PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Imbas pandemi Covid-19 yang terjadi
sejak beberapa bulan terakhir, telah berdampak besar terhadap perekonomian, baik
lokal, nasional bahkan dunia. Bahkan untuk penanganannya, menyedot anggaran
yang luar biasa besar dari keuangan negara. Tak terkecuali di Provinsi
Kalimantan Tengah (Kalteng).
Meski demikian, berbagai langkah
strategis terus dilakukan pemerintah daerah guna menggali dan menghimpun
pendapatan daerah dari berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor pertambangan.
Upaya-upaya yang dilakukan Gubernur
Kalteng Sugianto Sabran dalam menjaga kestabilan keuangan pemerintah daerah
serta menggali potensi pendapatan daerah tanpa harus membebani masyarakat ini
pun terbukti membuahkan hasil.
“Kita terus melakukan berbagai upaya
dan langkah strategi agar pendapatan daerah maupun pendapatan asli daerah (PAD)
kita tetap terpantau dan bergerak naik. Meskipun kita tahu situasi saat ini
sangat berdampak di dunia usaha dan masyarakat,†kata Sugianto Sabran, usai
rapat dengan Forkompimda di Istana Isen Mulang, Selasa (7/7).
Diakui Sugianto, beberapa sektor
yang menunjukan hasil positif di antaranya pendapatan dari royalti pertambangan.
“Royalti sektor pertambangan kita,
saat ini bahkan terpantau mencapai target nasional. Dan hasil ini kita harapkan
memberik dampak positif bagi pendapatan asli daerah yang masuk, termasuk untuk kabupaten/kota,â€
kata gubernur.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM
Provinsi Kalteng, Ermal Subhan mengatakan, sesuai instruksi Gubernur Kalteng
Sugianto Sabran, selain pengawasan dan monitoring, pihaknya juga terus
melakukan koordinasi dan pemantauan khususnya mengenai royalti.
“Hingga 30 Juni 2020, royalti
pertambangan Kalteng sudah mencapai target nasional yakni Rp964 miliar, dari
target tahun 2020 sebesar Rp967 miliar,†kata Ermal.
Hingga akhir tahun nanti, lanjut
Ermal, pihaknya optimistis pendapatan dari royalti pertambangan Kalteng akan
mampu melebih target yang telah ditetapkan.
“Mudah-mudahan bisa seperti tahun
tahun sebelumnya, setidaknya mencapai 1,8 hingga 2 triliun. Tetapi kita juga
menyadari situasi dunia usaha yang terimbas Covid-19 memang akan sangat
berpengaruh bagi industri pertambangan,†ujarnya.