27.1 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Liga 2 Dilanjutkan Oktober, Dibagi dalam 4 Grup, Main di Lokasi Netral

Bukan hanya Liga 1, format Liga 2 juga tak luput dari
perubahan. Selain bakal mendapatkan dana segar Rp 200 juta tiap bulan, Liga 2
yang sebelumnya dibagi dua grup dengan masing-masing diisi 12 tim kini
diusulkan dibagi menjadi empat grup. Kasta kedua kompetisi sepak bola tanah air
itu dirancang dilanjutkan Oktober mendatang.

Musim ini juga tidak ada degradasi. Tapi, ada dua tim
yang promosi ke Liga 1. Bukan tiga tim seperti biasanya. Klub-klub Liga 2 itu
mayoritas dikabarkan sepakat dengan usul yang dilontarkan Ketua Umum PSSI
Mochamad Iriawan dalam virtual meeting kemarin.

Sekretaris Tim PSMS Medan Julius Raja menyatakan,
pihaknya mendukung kebijakan yang dikeluarkan Iwan Bule –sapaan Mochamad
Iriawan. ’’Terutama soal Liga 1 tidak ada degradasi dan Liga 2 hanya dua tim
saja yang promosi,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Buang Pelindung Dada dan Bikin Bajunya Terbuka, Ini Alasan Quartararo

Lantas, soal pembagian grup, dia mengusulkan harus ada
undian pembagian. Alasan itu tak lain agar kompetisi Liga 2 tetap netral.
’’Dimainkan di Pulau Jawa, sistemnya home tournament. Intinya, kami mendukung
kompetisi berlanjut Oktober, dua minggu setelah Liga 1,’’ paparnya.

Sekretaris Tim Sriwijaya FC Faisal Mursyid menuturkan,
timnya memberikan beberapa masukan kepada PSSI soal Liga 2. Salah satu yang
paling penting adalah payung hukum terkait durasi kontrak pemain dan pelatih.

Artinya, Faisal berharap PSSI membuat regulasi sela yang
tidak ada di regulasi milik PT LIB saat ini. Regulasi sela itu berfungsi agar
tidak ada masalah antara klub dengan pelatih dan pemain terkait kontrak di
kemudian hari.

Baca Juga :  Pengobat Duka Ditinggal Leyla

Sriwijaya FC sendiri sudah mengontrak pemain hingga
November mendatang. Artinya, ada kewajiban untuk membayar gaji hingga durasi
waktu tersebut. Masalahnya, karena ada pandemi korona, Sriwijaya FC tidak bisa
menggunakan jasa mereka dan tetap harus memenuhi hak untuk membayar gaji.

Laskar Wong Kito berharap PSSI segera mengeluarkan
regulasi sela untuk mengubah status kontrak. ’’Tentunya agar ada penyesuaian
kontrak dengan jadwal baru yang akan berakhir Desember mendatang,’’ imbuhnya.

Bukan hanya Liga 1, format Liga 2 juga tak luput dari
perubahan. Selain bakal mendapatkan dana segar Rp 200 juta tiap bulan, Liga 2
yang sebelumnya dibagi dua grup dengan masing-masing diisi 12 tim kini
diusulkan dibagi menjadi empat grup. Kasta kedua kompetisi sepak bola tanah air
itu dirancang dilanjutkan Oktober mendatang.

Musim ini juga tidak ada degradasi. Tapi, ada dua tim
yang promosi ke Liga 1. Bukan tiga tim seperti biasanya. Klub-klub Liga 2 itu
mayoritas dikabarkan sepakat dengan usul yang dilontarkan Ketua Umum PSSI
Mochamad Iriawan dalam virtual meeting kemarin.

Sekretaris Tim PSMS Medan Julius Raja menyatakan,
pihaknya mendukung kebijakan yang dikeluarkan Iwan Bule –sapaan Mochamad
Iriawan. ’’Terutama soal Liga 1 tidak ada degradasi dan Liga 2 hanya dua tim
saja yang promosi,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Buang Pelindung Dada dan Bikin Bajunya Terbuka, Ini Alasan Quartararo

Lantas, soal pembagian grup, dia mengusulkan harus ada
undian pembagian. Alasan itu tak lain agar kompetisi Liga 2 tetap netral.
’’Dimainkan di Pulau Jawa, sistemnya home tournament. Intinya, kami mendukung
kompetisi berlanjut Oktober, dua minggu setelah Liga 1,’’ paparnya.

Sekretaris Tim Sriwijaya FC Faisal Mursyid menuturkan,
timnya memberikan beberapa masukan kepada PSSI soal Liga 2. Salah satu yang
paling penting adalah payung hukum terkait durasi kontrak pemain dan pelatih.

Artinya, Faisal berharap PSSI membuat regulasi sela yang
tidak ada di regulasi milik PT LIB saat ini. Regulasi sela itu berfungsi agar
tidak ada masalah antara klub dengan pelatih dan pemain terkait kontrak di
kemudian hari.

Baca Juga :  Pengobat Duka Ditinggal Leyla

Sriwijaya FC sendiri sudah mengontrak pemain hingga
November mendatang. Artinya, ada kewajiban untuk membayar gaji hingga durasi
waktu tersebut. Masalahnya, karena ada pandemi korona, Sriwijaya FC tidak bisa
menggunakan jasa mereka dan tetap harus memenuhi hak untuk membayar gaji.

Laskar Wong Kito berharap PSSI segera mengeluarkan
regulasi sela untuk mengubah status kontrak. ’’Tentunya agar ada penyesuaian
kontrak dengan jadwal baru yang akan berakhir Desember mendatang,’’ imbuhnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru