34.1 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

OTG Semakin Banyak, Upaya Pencegahan Diperketat

PALANGKA RAYAWakil Ketua Pelaksana
Harian Suyuti Syamsul mengatakan, penyebaran Covid-19 ini dapat melalui droplet
yang keluar dari mulut.
Karena itu, penggunaan
menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi penularan.

“Jika
menggunakan masker, maka cairan yang keluar dari mulut tidak akan jatuh ke
benda-benda lain dan hal ini bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini,” kata
Suyuti kemarin.

Seiring meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Kalteng, Suyuti
mengakui jika hal itu juga akan berpotensi meningkatkan jumlah orang terpapar
yang tanpa menunjukan gejala, atau biasa disebut orang
tanpa gejala (OTG).

Dikatakannya,
seseorang dinyatakan sebagai
orang
tanpa gejala (OTG), apabila dia masuk dalam kelompok terpapar tapi
tidak kontak erat dengan positif Covid-19.

Baca Juga :  Kemenag Siapkan 3 Skenario Pemberangkatan Haji 2021

Menuru Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng itu, seseorang berstatus OTG akan dilakukan rapid tes dan jika hasilnya reaktif maka
akan dilakukan tes swab. “Kepada para OTG ini biasanya mereka diminta untuk
melakukan isolasi mandiri,”
ujarnya.

Berkenaan dengan
adanya potensi masyarakat yang tidak jujur mengenai kondisi tubuh maupun
riwayat kontak dan perjalanannya, pihaknya menyebut saat mengikuti tes skrining
kesehatan memperketat prosedurnya.

“Misal saja
saat ini di rumah sakit (RS) prosedurnya hanya mau menerima dan memeriksa
apabila masyarakat tersebut menggunakan masker. Ini salah satu cara memperketat
pencegahan penularan,” tegasnya.

Sementara itu,
berdasarkan hasil rilis tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di
Kalteng, tercatat dari Rabu, 22 April hingga Kamis, 23 April ada penambahan
jumlah OTG se-Kalteng yakni sebanyak 140 orang. Jumlah OTG terbanyak berada di
Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Baca Juga :  Dari Kamar Isolasi Covid-19, Wali Kota Fairid Naparin Sampaikan Pesan

PALANGKA RAYAWakil Ketua Pelaksana
Harian Suyuti Syamsul mengatakan, penyebaran Covid-19 ini dapat melalui droplet
yang keluar dari mulut.
Karena itu, penggunaan
menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi penularan.

“Jika
menggunakan masker, maka cairan yang keluar dari mulut tidak akan jatuh ke
benda-benda lain dan hal ini bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini,” kata
Suyuti kemarin.

Seiring meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Kalteng, Suyuti
mengakui jika hal itu juga akan berpotensi meningkatkan jumlah orang terpapar
yang tanpa menunjukan gejala, atau biasa disebut orang
tanpa gejala (OTG).

Dikatakannya,
seseorang dinyatakan sebagai
orang
tanpa gejala (OTG), apabila dia masuk dalam kelompok terpapar tapi
tidak kontak erat dengan positif Covid-19.

Baca Juga :  Kemenag Siapkan 3 Skenario Pemberangkatan Haji 2021

Menuru Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng itu, seseorang berstatus OTG akan dilakukan rapid tes dan jika hasilnya reaktif maka
akan dilakukan tes swab. “Kepada para OTG ini biasanya mereka diminta untuk
melakukan isolasi mandiri,”
ujarnya.

Berkenaan dengan
adanya potensi masyarakat yang tidak jujur mengenai kondisi tubuh maupun
riwayat kontak dan perjalanannya, pihaknya menyebut saat mengikuti tes skrining
kesehatan memperketat prosedurnya.

“Misal saja
saat ini di rumah sakit (RS) prosedurnya hanya mau menerima dan memeriksa
apabila masyarakat tersebut menggunakan masker. Ini salah satu cara memperketat
pencegahan penularan,” tegasnya.

Sementara itu,
berdasarkan hasil rilis tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di
Kalteng, tercatat dari Rabu, 22 April hingga Kamis, 23 April ada penambahan
jumlah OTG se-Kalteng yakni sebanyak 140 orang. Jumlah OTG terbanyak berada di
Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Baca Juga :  Dari Kamar Isolasi Covid-19, Wali Kota Fairid Naparin Sampaikan Pesan

Terpopuler

Artikel Terbaru