SEMUA berharap pandemi virus korona ini segera berakhir. Tetapi, fakta di
lapangan menunjukkan bahwa setiap hari jumlah pasien yang positif terpapar
virus korona di Indonesia terus bertambah. Pun demikian yang meninggal.
Mencermati situasi yang ada, manajemen Persela Lamongan pun sepakat dengan
usulan Madura United untuk menghentikan total kompetisi Liga 1 musim ini.
Sebelumnya, Direktur Madura United Haruna Soemitro
mengusulkan agar kompetisi musim ini dihentikan total. Haruna menyebutkan, pada
situasi pandemi virus korona yang terjadi secara global seperti saat ini, semua
seharusnya lebih fokus pada kehidupan dan keselamatan masyarakat.
’’Ini bukan karena posisi kami yang ada di urutan paling
bawah. Tetapi, kami sepakat dengan usulan Madura United untuk menghentikan
total kompetisi demi kemanusiaan,’’ kata Manajer Persela Edy Yunan Ahmadi.
Terkait dengan posisi Persela yang saat ini menjadi juri
kunci klasemen sementara, Yunan masih optimistis bisa melompat dari zona
degradasi. Sebab, pertandingan yang dimainkan Laskar Joko Tingkir –julukan
Persela– baru tiga laga. Jadi, Yunan berharap publik tak memandang sinis Persela
yang sepakat dengan usulan Madura United untuk menghentikan total kompetisi.
Persela mengambil sikap itu lantaran kondisi saat ini
memang sangat sulit. Apalagi, PSSI sebelumnya juga menyatakan bahwa saat ini
statusnya adalah force majeure sehingga kompetisi dihentikan sementara.
Manajemen Persela mencontohkan kondisi di Lamongan.
Berdasar keterangan Dinas Kesehatan Lamongan mengenai hasil tes swab yang
dikeluarkan laboratorium Universitas Airlangga Surabaya, ada 12 pasien dari
Lamongan yang positif Covid-19. Dengan hasil itu, Lamongan pun berstatus zona
merah. ’’Dengan situasi yang ada saat ini, jauh lebih baik kita fokus mencegah
persebaran virus ini, ungkapnya.