34.6 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Lawan Corona, Bupati Ini Kerahkan Dukun

TANJUNGPANDAN – Bupati Belitung Sahani Saleh mengerahkan tenaga
Forum Perdukunan dan Adat Belitung (FKAB) untuk mengantisipasi mewabahnya virus
corona atau yang bernama resmi COVID-19.

Ritual gaib atau tolak bala dan
doa yang dilakukan para dukun dan tetua adat tersebut dilakukan di Rumah Adat
Belitung, Rabu (18/3) kemarin.

Tradisi adat tolak balak yang
sudah turun temurun ini bertujuan untuk meminta keselamatan kepada sang Maha
Kuasa agar Pulau Belitong terhindar dari musibah dan mala petaka.

Ritual ini dipimpin oleh Ketua
FKAB Mukti Maharif, yang berasal dari Kecamatan Membalong.

“Kami mengajak masyarakat, tokoh
adat dan juga tokoh agama untuk bersama-sama mengantisipasi penyebaran Covid-19
di Kabupaten Belitung,” kata bupati yang akrab dipanggil Sanem usai ritual doa
bersama kepada Belitong Ekspres (Grup FIN/Grup kaltengpos.co).

Baca Juga :  Ekosistem Ultra Mikro Akselerasi Inklusi Keuangan

Sanem mengatakan, selain
melakukan pendekatan secara medis, pihaknya juga melakukan pendekatan secara
adat untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya ini.

Oleh sebab itu, dirinya meminta
kepada setiap desa untuk melakukan Selamat Kampong di masing-masing desa.
Lantas, kalau ada acara Maras Tahun untuk dilakukan secara wajar.

“Mudah-mudahan dengan doa kita
bersama ini, kita bisa terhindar dan di jauhkan dari virus Corona dan musibah
lain. Kesehatan, kehidupan semuanya adalah keridhaan Allah. Saya harap tetap
tenang dan selalu waspada,” tandasnya.

Sementara itu Ketua Forum
Perdukunan dan Adat Belitung (FKAB) Mukti Maharif mengatakan, kegiatan ini
diisi dengan melantunkan doa tolak bala.

Tujuannya, agar masyarakat Pulau
Belitong khususnya, dapat terhindar dari covid-19 maupun segala macam bentuk
malapetaka, bencana, musibah dan berbagai hal buruk lainnya.

Baca Juga :  Menteri Yasonna: Tidak Boleh Tidak! Bandar Narkoba Harus Dimiskinkan

Die menjelaskan, dalam tahapan
kegiatan ritual tolak bala ini juga dilakukan membakar gaharu. Itu sebagai
simbol adat Perdukunan yang ada di daerah dan sudah turun temurun dilakukan.
Menurutnya, kegiatan itu merupakan ritual rutin dan sudah turun dilaksanakan di
Pulau Belitung

“Virus Corona ini sudah sangat
meresahkan, bukan hanya di daerah kita tetapi juga di Indonesia. Kita coba
mencegah dengan batin. Sebagai umat muslim, tidak ada yang hemat di mata Allah
kami hanya meminta kepada Allah agar Pulau Belitung khususnya diberikan
perlindungan dan terhindar dari marabahaya,” pungkasnya. 

TANJUNGPANDAN – Bupati Belitung Sahani Saleh mengerahkan tenaga
Forum Perdukunan dan Adat Belitung (FKAB) untuk mengantisipasi mewabahnya virus
corona atau yang bernama resmi COVID-19.

Ritual gaib atau tolak bala dan
doa yang dilakukan para dukun dan tetua adat tersebut dilakukan di Rumah Adat
Belitung, Rabu (18/3) kemarin.

Tradisi adat tolak balak yang
sudah turun temurun ini bertujuan untuk meminta keselamatan kepada sang Maha
Kuasa agar Pulau Belitong terhindar dari musibah dan mala petaka.

Ritual ini dipimpin oleh Ketua
FKAB Mukti Maharif, yang berasal dari Kecamatan Membalong.

“Kami mengajak masyarakat, tokoh
adat dan juga tokoh agama untuk bersama-sama mengantisipasi penyebaran Covid-19
di Kabupaten Belitung,” kata bupati yang akrab dipanggil Sanem usai ritual doa
bersama kepada Belitong Ekspres (Grup FIN/Grup kaltengpos.co).

Baca Juga :  Ekosistem Ultra Mikro Akselerasi Inklusi Keuangan

Sanem mengatakan, selain
melakukan pendekatan secara medis, pihaknya juga melakukan pendekatan secara
adat untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya ini.

Oleh sebab itu, dirinya meminta
kepada setiap desa untuk melakukan Selamat Kampong di masing-masing desa.
Lantas, kalau ada acara Maras Tahun untuk dilakukan secara wajar.

“Mudah-mudahan dengan doa kita
bersama ini, kita bisa terhindar dan di jauhkan dari virus Corona dan musibah
lain. Kesehatan, kehidupan semuanya adalah keridhaan Allah. Saya harap tetap
tenang dan selalu waspada,” tandasnya.

Sementara itu Ketua Forum
Perdukunan dan Adat Belitung (FKAB) Mukti Maharif mengatakan, kegiatan ini
diisi dengan melantunkan doa tolak bala.

Tujuannya, agar masyarakat Pulau
Belitong khususnya, dapat terhindar dari covid-19 maupun segala macam bentuk
malapetaka, bencana, musibah dan berbagai hal buruk lainnya.

Baca Juga :  Menteri Yasonna: Tidak Boleh Tidak! Bandar Narkoba Harus Dimiskinkan

Die menjelaskan, dalam tahapan
kegiatan ritual tolak bala ini juga dilakukan membakar gaharu. Itu sebagai
simbol adat Perdukunan yang ada di daerah dan sudah turun temurun dilakukan.
Menurutnya, kegiatan itu merupakan ritual rutin dan sudah turun dilaksanakan di
Pulau Belitung

“Virus Corona ini sudah sangat
meresahkan, bukan hanya di daerah kita tetapi juga di Indonesia. Kita coba
mencegah dengan batin. Sebagai umat muslim, tidak ada yang hemat di mata Allah
kami hanya meminta kepada Allah agar Pulau Belitung khususnya diberikan
perlindungan dan terhindar dari marabahaya,” pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru