BUNTOK-Para Camat yang ada di enam kecamatan se-Kabupaten
Barito Selatan (Barsel) diminta untuk mendukung investor di wilayah
masing-masing. Bentuk dukungan yang diberikan adalah memberikan pemahaman agar
masyarakat dan investor dapat saling bekerja sama dan berinteraksi dalam
hubungan yang harmonis.
“Camat lebih tahu secara langsung keadaan di
lapangan, sehingga dapat menjembatani apabila ada permasalahan yang terjadi
antarmasyarakat dan investor,†ujar Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Barsel
Tamarzam, Senin (3/2).
Legislator dari PDIP Barsel itu berpendapat,
peran pimpinan di tingkat Kecamatan diperlukan, untuk memberikan pemahaman
mengenai dampak dan kemanfaatan usaha para investor bagi kemajuan daerah.
Dia mengimbau, setiap permasalahan yang
muncul di tingkat Kecamatan, hendaknya terlebih dahulu diupayakan jalan keluarnya
di forum urung rembuk kecamatan.
“Namun apabila tidak ditemukan titik terang,
baru dapat dikonsultasikan untuk dibahas di tingkat kabupaten. Pasalnya kunci
keberhasilan pembangunan itu ada, apabila tiga pilar pembangunan mampu berjalan
selaras sesuai dengan konsep pembangunan,†terangnya.
Menurutnya, kehadiran investor di Barsel
memang diperlukan untuk mempercepat proses pembangunan. Oleh karena itu, kata
dia, kehadirannya dipastikan secara nyata memberikan kesempatan lapangan kerja,
serta memberikan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di Barsel.
“Namun sebelum beroperasi, investor
diharuskan melakukan tahapan sosialisasi di sekitar di wilayah tempat
operasional, agar masyarakat dapat lebih mengenal dan ada pendekatan terhadap
kultur dan budaya masyarakat setempat,†terangnya.
Samsuri menyebutkan, Kabupaten Barsel memang salah satu daerah yang kaya akan
sumber daya alam (SDA). “Hal tersebut terbukti dari banyaknya investor yang
ingin berinvestasi di daerah berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini,†kata
Bupati, kemarin.
Orang nomor satu di jajaran Pemkab Barsel itu
mengatakan, bahwa pertambangan batu bara dan perkebunan sawit merupakan
pendukung majunya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di daerah itu. “Bahkan selain di bidang pertambangan dan
perkebunan, Barsel juga memiliki kekayaan di bidang pertanian, karena surplus
beras dalam setiap tahunnya Barsel bisa diandalkan di wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah (Kalteng),†ungkapnya.
Menurut Eddy Raya Samsuri, sebenarnya SDA di
Barsel dapat dikelola dengan baik dan hasilnya pun dapat diperoleh dan
dinikmati oleh masyarakat. Namun ironisnya, kata dia, ketika hasil SDA Barsel
dibawa keluar daerah bahkan keluar negeri, maka SDA itupun tidak bisa dinikmati
oleh masyarakat lokal.
“Apabila hal itu terus terjadi, sangat
diyakini bakal menjadi kendala dalam pelaksanaan pembangunan daerah,†pungkasnya.(ner/uni/dar)