26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Kompetisi Berakhir, Gaji Belum Cair

Kalteng Putra sempat membuat sensasi jelang
bergulirnya Liga 1 2019.  Mereka
mengklaim bakal mendatangkan Diego Forlan dan Zlatan Ibrahimovic.  Namun, prestasi di akhir musim tak sebanding
dengan sensasi yang dibuat jelang kompetisi. 
Bahkan, mereka kini menghadapi problem klasik.  Kesulitan membayar gaji pemain.

———————-

PERFORMA Kalteng Putra sebetulnya tidak buruk-buruk
amat. Mereka sempat menunjukkan penampilan yang menjanjikan pada awal musim. Di
ajang Piala Presiden 2019, Kalteng Putra bahkan bisa lolos perempat final
dengan status juara grup. Padahal, tim berjuluk Laskar Isen Mulang itu satu
grup dengan Persipura Jayapura, PSIS Semarang dan PSM Makassar. Di babak
delapan besar, mereka juga berhasil menyingkirkan Persija Jakarta.

Grafik penampilan tim asuhan Gomes de Oliveira
ini mulai terlihat menurun saat memasuki pertengahan musim. Puncaknya pada
Oktober lalu.  Mereka dilanda krisis
finansial. Krisis yang memaksa pemain melakukan aksi mogok latihan. Aksi ini
kabarnya dipicu soal keterlambatan gaji dan bonus. 

Gomes mengakui, konflik internal yang dipicu
persoalan finansial, memang mereduksi kinerja anak asuhnya. 

Baca Juga :  SELAMAT! Kalteng 22 Juara, Juga Raih Gelar Gawang Terbaik dan Top Skor

“Pemain sebetulnya tampil bagus, tidak
mengecewakan,” kata Gomes. 
“Tapi, beberapa kali mogok latihan itu yang membuat tim ini
terpuruk, harusnya kerja sama yang baik untuk bertahan,” papar pelatih
asal Brasil itu.

Gomes menyayangkan krisis tersebut.  Padahal, Liga 1 2019 lebih ketat dibandingkan
musim sebelumnya. 

“Juara saja sudah bisa dilihat sebelum
kompetisi berakhir, cukup ketat musim ini,” bebernya.

Kabarnya, gaji pemain sampai saat ini masih
belum cair.  Hal itu dikeluhkan salah
satu pemain Kalteng Putra yang kemarin dihubungi Jawa Pos. Pemain yang tidak
mau disebutkan namanya itu mengatakan, per tanggal 30 Desember mendatang
manajemen belum membayar gaji selama dua bulan.

“Jadi saat ini menuju dua bulan tunggakan
gaji, November dan menuju Desember. Kami kasih toleransi hingga tanggal 10
Januari,” ujar pemain tersebut.

Dia 
mengatakan sudah melapor ke APPI. Tindakan itu tak akan dia lakukan jika
manajemen punya itikad baik.

“Kami sudah menempuh jalan kekeluargaan
dengan manajemen, tapi malah manajemen membeda-bedakan pemain,” keluhnya.

Baca Juga :  Sikat 2 Favorit dalam 9 Jam

 

Yang dimaksud membeda-bedakan adalah manajemen
pilih kasih dalam membayar gaji. Menurutnya, ada beberapa pemain yang sudah
dibayar setengah kali gaji pada November kemarin. “Ada yang belum dibayar
sama sekali. Dua bulan, seperti saya,” ungkapnya.

Dia berharap ada itikad baik dari manajemen.
Sebab, pemain sudah sangat bersabar. “Ini hak kami sebagai pemain
profesional. Ada keluarga yang harus dihidupi, saya harap manajemen mau
tanggung jawab,’’ terangnya.

General Manager APPI Ponaryo Astaman
membenarkan kalau Kalteng Putra belum memenuhi hak dari pemainnya. Beberapa
pemain sudah melapor ke APPI beberapa hari terakhir. ’’Tahapannya sekarang
proses, masih   mengumpulkan
bukti-bukti,’’ tutur Ponaryo.

Nantinya, ketika
bukti-bukti sudah lengkap, pihaknya bakal melakukan komunikasi kepada Kalteng
Putra. Lalu, bakal ada klarifikasi alias deadline yang diberikan agar Kalteng
Putra bisa melunasi tunggakan gaji pemain. “Kalau tidak selesai, nanti
akan kami bawa ke NDRC (Badan Penyelesaian Sengketa Nasional),”
jelasnya.(rid/bas)

Kalteng Putra sempat membuat sensasi jelang
bergulirnya Liga 1 2019.  Mereka
mengklaim bakal mendatangkan Diego Forlan dan Zlatan Ibrahimovic.  Namun, prestasi di akhir musim tak sebanding
dengan sensasi yang dibuat jelang kompetisi. 
Bahkan, mereka kini menghadapi problem klasik.  Kesulitan membayar gaji pemain.

———————-

PERFORMA Kalteng Putra sebetulnya tidak buruk-buruk
amat. Mereka sempat menunjukkan penampilan yang menjanjikan pada awal musim. Di
ajang Piala Presiden 2019, Kalteng Putra bahkan bisa lolos perempat final
dengan status juara grup. Padahal, tim berjuluk Laskar Isen Mulang itu satu
grup dengan Persipura Jayapura, PSIS Semarang dan PSM Makassar. Di babak
delapan besar, mereka juga berhasil menyingkirkan Persija Jakarta.

Grafik penampilan tim asuhan Gomes de Oliveira
ini mulai terlihat menurun saat memasuki pertengahan musim. Puncaknya pada
Oktober lalu.  Mereka dilanda krisis
finansial. Krisis yang memaksa pemain melakukan aksi mogok latihan. Aksi ini
kabarnya dipicu soal keterlambatan gaji dan bonus. 

Gomes mengakui, konflik internal yang dipicu
persoalan finansial, memang mereduksi kinerja anak asuhnya. 

Baca Juga :  SELAMAT! Kalteng 22 Juara, Juga Raih Gelar Gawang Terbaik dan Top Skor

“Pemain sebetulnya tampil bagus, tidak
mengecewakan,” kata Gomes. 
“Tapi, beberapa kali mogok latihan itu yang membuat tim ini
terpuruk, harusnya kerja sama yang baik untuk bertahan,” papar pelatih
asal Brasil itu.

Gomes menyayangkan krisis tersebut.  Padahal, Liga 1 2019 lebih ketat dibandingkan
musim sebelumnya. 

“Juara saja sudah bisa dilihat sebelum
kompetisi berakhir, cukup ketat musim ini,” bebernya.

Kabarnya, gaji pemain sampai saat ini masih
belum cair.  Hal itu dikeluhkan salah
satu pemain Kalteng Putra yang kemarin dihubungi Jawa Pos. Pemain yang tidak
mau disebutkan namanya itu mengatakan, per tanggal 30 Desember mendatang
manajemen belum membayar gaji selama dua bulan.

“Jadi saat ini menuju dua bulan tunggakan
gaji, November dan menuju Desember. Kami kasih toleransi hingga tanggal 10
Januari,” ujar pemain tersebut.

Dia 
mengatakan sudah melapor ke APPI. Tindakan itu tak akan dia lakukan jika
manajemen punya itikad baik.

“Kami sudah menempuh jalan kekeluargaan
dengan manajemen, tapi malah manajemen membeda-bedakan pemain,” keluhnya.

Baca Juga :  Sikat 2 Favorit dalam 9 Jam

 

Yang dimaksud membeda-bedakan adalah manajemen
pilih kasih dalam membayar gaji. Menurutnya, ada beberapa pemain yang sudah
dibayar setengah kali gaji pada November kemarin. “Ada yang belum dibayar
sama sekali. Dua bulan, seperti saya,” ungkapnya.

Dia berharap ada itikad baik dari manajemen.
Sebab, pemain sudah sangat bersabar. “Ini hak kami sebagai pemain
profesional. Ada keluarga yang harus dihidupi, saya harap manajemen mau
tanggung jawab,’’ terangnya.

General Manager APPI Ponaryo Astaman
membenarkan kalau Kalteng Putra belum memenuhi hak dari pemainnya. Beberapa
pemain sudah melapor ke APPI beberapa hari terakhir. ’’Tahapannya sekarang
proses, masih   mengumpulkan
bukti-bukti,’’ tutur Ponaryo.

Nantinya, ketika
bukti-bukti sudah lengkap, pihaknya bakal melakukan komunikasi kepada Kalteng
Putra. Lalu, bakal ada klarifikasi alias deadline yang diberikan agar Kalteng
Putra bisa melunasi tunggakan gaji pemain. “Kalau tidak selesai, nanti
akan kami bawa ke NDRC (Badan Penyelesaian Sengketa Nasional),”
jelasnya.(rid/bas)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru