29.9 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

PALANGKA
RAYA – Pemko Palangka Raya di bawah komando Wali Kota Palangka Raya Fairid
Naparin terus menunjukkan kinerja yang baik. Selain telah mendapat berbagai
penghargaan terhadap program kerja yang dilakukan, terutama permintaan khusus
Fairid agar semua Perangkat Daerah (PD) berinovasi, kinerja itu juga dibuktikan
dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) Kota Cantik.

Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota
Cantik meningkat. Menurut wali kota, pihaknya memang intens untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Apalagi, ini termaktub di dalam visi dan misinya
yakni smart society. Wali kota termuda ini ingin, kualitas hidup masyarakat
semakin lebih maju. Sesuai dengan keinginannya menciptakan Kota Cantik yang
maju, rukun dan sejahtera untuk semua.

“Kami
terus berupaya membangun smart society. Kualitas pembangunan manusia ini bisa
dinilai dengan IPM-nya,” katanya, baru-baru ini.

Untuk
kualitas SDM di ibu kota Kalteng ini, lanjut dia, tentu tak perlu diragukan.
Pasalnya, selain sebagai kota administrasi, wajah kota juga diisi dengan
berbagai kegiatan penunjang lainnya seperti kota pendidikan dan juga kota
pelajar. Meskipun demikian, Fairid ingin semua PD lingkup Pemko Palangka Raya
terus berupaya meningkatkan kinerja untuk kesejahteraan rakyat.

Baca Juga :  Jangan Sampai Ada Perpeloncoan

Menurutnya,
sektor-sektor penting yang sedang dibangun di Palangka Raya seperti
infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan maupun
pendidikan, hingga perekonomian, semuanya untuk menunjang kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.

Untuk
diketahui, IPM bernilai 0-100, yang mana semakin tinggi menyatakan status
pencapaian yang lebih tinggi. UNDP membagi nilai IPM menjadi tiga kriteria,
yaitu: 1. Rendah: IPM kurang dari 60, 2. Sedang: IPM antara 60-69, 3. Tinggi:
IPM antara 70-79, 4. Sangat Tinggi: IPM bernilai 80 atau lebih.

Sebagaimana
yang tercantum di Analisis IPM Palangka Raya Tahun 2013-2017 yang dilakukan
Bappeda Kota Palangka Raya, tujuan utama dari IPM pada dasarnya adalah untuk
memperlihatkan apakah pembangunan di suatu daerah sudah mengakomodasikan
partisipasi seluruh penduduk dalam setiap tahapan pembangunan. IPM juga bisa
dijadikan sebagai alat ukur, untuk melihat kinerja pembangunan manusia di suatu
daerah, yang dalam bahasa pemerintahan berarti menilai kinerja dan peranan
birokrasi dalam pencapaian menuju hidup layak.

Baca Juga :  Penentuan Indikator Kinerja Utama dan Efektifitas Pelaksanaan PSBB di

Kota
Palangka Raya merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai
aktivitas-aktivitas ekonomi mulai dari perdagangan, pendidikan, perbankan,
industri pengolahan, transportasi, pemerintahan dan banyak aktivitas bisnis
lainnya. Palangka Raya juga memiliki kategori unggulan tahun yakni kategori administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, kategori perdagangan besar
dan eceran, kategori industri pengolahan, kategori konstruksi dan kategori transportasi
dan pergudangan sebesar 8,55 persen. (ami/iha/CTK)

Pembangunan Manusia Kota Palangka Raya

Tahun

IPM

2015

78,62

2016

79,21

2017

79,69

2018

80,34

 

SUMBER: BPS Data Kota Palangka Raya 2018 (Metode Baru). https://ipm.bps.go.id/data/kabkot/metode/baru/6271#

PALANGKA
RAYA – Pemko Palangka Raya di bawah komando Wali Kota Palangka Raya Fairid
Naparin terus menunjukkan kinerja yang baik. Selain telah mendapat berbagai
penghargaan terhadap program kerja yang dilakukan, terutama permintaan khusus
Fairid agar semua Perangkat Daerah (PD) berinovasi, kinerja itu juga dibuktikan
dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) Kota Cantik.

Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota
Cantik meningkat. Menurut wali kota, pihaknya memang intens untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Apalagi, ini termaktub di dalam visi dan misinya
yakni smart society. Wali kota termuda ini ingin, kualitas hidup masyarakat
semakin lebih maju. Sesuai dengan keinginannya menciptakan Kota Cantik yang
maju, rukun dan sejahtera untuk semua.

“Kami
terus berupaya membangun smart society. Kualitas pembangunan manusia ini bisa
dinilai dengan IPM-nya,” katanya, baru-baru ini.

Untuk
kualitas SDM di ibu kota Kalteng ini, lanjut dia, tentu tak perlu diragukan.
Pasalnya, selain sebagai kota administrasi, wajah kota juga diisi dengan
berbagai kegiatan penunjang lainnya seperti kota pendidikan dan juga kota
pelajar. Meskipun demikian, Fairid ingin semua PD lingkup Pemko Palangka Raya
terus berupaya meningkatkan kinerja untuk kesejahteraan rakyat.

Baca Juga :  Jangan Sampai Ada Perpeloncoan

Menurutnya,
sektor-sektor penting yang sedang dibangun di Palangka Raya seperti
infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan maupun
pendidikan, hingga perekonomian, semuanya untuk menunjang kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.

Untuk
diketahui, IPM bernilai 0-100, yang mana semakin tinggi menyatakan status
pencapaian yang lebih tinggi. UNDP membagi nilai IPM menjadi tiga kriteria,
yaitu: 1. Rendah: IPM kurang dari 60, 2. Sedang: IPM antara 60-69, 3. Tinggi:
IPM antara 70-79, 4. Sangat Tinggi: IPM bernilai 80 atau lebih.

Sebagaimana
yang tercantum di Analisis IPM Palangka Raya Tahun 2013-2017 yang dilakukan
Bappeda Kota Palangka Raya, tujuan utama dari IPM pada dasarnya adalah untuk
memperlihatkan apakah pembangunan di suatu daerah sudah mengakomodasikan
partisipasi seluruh penduduk dalam setiap tahapan pembangunan. IPM juga bisa
dijadikan sebagai alat ukur, untuk melihat kinerja pembangunan manusia di suatu
daerah, yang dalam bahasa pemerintahan berarti menilai kinerja dan peranan
birokrasi dalam pencapaian menuju hidup layak.

Baca Juga :  Penentuan Indikator Kinerja Utama dan Efektifitas Pelaksanaan PSBB di

Kota
Palangka Raya merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai
aktivitas-aktivitas ekonomi mulai dari perdagangan, pendidikan, perbankan,
industri pengolahan, transportasi, pemerintahan dan banyak aktivitas bisnis
lainnya. Palangka Raya juga memiliki kategori unggulan tahun yakni kategori administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, kategori perdagangan besar
dan eceran, kategori industri pengolahan, kategori konstruksi dan kategori transportasi
dan pergudangan sebesar 8,55 persen. (ami/iha/CTK)

Pembangunan Manusia Kota Palangka Raya

Tahun

IPM

2015

78,62

2016

79,21

2017

79,69

2018

80,34

 

SUMBER: BPS Data Kota Palangka Raya 2018 (Metode Baru). https://ipm.bps.go.id/data/kabkot/metode/baru/6271#

Terpopuler

Artikel Terbaru