26.8 C
Jakarta
Monday, December 8, 2025

Mengapa BPJS Ketenagakerjaan Dorong Inclusive Job Center? Ini Dampaknya bagi Penyandang Disabilitas

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – BPJS Ketenagakerjaan memperkuat komitmennya membangun dunia kerja yang inklusif dan berkelanjutan dengan mendorong perluasan akses bagi penyandang disabilitas melalui program Inclusive Job Center.

Program ini digarap untuk memastikan tenaga kerja disabilitas mendapat kesempatan kerja yang setara, sesuai amanat regulasi sekaligus mendukung pembangunan SDM yang adil dan berkeadilan.

Sebagai bagian dari agenda tersebut, BPJS Ketenagakerjaan bersama pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan menggelar Focus Group Discussion (FGD) serta membuka Pelatihan Menjahit bagi Penyandang Disabilitas di Kalimantan Tengah.

Acara yang berlangsung di Hotel Best Western Palangka Raya, Kamis (20/3/2025), ini diarahkan untuk merumuskan strategi memperkuat keterlibatan tenaga kerja disabilitas di pasar kerja yang semakin kompetitif.

FGD dihadiri Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan Erfan Kurniawan, Kepala Disnakertrans Provinsi Kalteng Farid Wajdi, Kepala Disnakertrans Kota Palangka Raya Amandus, Waka Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan Anang Rafidi, dan jajaran BPJS Ketenagakerjaan Palangka Raya. Pertemuan ini menjadi ruang koordinasi untuk memastikan lingkungan kerja di Kalimantan Tengah makin inklusif.

Baca Juga :  Hotman Paris Tantang Menaker Ida Fauziyah: Saya Tunggu Jawaban Ibu!

Erfan menegaskan bahwa Inclusive Job Center dirancang sebagai jembatan antara pencari kerja disabilitas dan perusahaan peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Program ini menghubungkan talenta disabilitas dengan dunia usaha. Ini sejalan dengan amanat UU No. 8 Tahun 2016 Pasal 53 yang mewajibkan perusahaan memberi ruang bagi penyandang disabilitas, minimal satu persen di sektor swasta dan dua persen di sektor publik,” jelasnya.

Electronic money exchangers listing

Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor BPJS Ketenagakerjaan, Unit Layanan Disabilitas (ULD), organisasi disabilitas, dan perusahaan dibutuhkan agar penyediaan data penempatan kerja dan kebutuhan perusahaan dapat terkelola lebih baik. Sinergi ini diyakini memperluas jangkauan perlindungan ketenagakerjaan bagi semua kelompok pekerja.

Sepanjang 2024, Inclusive Job Center telah membuka 64 lowongan bagi penyandang disabilitas di wilayah Kalimantan, dan 15 di antaranya berhasil ditempatkan di perusahaan peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga :  Pemkab Kapuas Pastikan Perlindungan BPJAMSOSTEK, 1 Desa 100 Pekerja Rentan

“Program ini langkah nyata untuk membuka akses informasi pasar kerja dan memberikan keterampilan yang relevan bagi penyandang disabilitas,” kata Erfan.

Kepala Disnakertrans Provinsi Kalteng, Farid Wajdi, menyebut sinergi pemerintah dan BPJS Ketenagakerjaan menjadi kunci dalam memperluas kesempatan kerja setara.

“Melalui pelatihan dan diskusi ini, kami ingin memastikan peluang kerja yang ramah disabilitas terus bertambah. Pemerintah daerah berkomitmen mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif,” ujarnya.

Pelatihan menjahit berlangsung selama 10 hari, diikuti penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Kalteng. Mereka dibekali keterampilan dasar menjahit, pembuatan pola, hingga teknik produksi pakaian siap pakai. Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan soft skill untuk meningkatkan kepercayaan diri sebelum memasuki dunia kerja atau memulai usaha mandiri.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Palangka Raya, Subhan Adinugroho, menegaskan pentingnya perluasan perlindungan bagi semua pekerja.

“Inclusive Job Center adalah komitmen kami untuk memastikan dunia kerja terbuka bagi semua, tanpa terkecuali,” tutupnya. (pri)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – BPJS Ketenagakerjaan memperkuat komitmennya membangun dunia kerja yang inklusif dan berkelanjutan dengan mendorong perluasan akses bagi penyandang disabilitas melalui program Inclusive Job Center.

Program ini digarap untuk memastikan tenaga kerja disabilitas mendapat kesempatan kerja yang setara, sesuai amanat regulasi sekaligus mendukung pembangunan SDM yang adil dan berkeadilan.

Sebagai bagian dari agenda tersebut, BPJS Ketenagakerjaan bersama pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan menggelar Focus Group Discussion (FGD) serta membuka Pelatihan Menjahit bagi Penyandang Disabilitas di Kalimantan Tengah.

Electronic money exchangers listing

Acara yang berlangsung di Hotel Best Western Palangka Raya, Kamis (20/3/2025), ini diarahkan untuk merumuskan strategi memperkuat keterlibatan tenaga kerja disabilitas di pasar kerja yang semakin kompetitif.

FGD dihadiri Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan Erfan Kurniawan, Kepala Disnakertrans Provinsi Kalteng Farid Wajdi, Kepala Disnakertrans Kota Palangka Raya Amandus, Waka Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan Anang Rafidi, dan jajaran BPJS Ketenagakerjaan Palangka Raya. Pertemuan ini menjadi ruang koordinasi untuk memastikan lingkungan kerja di Kalimantan Tengah makin inklusif.

Baca Juga :  Hotman Paris Tantang Menaker Ida Fauziyah: Saya Tunggu Jawaban Ibu!

Erfan menegaskan bahwa Inclusive Job Center dirancang sebagai jembatan antara pencari kerja disabilitas dan perusahaan peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Program ini menghubungkan talenta disabilitas dengan dunia usaha. Ini sejalan dengan amanat UU No. 8 Tahun 2016 Pasal 53 yang mewajibkan perusahaan memberi ruang bagi penyandang disabilitas, minimal satu persen di sektor swasta dan dua persen di sektor publik,” jelasnya.

Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor BPJS Ketenagakerjaan, Unit Layanan Disabilitas (ULD), organisasi disabilitas, dan perusahaan dibutuhkan agar penyediaan data penempatan kerja dan kebutuhan perusahaan dapat terkelola lebih baik. Sinergi ini diyakini memperluas jangkauan perlindungan ketenagakerjaan bagi semua kelompok pekerja.

Sepanjang 2024, Inclusive Job Center telah membuka 64 lowongan bagi penyandang disabilitas di wilayah Kalimantan, dan 15 di antaranya berhasil ditempatkan di perusahaan peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga :  Pemkab Kapuas Pastikan Perlindungan BPJAMSOSTEK, 1 Desa 100 Pekerja Rentan

“Program ini langkah nyata untuk membuka akses informasi pasar kerja dan memberikan keterampilan yang relevan bagi penyandang disabilitas,” kata Erfan.

Kepala Disnakertrans Provinsi Kalteng, Farid Wajdi, menyebut sinergi pemerintah dan BPJS Ketenagakerjaan menjadi kunci dalam memperluas kesempatan kerja setara.

“Melalui pelatihan dan diskusi ini, kami ingin memastikan peluang kerja yang ramah disabilitas terus bertambah. Pemerintah daerah berkomitmen mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif,” ujarnya.

Pelatihan menjahit berlangsung selama 10 hari, diikuti penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Kalteng. Mereka dibekali keterampilan dasar menjahit, pembuatan pola, hingga teknik produksi pakaian siap pakai. Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan soft skill untuk meningkatkan kepercayaan diri sebelum memasuki dunia kerja atau memulai usaha mandiri.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Palangka Raya, Subhan Adinugroho, menegaskan pentingnya perluasan perlindungan bagi semua pekerja.

“Inclusive Job Center adalah komitmen kami untuk memastikan dunia kerja terbuka bagi semua, tanpa terkecuali,” tutupnya. (pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru