PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengunjungi Museum Sejarah Cornelius Willem di lingkungan Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng) Minggu (16/11).
Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian agenda pulang kampung sang menteri yang sarat makna nasionalisme.
Museum yang juga dikenal sebagai Rumah Sejarah Heritage C. Willem ini menyimpan puluhan artefak bersejarah, foto langka, serta naskah-naskah kuno yang merekam perjuangan TNI Angkatan Udara (AU) di Kalteng. Koleksi tersebut menjadi saksi bisu peran strategis Lanud Iskandar dalam sejarah pertahanan negara.
Dalam kunjungannya, Mukhtarudin menyampaikan Museum Cornelius Willem ini menyimpan banyak saksi sejarah yang sangat bermakna dan perlu terus disosialisasikan sebagai literasi warisan sejarah untuk generasi anak Negeri.
”Oleh karena itu, ini harus dibuat format literasi digitalnya untuk negeri,” beber Menteri Mukhtarudin.
Politisi Partai Golkar ini menekankan pentingnya transformasi konten museum ke dalam platform digital agar dapat diakses luas oleh anak muda di seluruh Indonesia, bahkan pekerja migran di luar negeri.
Kesan mendalam disampaikan Mukhtarudin usai menjelajahi setiap sudut museum.
“Sangat mencerahkan dan penuh makna untuk mengunggah semangat nasionalisme anak bangsa,” ujarnya.
Kunjungan ini turut didampingi Komandan Lanud Iskandar, pejabat TNI AU setempat, serta pengelola museum.
Pria yang juga menjabat Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Kalteng berharap museum ini tidak hanya menjadi destinasi wisata sejarah lokal, tetapi juga pusat pembentukan karakter bangsa berbasis teknologi.
“Dengan literasi digital, cerita perjuangan ini bisa hidup di gawai anak-anak kita, di mana saja mereka berada, termasuk para pekerja migran yang merindukan tanah air,” ungkapnya.
Kunjungan ini menjadi pengingat bahwa menjaga sejarah bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama terutama di era digital saat ini.(tim)
