PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gerakan Dayak Anti Narkoba (GDAN) Kalimantan Tengah bersama tim gabungan kembali menggelar Operasi Pemulihan Kampung Narkotika di kawasan Ponton, Palangka Raya, Jumat (7/11).
Langkah ini dilakukan untuk menguatkan peran masyarakat dalam memerangi penyalahgunaan narkoba yang selama ini membayangi generasi muda.
Operasi ini juga menjadi upaya mempertegas bahwa pencegahan narkoba tidak hanya mengandalkan aparat, tetapi membutuhkan partisipasi aktif masyarakat agar lingkungan benar-benar pulih.
Ketua GDAN Kalteng, Sadagori Henricho Binti atau Ririn, mengatakan pihaknya terus mengingatkan masyarakat khususnya warga Dayak agar menjauhi narkoba dan ikut menjaga kampungnya.
“Selama ini mungkin tidak ada yang mengimbau atau memberi informasi. Walaupun mereka bukan orang Dayak, tapi karena tinggal di Tanah Dayak, mereka tetap bagian dari orang Dayak,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, GDAN juga mulai memasang alat peraga seperti stiker dan spanduk sebagai pengingat bagi warga.
“Kita pasang stiker dan spanduk supaya masyarakat ikut membantu orang Dayak bersama-sama memerangi narkoba,” tambahnya.
Ririn menegaskan pendekatan humanis tetap menjadi pilihan GDAN untuk menyentuh hati warga Puntun agar mau berubah.
“Kami yakin kalau pendekatannya humanis, mereka juga bersedia mendukung. Ponton selama ini disebut kampung narkoba, tapi kami ingin menghapus stigma itu,” ucapnya.
Ia juga menyebut adanya rencana penerapan sanksi hukum adat bagi pengguna maupun pengedar yang meresahkan.
“Kita diskusikan dengan tokoh adat. Akan ada regulasi. Kalau bandar narkoba sudah masuk kategori pengedar berat dan jumlahnya besar, akan kita usir dari Bumi Tambun Bungai,” pungkasnya. (*her)
