30.3 C
Jakarta
Tuesday, October 7, 2025

Santri Asal Sampit Menjadi Korban Robohnya Bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo

PROKALTENG.CO- Kabar duka datang dari warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Muhammad Hanafi, ternyata salah satu santri yang ikut menjadi korban tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Iin, yang merupakan orang tua korban mengungkap kesedihannya yang mendalam usai mendapat kabar anaknya menjadi salah satu korban yang tak terselamatkan.

Menurutnya belum genap tiga bulan ia melepas kepergian suaminya karena sakit, kini cobaan kembali datang dengan kehilangan putra yang sedang menimba ilmu agama di Jawa Timur.

Dikutip dari iNews.id, Iin tiba di Sidoarjo pada Rabu (1/10/2025) dan tinggal berpindah-pindah dari rumah warga di sekitar pondok. Ia berusaha mengikuti setiap perkembangan upaya pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan di lokasi musibah.

Baca Juga :  Warga Antusias Ikut Lomba Perahu Hias, Siap Undang Perwakilan Kalbar

Ia ingin anaknya bisa dibawa kembali pulang dan dimakamkan di Sampit.

“Saya sudah ikhlas, ingin bawa pulang ke kampung halaman di Sampit,” tutur Iin, Minggu (5/10/2025).

Saat ini, Basarnas telah menutup pencarian dan evakuasi korban ambruknya tragedi ini. Diketahui ada 67 orang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi tersebut.

Selain melakukan pencarian, sejumlah Polisi Wanita (Polwan) Polda Jawa Timur turut memberikan pendampingan psikologis bagi keluarga korban. Termasuk Iin, untuk membantu mereka menghadapi masa berduka. (net/mif/abw/kpg)

 

PROKALTENG.CO- Kabar duka datang dari warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Muhammad Hanafi, ternyata salah satu santri yang ikut menjadi korban tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Iin, yang merupakan orang tua korban mengungkap kesedihannya yang mendalam usai mendapat kabar anaknya menjadi salah satu korban yang tak terselamatkan.

Menurutnya belum genap tiga bulan ia melepas kepergian suaminya karena sakit, kini cobaan kembali datang dengan kehilangan putra yang sedang menimba ilmu agama di Jawa Timur.

Dikutip dari iNews.id, Iin tiba di Sidoarjo pada Rabu (1/10/2025) dan tinggal berpindah-pindah dari rumah warga di sekitar pondok. Ia berusaha mengikuti setiap perkembangan upaya pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan di lokasi musibah.

Baca Juga :  Warga Antusias Ikut Lomba Perahu Hias, Siap Undang Perwakilan Kalbar

Ia ingin anaknya bisa dibawa kembali pulang dan dimakamkan di Sampit.

“Saya sudah ikhlas, ingin bawa pulang ke kampung halaman di Sampit,” tutur Iin, Minggu (5/10/2025).

Saat ini, Basarnas telah menutup pencarian dan evakuasi korban ambruknya tragedi ini. Diketahui ada 67 orang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi tersebut.

Selain melakukan pencarian, sejumlah Polisi Wanita (Polwan) Polda Jawa Timur turut memberikan pendampingan psikologis bagi keluarga korban. Termasuk Iin, untuk membantu mereka menghadapi masa berduka. (net/mif/abw/kpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru