25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Target Juara di Kejuaraan Dunia

JAKARTA – Marcus
Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menanggung beban berat. Mereka ditarget
untuk meraih gelar pada Kejuaraan Dunia 2019 di St Jakobshalle, Basel, Swiss
yang mulai digelar Senin (19/8) hingga 25 Agustus mendatang.

Memang, selain The
Minions, masih ada ganda putra lain yang menduduki top 10 dunia. Yakni Mohammad
Ahsan/Hendra Setiawan (nomor dua dunia) serta Fajar Alfian/Muhammad Rian
Ardianto (nomor tujuh).

Namun, nama
Marcus/Kevin selalu disebut-sebut oleh PP PBSI sebagai pasangan yang punya
peluang paling besar untuk membawa medali emas ke tanah air.

Meski menjadi ganda
nomor satu dunia dan mendominasi ganda putra dunia sejak 2017, namun prestasi
Marcus/Kevin pada Kejuaraan Dunia memang minor. Dalam dua edisi terakhir,
mereka cuma mentok di babak perempat final.

Khusus tahun lalu, sang
pelatih Herry Iman Pierngadi mengaku sengaja sedikit menyimpan tenaga
Marcus/Kevin. Tujuannya, agar mereka mencapai peak performance pada Asian
Games 2018. Cara tersebut memang membuahkan hasil. Marcus/Kevin meraih emas
pada pesta olahraga terbesar bangsa Asia itu.

Baca Juga :  Hasil Buruk, PSSI Evaluasi Kinerja McMenemy

Namun, tahun ini, sudah
saatnya bagi Marcus/Kevin untuk menjadi juara dunia. “Ya sama sih dengan
pertandingan-pertandingan yang lain. Saya ingin banget tapi
tak boleh berlebihan juga. Jadi yang penting nikmati saja proses
pertandingannya,” kata Kevin.

Apa yang diucapkan oleh
pebulu tangkis kelahiran Banyuwangi berusia 24 tahun tersebut diamini oleh sang
pelatih. “Ini salah satu test case sebelum Olimpiade, karena di Tokyo
nanti semua pemain ingin menang. Harus bisa main rileks. Karena (sifat
emosional) adalah yang paling ditakuti di Olimpiade. Kontrol emosi harus bagus.
Kalau di sini, bisa mengontrol dan bisa dapat gelar juara, menuju Olimpiade-nya
lebih mudah,” kata Herry.

Secara teknik tidak ada
yang perlu diragukan dari performa Marcus/Kevin. Kecepatan, power,
dan skill juara
All England 2017 dan 2018 itu sangat luar biasa. Apalagi, mereka sedang ada di
puncak karena meraih dua gelar dalam tiga turnamen terakhir.

Baca Juga :  Tunggal Harus Lebih Siap

Namun, Marcus/Kevin
enggan terlalu percaya diri dan memilih tidak memikirkan beban untuk menjadi
juara. “Nikmati saja,” kata Kevin.

Dalam drawing,
memang tidak ada halangan yang terlalu memberatkan bagi Marcus/Kevin. Namun
yang agak disayangkan, semua pasangan terbaik Indonesia ditempatkan di pul
atas. Sehingga kans untuk All Indonesian Final sangat tipis.

Hanya ganda nomor 33
dunia Berry Angriawan/Hardianto yang sendirian berjuang dari pul bawah.

Jika semua berjalan
lancar, Marcus/Kevin akan menghadapi Fajar/Rian di babak perempat final.
Kemudian, sekali lagi jika tidak ada kejutan, pemenangnya akan ditunggu juara
All England 2019 Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di semifinal.

Hasil undian ini memang
agak sedikit disayangkan. Sebab, di Indonesia Open dan Japan Open, Marcus/Kevin
dan Hendra/Ahsan selalu bertarung di partai puncak. (jpc/jpnn)

JAKARTA – Marcus
Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menanggung beban berat. Mereka ditarget
untuk meraih gelar pada Kejuaraan Dunia 2019 di St Jakobshalle, Basel, Swiss
yang mulai digelar Senin (19/8) hingga 25 Agustus mendatang.

Memang, selain The
Minions, masih ada ganda putra lain yang menduduki top 10 dunia. Yakni Mohammad
Ahsan/Hendra Setiawan (nomor dua dunia) serta Fajar Alfian/Muhammad Rian
Ardianto (nomor tujuh).

Namun, nama
Marcus/Kevin selalu disebut-sebut oleh PP PBSI sebagai pasangan yang punya
peluang paling besar untuk membawa medali emas ke tanah air.

Meski menjadi ganda
nomor satu dunia dan mendominasi ganda putra dunia sejak 2017, namun prestasi
Marcus/Kevin pada Kejuaraan Dunia memang minor. Dalam dua edisi terakhir,
mereka cuma mentok di babak perempat final.

Khusus tahun lalu, sang
pelatih Herry Iman Pierngadi mengaku sengaja sedikit menyimpan tenaga
Marcus/Kevin. Tujuannya, agar mereka mencapai peak performance pada Asian
Games 2018. Cara tersebut memang membuahkan hasil. Marcus/Kevin meraih emas
pada pesta olahraga terbesar bangsa Asia itu.

Baca Juga :  Hasil Buruk, PSSI Evaluasi Kinerja McMenemy

Namun, tahun ini, sudah
saatnya bagi Marcus/Kevin untuk menjadi juara dunia. “Ya sama sih dengan
pertandingan-pertandingan yang lain. Saya ingin banget tapi
tak boleh berlebihan juga. Jadi yang penting nikmati saja proses
pertandingannya,” kata Kevin.

Apa yang diucapkan oleh
pebulu tangkis kelahiran Banyuwangi berusia 24 tahun tersebut diamini oleh sang
pelatih. “Ini salah satu test case sebelum Olimpiade, karena di Tokyo
nanti semua pemain ingin menang. Harus bisa main rileks. Karena (sifat
emosional) adalah yang paling ditakuti di Olimpiade. Kontrol emosi harus bagus.
Kalau di sini, bisa mengontrol dan bisa dapat gelar juara, menuju Olimpiade-nya
lebih mudah,” kata Herry.

Secara teknik tidak ada
yang perlu diragukan dari performa Marcus/Kevin. Kecepatan, power,
dan skill juara
All England 2017 dan 2018 itu sangat luar biasa. Apalagi, mereka sedang ada di
puncak karena meraih dua gelar dalam tiga turnamen terakhir.

Baca Juga :  Tunggal Harus Lebih Siap

Namun, Marcus/Kevin
enggan terlalu percaya diri dan memilih tidak memikirkan beban untuk menjadi
juara. “Nikmati saja,” kata Kevin.

Dalam drawing,
memang tidak ada halangan yang terlalu memberatkan bagi Marcus/Kevin. Namun
yang agak disayangkan, semua pasangan terbaik Indonesia ditempatkan di pul
atas. Sehingga kans untuk All Indonesian Final sangat tipis.

Hanya ganda nomor 33
dunia Berry Angriawan/Hardianto yang sendirian berjuang dari pul bawah.

Jika semua berjalan
lancar, Marcus/Kevin akan menghadapi Fajar/Rian di babak perempat final.
Kemudian, sekali lagi jika tidak ada kejutan, pemenangnya akan ditunggu juara
All England 2019 Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di semifinal.

Hasil undian ini memang
agak sedikit disayangkan. Sebab, di Indonesia Open dan Japan Open, Marcus/Kevin
dan Hendra/Ahsan selalu bertarung di partai puncak. (jpc/jpnn)

Terpopuler

Artikel Terbaru