SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kotawaringin Timur (Kotim) kini memasuki tahap akhir. Wakil Bupati Kotim, Irawati, mengungkapkan bahwa prosesnya hanya menunggu Surat Perintah (Sprint) resmi dari BNN RI untuk penugasan ketua.
Menurut Irawati, calon ketua BNNK Kotim telah dipilih dari dua nama yang diusulkan oleh Polda Kalimantan Tengah.
“Ketua sudah terpilih, tinggal menunggu penugasan resmi ke Kotim. Proses assessment sudah selesai, sekarang hanya menunggu penunjukan resmi dari BNN RI,” jelasnya, Selasa (12/8/2025).
Ia menambahkan. Pemkab Kotim juga telah menyiapkan dukungan penuh bagi operasional BNNK. Mulai dari penyiapan sumber daya manusia (SDM), pengajuan pemindahan pegawai melalui Kementerian PAN-RB, hingga pemenuhan seluruh kelengkapan administrasi telah rampung.
“Kami berharap BNNK Kotim segera aktif, mengingat wilayah kita masuk kategori darurat narkoba. Dengan adanya BNNK, upaya pemberantasan peredaran narkotika dan obat terlarang bisa lebih fokus dan terkoordinasi,” ujar Irawati, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotim.
Ia menegaskan, pembentukan BNNK menjadi langkah strategis memperkuat sinergi dalam pencegahan, pemberantasan, dan penindakan kasus narkotika di Kotim, sekaligus menjawab tantangan serius yang selama ini menjadi perhatian pemerintah daerah.(bah/kpg).
SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kotawaringin Timur (Kotim) kini memasuki tahap akhir. Wakil Bupati Kotim, Irawati, mengungkapkan bahwa prosesnya hanya menunggu Surat Perintah (Sprint) resmi dari BNN RI untuk penugasan ketua.
Menurut Irawati, calon ketua BNNK Kotim telah dipilih dari dua nama yang diusulkan oleh Polda Kalimantan Tengah.
“Ketua sudah terpilih, tinggal menunggu penugasan resmi ke Kotim. Proses assessment sudah selesai, sekarang hanya menunggu penunjukan resmi dari BNN RI,” jelasnya, Selasa (12/8/2025).
Ia menambahkan. Pemkab Kotim juga telah menyiapkan dukungan penuh bagi operasional BNNK. Mulai dari penyiapan sumber daya manusia (SDM), pengajuan pemindahan pegawai melalui Kementerian PAN-RB, hingga pemenuhan seluruh kelengkapan administrasi telah rampung.
“Kami berharap BNNK Kotim segera aktif, mengingat wilayah kita masuk kategori darurat narkoba. Dengan adanya BNNK, upaya pemberantasan peredaran narkotika dan obat terlarang bisa lebih fokus dan terkoordinasi,” ujar Irawati, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotim.
Ia menegaskan, pembentukan BNNK menjadi langkah strategis memperkuat sinergi dalam pencegahan, pemberantasan, dan penindakan kasus narkotika di Kotim, sekaligus menjawab tantangan serius yang selama ini menjadi perhatian pemerintah daerah.(bah/kpg).
