28.2 C
Jakarta
Saturday, September 13, 2025

Selamat Jalan Iie Sumirat, Pilar Kejayaan Bulu Tangkis Era 70-an

PROKALTENG.CO – Dunia bulu tangkis Tanah Air berduka. Salah satu pilar kejayaan Indonesia di era 1970-an, Iie Sumirat, tutup usia pada Selasa (22/7) pukul 19.30 WIB. Sosok yang pernah mengharumkan nama bangsa lewat Piala Thomas itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Legok Ciseureuh, Kota Bandung, Jawa Barat.

Iie Sumirat wafat akibat komplikasi penyakit yang dideritanya selama satu tahun terakhir. Kondisinya sempat memburuk dalam beberapa bulan terakhir sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir di ruang ICU.

Putra mendiang, Yayang Tryawan, mengenang sosok sang ayah sebagai figur yang tegas namun penuh kasih.

“Sosok bapak itu tegas, tapi nggak pernah marah. Baik ke semuanya, ya seperti orang tua pada umumnya,” kata Yayang dilansir dari ANTARA, Rabu.

Baca Juga :  Atlet Gulat Maksimalkan Pelatprov di Palangka Raya

Menurut Yayang, kondisi kesehatan sang ayah menurun sejak tendon kakinya putus saat masih aktif melatih. Cedera itu tak disadari dan lambat laun memengaruhi organ tubuh lainnya, termasuk paru-paru.

“Awalnya dari tendon yang putus, tapi bapak masih terus melatih. Lama-kelamaan merambat ke atas, sampai ke paru-paru, dan akhirnya jadi komplikasi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sejak tiga bulan terakhir, kondisi Iie Sumirat makin menurun hingga sulit berkomunikasi secara lancar. Mendiang sempat menjalani perawatan intensif selama delapan hari di ICU.

“Naik turun terus kondisinya, mungkin ini yang terbaik buat bapak,” ujar Yayang.

Sebagai atlet nasional yang berjaya di era 1970-an, Iie Sumirat tidak hanya mengharumkan nama bangsa, tapi juga berperan mencetak generasi penerus, salah satunya Taufik Hidayat.

Baca Juga :  Ayo Bangkit Kalteng Putra ! Gomes : Wasit yang Memimpin Harus Mengambi

“Sangat bangga punya bapak seperti beliau. Bapak adalah atlet yang juga mampu melahirkan atlet. Itu membanggakan sekali bagi kami sekeluarga,” ucapnya.

Iie Sumirat dikenal sebagai tulang punggung tim Indonesia dalam menaklukkan turnamen bulu tangkis beregu paling bergengsi, Piala Thomas. Ia turut membawa Indonesia juara pada edisi 1976 dan 1979.

Di level individu, Iie juga menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 1977, yang merupakan edisi perdana ajang tersebut. (ant)

PROKALTENG.CO – Dunia bulu tangkis Tanah Air berduka. Salah satu pilar kejayaan Indonesia di era 1970-an, Iie Sumirat, tutup usia pada Selasa (22/7) pukul 19.30 WIB. Sosok yang pernah mengharumkan nama bangsa lewat Piala Thomas itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Legok Ciseureuh, Kota Bandung, Jawa Barat.

Iie Sumirat wafat akibat komplikasi penyakit yang dideritanya selama satu tahun terakhir. Kondisinya sempat memburuk dalam beberapa bulan terakhir sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir di ruang ICU.

Putra mendiang, Yayang Tryawan, mengenang sosok sang ayah sebagai figur yang tegas namun penuh kasih.

“Sosok bapak itu tegas, tapi nggak pernah marah. Baik ke semuanya, ya seperti orang tua pada umumnya,” kata Yayang dilansir dari ANTARA, Rabu.

Baca Juga :  Atlet Gulat Maksimalkan Pelatprov di Palangka Raya

Menurut Yayang, kondisi kesehatan sang ayah menurun sejak tendon kakinya putus saat masih aktif melatih. Cedera itu tak disadari dan lambat laun memengaruhi organ tubuh lainnya, termasuk paru-paru.

“Awalnya dari tendon yang putus, tapi bapak masih terus melatih. Lama-kelamaan merambat ke atas, sampai ke paru-paru, dan akhirnya jadi komplikasi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sejak tiga bulan terakhir, kondisi Iie Sumirat makin menurun hingga sulit berkomunikasi secara lancar. Mendiang sempat menjalani perawatan intensif selama delapan hari di ICU.

“Naik turun terus kondisinya, mungkin ini yang terbaik buat bapak,” ujar Yayang.

Sebagai atlet nasional yang berjaya di era 1970-an, Iie Sumirat tidak hanya mengharumkan nama bangsa, tapi juga berperan mencetak generasi penerus, salah satunya Taufik Hidayat.

Baca Juga :  Ayo Bangkit Kalteng Putra ! Gomes : Wasit yang Memimpin Harus Mengambi

“Sangat bangga punya bapak seperti beliau. Bapak adalah atlet yang juga mampu melahirkan atlet. Itu membanggakan sekali bagi kami sekeluarga,” ucapnya.

Iie Sumirat dikenal sebagai tulang punggung tim Indonesia dalam menaklukkan turnamen bulu tangkis beregu paling bergengsi, Piala Thomas. Ia turut membawa Indonesia juara pada edisi 1976 dan 1979.

Di level individu, Iie juga menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 1977, yang merupakan edisi perdana ajang tersebut. (ant)

Terpopuler

Artikel Terbaru