BANJARBARU-Kelompok
terbang (kloter) 18 menjadi kloter terakhir bagi jemaah calon haji (JCH)
Kalteng yang berangkat ke Arab Saudi. Para jemaah berangkat dari Bandara
Syamsudin Noor Banjarbaru menuju Jeddah pada Sabtu (3/8) pagi. Meski demikian,
tak semuanya berangkat. Ada lima jemaah yang batal berangkat karena tak
memenuhi syarat kesehatan.
Kloter terakhir ini
dilepas oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran yang diwakili Kepala Biro Kesra
Setda Kalteng H Syahruddin, di aula Asrama Haji Banjarmasin, sekitar pukul
04.00 Wita. Para jemaah yang berangkat itu berasal dari Kabupaten Barito
Selatan, Barito Utara, Sukamara, dan Kota Palangka Raya.
Sebagaimana rilis yang
disampaikan Kanwil Kementerian Agama Kalteng, pada prosesi pelepasan tersebut
hadir Kepala Kanwil Kemenag Kalteng H Masrawan, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel selaku
Ketua PPIH Banjarmasin H Noor Fahmi, Kadis Perhubungan Kalteng Ati Muliati,
kepala KKP Banjarmasin, kepala Kemenag Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan,
dan Kota Palangka Raya, serta sejumlah undangan.
Gubernur Kalteng dalam
sambutan tertulis yang dibacakan H Syahruddin, mengingatkan kepada seluruh jemaah
asal Kalteng, baik yang akan berangkat maupun yang sudah berada di Tanah Suci, agar
terus menjaga kondisi fisik dan kesehatan, terutama menjelang puncak haji yaitu
wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Jagalah pola
makan, istirahat yang secukupnya, utamakan ibadah yang wajib daripada yang
sunah. Utamakan syahnya ibadah dari pada hal-hal yang bersifat afdlaliyyah, dan
patuhi nasihat petugas kesehatan,” pintanya.
Pada kesempatan yang
sama, gubernur pun meminta para jemaah tetap solid dan menjalin kerja sama
antarjemaah maupun dengan petugas.
Sementara itu, Kepala
Kanwil Kemenag Kalteng H Masrawan menyampaikan, jumlah keseluruhan jemaah
Kalteng tahun ini adalah 1.916 orang. Sedangkan petugas yang mendampingi jemaah
berjumlah 30 orang. Jadi, total yang berangkat tahun ini sebanyak 1.946 orang.
“Namun, berdasarkan
hasil pemeriksaan kesehatan tahap tiga di embarkasi haji Banjarmasin, empat jemaah
dinyatakan sakit atau tidak sehat, sehingga harus ditunda keberangkatannya ke
tahun depan. Satu jemaah lagi terpaksa ditunda karena suaminya mengalami
sakit,” ucap H Masrawan dalam rilisnya.
Kepada kelima jemaah
yang keberangkatan kali ini ditunda, Masrawan berpesan untuk bersabar dan terus
berdoa agar tahun depan diberi kesehatan dan kemudahan dalam menunaikan rukun
Islam kelima ini.
Plh Kabid PHU Kanwil
Kemenag Kalteng H Masgi melalui operator Siskohat H Marzuki mengatakan, lima jemaah Kalteng yang ditunda
keberangkatannya ke Tanah Suci, berasal dari beberapa kabupaten. Lima jemaah
itu yakni Jastan Amit Jangul (66) asal Kabupaten Katingan, Hasan Nurkholiq
Sudarmo (56) dan Panisosilo Soeradi Kartoraharjo (51) asal Kabupaten
Kotawaringin Timur, Suprani Mirmorejo Karsomejo (55) asal Kabupaten Sukamara, serta
Muhammad Yusuf Jamhir (76) asal Kabupaten Seruyan.
“Ibu Panisosilo
itu tidak sakit. Dia batal berangkat karena harus mendampingi suaminya Bapak
Hasan Nurkholiq yang mengalami sakit. Hingga kini yang bersangkutan masih
dirawat di rumah sakit Banjarmasin,” ucap Marzuki. (hms/sma/ce)