PROKALTENG.CO-Persahabatan bisa hadir lebih erat dari sekadar hubungan darah. Itulah pesan utama yang ingin disampaikan oleh lima seniman lukis dalam pameran bertajuk Rasa Rasaning Karsa di Galeri Merah Putih, kompleks Alun-alun Surabaya.
Pameran ini merupakan penampilan perdana dari komunitas seni Lintang Lima, yang terdiri dari lima perupa dengan latar belakang berbeda.
Mereka berasal dari Surabaya, Jogja, dan Madiun, namun disatukan oleh semangat berkarya dan rasa persaudaraan yang erat.
“Tema ‘Rasa Rasaning Karsa’ kami pilih karena ingin mengangkat makna persaudaraan dalam pertemanan. Kami ini memang teman biasa, tapi rasanya seperti saudara sendiri,” ujar Evrie Irmasari, koordinator pameran yang juga lulusan Sekolah Menengah Seni Rupa, saat ditemui di lokasi pameran, Selasa (1/7).
Evrie menjelaskan bahwa persiapan pameran ini memakan waktu hampir satu tahun. Beberapa karya yang ditampilkan memang tidak sepenuhnya baru, tetapi belum pernah dipublikasikan secara umum.
Mengangkat budaya Jawa sebagai elemen utama, pameran ini menampilkan 25 karya lukis dengan media akrilik di atas kanvas.
Nilai-nilai tradisi dan filosofi Jawa dihadirkan sebagai bentuk kepedulian terhadap akar budaya yang mulai terlupakan.
“Tidak semua orang Jawa memahami budaya Jawanya sendiri. Kami ingin mengingatkan dan mengembalikan rasa cinta terhadap budaya leluhur melalui karya seni,” jelas Evrie.
Menurutnya, sang kurator pameran, Hetty Palestina juga setuju dengan tema ini, sangat relevan karena menggambarkan kekompakan dan visi yang sama di antara para perupa.
“Kami tidak hanya ingin bersama saat pameran saja, tapi juga terus tumbuh bersama lewat karya-karya berikutnya,” ujarnya.
Pameran ini tidak hanya sekadar ajang apresiasi seni, namun juga menjadi wadah untuk memberi manfaat kepada masyarakat.
Lintang Lima berharap, karya mereka bisa menyentuh hati dan menyampaikan pesan kebudayaan serta nilai persaudaraan kepada para pengunjung.
Ke depan, Lintang Lima berencana membawa pameran ke berbagai kota di Indonesia agar lebih banyak masyarakat bisa menikmati dan meresapi makna dari setiap karya yang ditampilkan. (sam/nur/jpg)