JAKARTA– Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya
Sukamuljo berhasil mempertahankan gelar dalam Blibli Indonesia Open 2019. Ini
menjadi gelar ke-17 bagi ganda putra Indonesia sepanjang 37 tahun turnamen
level super 1.000 tersebut. Selain itu, Minions –sebutan Marcus/Kevin– menjadi
pasangan pertama sejak 1999 yang berhasil mempertahankan gelar dua tahun
berturut-turut.
Ganda putra nomor satu dunia itu menjadi harapan Indonesia untuk mendulang emas
dalam Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Kali terakhir ganda putra memperoleh emas
saat Olimpiade Beijing 2008 melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan.
Saat ini sektor ganda putra memang yang paling kuat. Bahkan, ada tiga pasangan
yang menduduki delapan besar dunia. Yakni, Marcus/Kevin (peringkat pertama),
Hendra Setiawan/M. Ahsan (peringkat keempat), dan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto
(peringkat ketujuh). Namun, hanya dua pasangan yang bisa lolos ke Olimpiade.
’’Kami punya tiga pasangan yang bagus. Jadi, biarkan mereka berebut (lolos)
terlebih dahulu. Masih ada sepuluh bulan menuju Olimpiade,’’ ungkap
Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti, Minggu (21/7).
Terkait peluang lolos ke Olimpiade, PBSI menargetkan 10 wakil. Artinya, setiap
sektor harus mampu menyumbangkan kuota maksimal. Namun, dilihat dari capaian
saat ini, hal itu cukup berat diraih. Terutama dari sektor putri yang paling
rawan. Gregoria Mariska Tunjung harus bisa kembali menembus peringkat 16 besar.
Saat ini dia terlempar ke ranking ke-19. Sementara itu, Fitriani menempati
urutan ke-30.
Susy mengakui hal itu cukup sulit. ’’Tunggal putri masih berjuang. Minimal bisa
meloloskan satu wakil. Dengan sisa waktu ini bagaimana caranya bisa memasukkan
dua nama,’’ kata peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.
Sementara itu, sektor lain yang cukup aman adalah tunggal putra. Mereka
menempatkan dua wakil dalam delapan besar. Untuk ganda putri dan ganda
campuran, masih satu wakil yang berpeluang. ’’Tentu kami ingin wakil yang
sebanyak-banyaknya. Tunggal putra sudah cukup bagus, tapi belum bisa stabil.
Sedangkan sektor lain harus dipertahankan, jangan sampai peringkatnya turun
lagi. Ini yang jadi PR kami,’’ imbuh istri mantan pebulu tangkis Alan
Budikusuma itu.
PBSI memiliki waktu hingga April 2020 untuk
mengejar kualifikasi Olimpiade. Untuk itu, mereka memilah turnamen yang
bergengsi dan besar agar pengumpulan poin bisa lebih efektif. Sebut saja
Kejuaraan Dunia di Swiss Agustus nanti, All England 2019, serta Kejuaraan Asia
2020.
Di sisi lain, besarnya harapan ganda putra menyumbang emas pada Olimpiade kelak
menjadikan motivasi tersendiri bagi Kevin. Yang terdekat, dia mengincar gelar
Kejuaraan Dunia yang belum pernah dia raih. Kemudian, meneruskan tradisi emas
Olimpiade.
’’Saya rasa semua punya peluang yang sama. Setiap pertandingan, setiap pemain
punya kesempatan menang. Olimpiade juga masih setahun lagi. Jadi, kita lihat
saja nanti. Harapannya tentu bisa mendapatkan emas,’’ kata Kevin.
Hal itu juga didukung Hendra. Dia berharap bisa mengulang memori manis seperti
yang dia lakukan dengan Markis Kido lebih dari satu dekade silam. ’’Sekarang
ganda putra memang sedang bagus. Ada ranking satu, ada saya dan Ahsan, ada
Fajar/Alfian. Semoga ke depan performa kami bisa stabil dan bisa menyumbang
emas Olimpiade,’’ ungkap Hendra. (gil/c17/tom/jpg)