30.4 C
Jakarta
Thursday, September 11, 2025

Begini Niat Puasa Dzulhijjah – Tarawiya dan Puasa Arafah

UMAT Islam di berbagai belahan dunia kini tengah menjalani bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah, yang pada tahun ini bertepatan dengan tanggal 28 Mei 2025 dalam kalender Masehi.

Dzulhijjah merupakan salah satu dari bulan-bulan mulia dalam ajaran Islam yang dipenuhi dengan berbagai keutamaan. Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan intensitas ibadah dan memperbanyak amal saleh sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Salah satu bentuk ibadah yang sangat disarankan selama bulan ini adalah menjalankan puasa sunnah pada sembilan hari pertamanya. Puasa ini diyakini memberikan ganjaran besar serta menjadi sarana untuk meraih keridaan Allah.

Terdapat tiga macam puasa sunnah yang dapat dilakukan selama sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Dimulai dengan puasa selama tujuh hari awal bulan, dilanjutkan dengan puasa Tarwiyah, dan kemudian puasa Arafah pada hari berikutnya, yang jika dijalankan secara berturut-turut berjumlah tujuh hari puasa di bulan Dzulhijjah.

Dalam riwayat dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah pun tidak bisa mengalahkan kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali sedikit pun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Baca Juga :  Purnatugas dari Jabatannya, Segini Uang Pensiunan Seumur Hidup Jokowi

Di antara sahabat yang mempraktikkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al-Hasan Al-Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut untuk berpuasa. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latho’if Al-Ma’arif, hlm. 459)

Niat Puasa Duzlhijjah:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُو الْحِجَةٌ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala”.

Puasa Tarawiyah:

Puasa Tarawiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah atau dua hari sebelum Idul Adha.

Keutamaan puasa Tarawiyah yaitu menghapus dosa dua tahun. Hal ini berdasarkan dalil hadis riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda:

“Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun”.

Niat Puasa Tarawiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya:”Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Taala”.

Puasa Arafah

Keistimewaan puasa Arafah adalah menghapus dosa satu tahun lalu dan satu tahun akan datang.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang Indonesianya:

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162) Dikutip laman Muslim.or.id.

Baca Juga :  Hindari Dehidrasi Saat Puasa dengan Buah Ini

Puasa Arafah Dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Niat Puasa Arafah:

نويْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu sawma ‘Arafata sunnata Allahi taala.

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala”.

Diketahui, niat adalag satu rukun puasa yang tak boleh ditinggalkan. Namun terdapat beberapa perbedaan di kalangan umat islam tentang niat ini.

Seperti dari kalangan salafi, disebutkan bahwa niat hanya dalam hati, tidak perlu dilafazkan atau diucapkan. Sebab niat adalah kehendak hato dan Allah itu maha tahu kehendak seseorang.

Diketahui, niat adalag satu rukun puasa yang tak boleh ditinggalkan. Namun terdapat beberapa perbedaan di kalangan umat islam tentang niat ini.

Seperti dari kalangan salafi, disebutkan bahwa niat hanya dalam hati, tidak perlu dilafazkan atau diucapkan. Sebab niat adalah kehendak hato dan Allah itu maha tahu kehendak seseorang.

Jumat, 30 Mei 2025 (3 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah

Sabtu, 31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah

Minggu, 1 Juni 2025 (5 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah

Senin, 2 Juni 2025 (6 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah

Selasa, 3 Juni 2025 (7 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah

Rabu, 4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Tarwiyah

Kamis, 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Arafah.

Demikian tentang puasa dzulhijjah, semoga membantu. (*/fin)

UMAT Islam di berbagai belahan dunia kini tengah menjalani bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah, yang pada tahun ini bertepatan dengan tanggal 28 Mei 2025 dalam kalender Masehi.

Dzulhijjah merupakan salah satu dari bulan-bulan mulia dalam ajaran Islam yang dipenuhi dengan berbagai keutamaan. Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan intensitas ibadah dan memperbanyak amal saleh sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Salah satu bentuk ibadah yang sangat disarankan selama bulan ini adalah menjalankan puasa sunnah pada sembilan hari pertamanya. Puasa ini diyakini memberikan ganjaran besar serta menjadi sarana untuk meraih keridaan Allah.

Terdapat tiga macam puasa sunnah yang dapat dilakukan selama sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Dimulai dengan puasa selama tujuh hari awal bulan, dilanjutkan dengan puasa Tarwiyah, dan kemudian puasa Arafah pada hari berikutnya, yang jika dijalankan secara berturut-turut berjumlah tujuh hari puasa di bulan Dzulhijjah.

Dalam riwayat dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah pun tidak bisa mengalahkan kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali sedikit pun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Baca Juga :  Purnatugas dari Jabatannya, Segini Uang Pensiunan Seumur Hidup Jokowi

Di antara sahabat yang mempraktikkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al-Hasan Al-Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut untuk berpuasa. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latho’if Al-Ma’arif, hlm. 459)

Niat Puasa Duzlhijjah:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُو الْحِجَةٌ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala”.

Puasa Tarawiyah:

Puasa Tarawiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah atau dua hari sebelum Idul Adha.

Keutamaan puasa Tarawiyah yaitu menghapus dosa dua tahun. Hal ini berdasarkan dalil hadis riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda:

“Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun”.

Niat Puasa Tarawiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya:”Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Taala”.

Puasa Arafah

Keistimewaan puasa Arafah adalah menghapus dosa satu tahun lalu dan satu tahun akan datang.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang Indonesianya:

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162) Dikutip laman Muslim.or.id.

Baca Juga :  Hindari Dehidrasi Saat Puasa dengan Buah Ini

Puasa Arafah Dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Niat Puasa Arafah:

نويْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu sawma ‘Arafata sunnata Allahi taala.

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala”.

Diketahui, niat adalag satu rukun puasa yang tak boleh ditinggalkan. Namun terdapat beberapa perbedaan di kalangan umat islam tentang niat ini.

Seperti dari kalangan salafi, disebutkan bahwa niat hanya dalam hati, tidak perlu dilafazkan atau diucapkan. Sebab niat adalah kehendak hato dan Allah itu maha tahu kehendak seseorang.

Diketahui, niat adalag satu rukun puasa yang tak boleh ditinggalkan. Namun terdapat beberapa perbedaan di kalangan umat islam tentang niat ini.

Seperti dari kalangan salafi, disebutkan bahwa niat hanya dalam hati, tidak perlu dilafazkan atau diucapkan. Sebab niat adalah kehendak hato dan Allah itu maha tahu kehendak seseorang.

Jumat, 30 Mei 2025 (3 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah

Sabtu, 31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah

Minggu, 1 Juni 2025 (5 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah

Senin, 2 Juni 2025 (6 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah

Selasa, 3 Juni 2025 (7 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah

Rabu, 4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Tarwiyah

Kamis, 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Arafah.

Demikian tentang puasa dzulhijjah, semoga membantu. (*/fin)

Terpopuler

Artikel Terbaru