PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Semarak Lomba Tari Pedalaman mewarnai Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 yang digelar di Stadion Tuah Pahoe, Rabu (21/5/2025). Kegiatan ini jadi ajang penting bagi generasi muda Kalimantan Tengah untuk menghidupkan kembali nilai-nilai ritual leluhur melalui ekspresi seni tari.
Tema tahun ini, Kumandang Syair dalam Jelajah Ritual Aji Guna, menjadi pijakan para koreografer dalam mengeksplorasi syair dan mantra yang sarat makna spiritual. Syair dan mantra tersebut bukan sekadar ditampilkan secara literal, tapi diterjemahkan ke dalam gerak, suara, dan visual yang kuat sebagai wujud seni pertunjukan yang mendalam.
Koordinator Lomba, Wildae D Binti, mengapresiasi tingginya antusiasme generasi muda, terutama dalam kreativitas pengolahan tema.
“Saya sangat bangga karena tahun ini bermunculan karya koreografer muda yang dibawakan oleh para penari dan pemusik muda. Ini menunjukkan bahwa seni tari Kalteng diminati dan berkembang signifikan di kalangan generasi muda,” ujar Wildae.
Dia berharap semangat tersebut terus dijaga agar pelestarian serta pengembangan budaya lokal berjalan berkesinambungan.
Lomba diikuti 10 peserta dari kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah. Penilaian dilakukan oleh tiga tokoh seni tari dan budaya, yakni Gandung Djatmito, Budi Jaya Habibie, dan Tris Sofia Wartina.
Untuk pemenang, Palangka Raya berhasil meraih Penyaji Terbaik I, disusul Barito Timur di posisi kedua, Katingan ketiga, Kapuas keempat, Murung Raya kelima, dan Barito Utara keenam. Penghargaan Penata Tari Terbaik juga jatuh ke Palangka Raya, Penata Rias dan Busana Terbaik ke Katingan, serta Penata Musik Terbaik ke Barito Timur. (mmckalteng)