28.1 C
Jakarta
Monday, May 19, 2025

Inovasi Kuliner Kapuas Tampilkan Terong Isi Ikan Jelawat di FBIM 2025

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ajang Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 kembali menggeliat di Kalimantan Tengah. Dalam rangkaian kegiatan tahunan ini, Lomba Kuliner Tradisional bertajuk Panginan Sukup Simpan menjadi salah satu magnet utama. Sajian khas dari berbagai daerah ditampilkan, termasuk kreasi unik dari Kabupaten Kapuas yang mencuri perhatian lewat inovasi kuliner berbahan dasar ikan jelawat.

Tim dari Kapuas menampilkan hidangan unggulan terong isi ikan jelawat yang dikemas secara modern namun tetap mengangkat kearifan lokal. Salah satu anggota tim, Raudah Winarti, SE., M.M., yang juga pelaku UMKM kuliner Dapoer Tepian Kapuas, membawa langsung aneka bahan dari daerah asal mereka.

“Kami membawa semua bahan dari Kapuas karena kami perwakilan dari Kapuas. Bahannya asli dari sana,” ujarnya saat ditemui Prokalteng.co di sela-sela lomba, Senin (19/5/2025).

Baca Juga :  Persiapan Karnaval Budaya, Dinas PMD Kalteng Gelar Rapat Internal

Pada kompetisi ini, seluruh peserta ditantang menyuguhkan menu utama, pilihan, dan kudapan. Raudah menyebutkan bahwa timnya memaksimalkan potensi bahan lokal seperti ikan jelawat dan saluang dengan sentuhan inovatif.

“Menu pilihan pelengkap kami inovasi dari ikan jelawat, terong isi ikan jelawat, dan tanak saluang dengan daun singkong atau dalam bahasa Dayak-nya Dawen Jawau,” jelas Raudah.

Kreasi terong isi ikan jelawat menjadi daya tarik tersendiri. Menurut Raudah, banyaknya duri pada ikan tersebut kerap membuatnya kurang disukai, terutama oleh anak-anak.

“Saya bikin inovasi baru. Ikan jelawatnya saya haluskan pakai copper, jadi durinya lunak. Anggap saja tidak ada duri,” katanya.

Keunikan tim Kapuas tak hanya pada resep, tetapi juga penyajian. Raudah menyebutkan bahwa mereka mengusung gaya penyajian khas sendiri yang mengedepankan tampilan sekaligus rasa.

Baca Juga :  Kasus Pembongkaran Makam di Kapuas, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

“Kami bikin hidangan sendiri dengan style kami. Kami juga membuat roll gulung Dawen Jawau, sebagai bagian dari inovasi kami,” tambahnya.

Lewat racikan berbasis bahan lokal dan pendekatan kreatif, tim Kapuas optimistis dapat memberikan yang terbaik di FBIM 2025. Mereka membawa lebih dari sekadar makanan—ada cerita, identitas, dan semangat dari tepian Sungai Kapuas. (ndo)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ajang Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 kembali menggeliat di Kalimantan Tengah. Dalam rangkaian kegiatan tahunan ini, Lomba Kuliner Tradisional bertajuk Panginan Sukup Simpan menjadi salah satu magnet utama. Sajian khas dari berbagai daerah ditampilkan, termasuk kreasi unik dari Kabupaten Kapuas yang mencuri perhatian lewat inovasi kuliner berbahan dasar ikan jelawat.

Tim dari Kapuas menampilkan hidangan unggulan terong isi ikan jelawat yang dikemas secara modern namun tetap mengangkat kearifan lokal. Salah satu anggota tim, Raudah Winarti, SE., M.M., yang juga pelaku UMKM kuliner Dapoer Tepian Kapuas, membawa langsung aneka bahan dari daerah asal mereka.

“Kami membawa semua bahan dari Kapuas karena kami perwakilan dari Kapuas. Bahannya asli dari sana,” ujarnya saat ditemui Prokalteng.co di sela-sela lomba, Senin (19/5/2025).

Baca Juga :  Persiapan Karnaval Budaya, Dinas PMD Kalteng Gelar Rapat Internal

Pada kompetisi ini, seluruh peserta ditantang menyuguhkan menu utama, pilihan, dan kudapan. Raudah menyebutkan bahwa timnya memaksimalkan potensi bahan lokal seperti ikan jelawat dan saluang dengan sentuhan inovatif.

“Menu pilihan pelengkap kami inovasi dari ikan jelawat, terong isi ikan jelawat, dan tanak saluang dengan daun singkong atau dalam bahasa Dayak-nya Dawen Jawau,” jelas Raudah.

Kreasi terong isi ikan jelawat menjadi daya tarik tersendiri. Menurut Raudah, banyaknya duri pada ikan tersebut kerap membuatnya kurang disukai, terutama oleh anak-anak.

“Saya bikin inovasi baru. Ikan jelawatnya saya haluskan pakai copper, jadi durinya lunak. Anggap saja tidak ada duri,” katanya.

Keunikan tim Kapuas tak hanya pada resep, tetapi juga penyajian. Raudah menyebutkan bahwa mereka mengusung gaya penyajian khas sendiri yang mengedepankan tampilan sekaligus rasa.

Baca Juga :  Kasus Pembongkaran Makam di Kapuas, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

“Kami bikin hidangan sendiri dengan style kami. Kami juga membuat roll gulung Dawen Jawau, sebagai bagian dari inovasi kami,” tambahnya.

Lewat racikan berbasis bahan lokal dan pendekatan kreatif, tim Kapuas optimistis dapat memberikan yang terbaik di FBIM 2025. Mereka membawa lebih dari sekadar makanan—ada cerita, identitas, dan semangat dari tepian Sungai Kapuas. (ndo)

Terpopuler

Artikel Terbaru