PASAR Plaosan subuh hari mendadak ramai. Seorang pengepul sayur berteriak minta tolong.
Ia mengalami kejadian menyeramkan saat mengecek sayur-sayuran yang hendak diturunkan dari truk pengangkut.
Salah satu karung yang isinya kubis tiba-tiba berubah jadi pocong. Refleks ia lari terbirit-birit sambil berteriak minta tolong.
Supri (45) seorang pengepul sayur di Pasar Plaosan biasa mengecek barang dagangan sebelum diturunkan.
Pagi itu pasar Plaosan sudah ramai seperti biasanya.
Ia mulai mengeceki barang dagangannya satu persatu. Mulai dari selada, wortel, loncang sampai berkarung-karung kubis.
Menurut pedagang lain di pasar, penampakan setan di Pasar Plaosan memang sering terjadi tapi baru kali ini ada kasus karung kubis jadi pocong.
“Tempat kubis udah ada di bawah sayur-sayur daun. Jadi setelah selada, loncang, sawi turun. Saya ngecek karung-karung kubis. Pas saya tengok, karung kubis jadi pocongan, Mas.” Supri menceritakan kronologis kejadian.
Gara-gara penampakan itu Supri langsung melompat turun dari truknya. Ia lari tunggang langgang sambil terus berujang “TOLONG ADA POCONG!”
Kejadian yang menimpa Supri sontak menggegerkan seisi Pasar Plaosan. Waktu orang-orang mengecek ke dalam truk, pocong yang katanya menghantui Supri sudah tidak ada lagi.
Supri ditenangkan, seorang pedagang berbaik hati memberinya teh hangat.
“Mungkin Pak Supri cuma kelelahan sama kurang tidur, Mas. Makanya berhalusinasi. Dia kerja hampir nggak ada libur. Makanya ini tadi temen-temen bantuin dia nurunin sayur,” ucap Pak Budi (50) salah satu penjual sayur di Pasar Plaosan.
Mau halusinasi atau bukan, apa yang dikatakan Pak Budi lebih penting. Sebagai manusia, kita harus bisa menyeimbangkan antara istirahat dan bekerja. (*)