24.7 C
Jakarta
Wednesday, March 19, 2025

Ingat! Lima Hal yang Bisa Bikin Pahala Kering saat Puasa Ramadan

PUASA bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga. Selama menjalankannya, umat muslim harus mampu menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang bikin pahala kering kerontang.

Lantas, apa saja hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa?

Pertama adalah ghibah. Ghibah juga sering disebut dengan bergunjing atau nggosip.

Ghibah merupakan sebuah kegiatan membicarakan keburukan, aib, urusan dunia seseorang. Perbuatan yang buruk ini dapat mengeringkan pahala puasa kita.

“Kedua adalah adu domba, atau menyebarkan berita bohong (hoax). Ketiga adalah berdusta atau berbohong,” sebut Ketua Dewan Kyai Assalaam Kadarusman seperti dikutip dari Jawa Pos Radar Solo.

Selanjutnya adalah menonton pornografi atau pornoaksi baik secara langsung atau media online. Hal tercela ini diketahui bisa mengurangi pahala puasa selama bulan suci Ramadan.

Baca Juga :  Kemenag Jadwalkan Sidang Isbat Awal Ramadan pada 1 April

“Kelima janji palsu, kalau dia tidak memenuhi janjinya itu dia janji palsu. Lima perbuatan ini bisa menyebabkan rahmat, maghfirah, dan pahala puasa jadi kering. Jadi tidak ada manfaatnya,” tegas Kadarusman.

Untuk mengindari perbuatan tercela di atas, sabar adalah salah satu kuncinya. Kadarusman menjelaskan, di dalam hadis dikatakan, sabar itu sumber cahaya. Maka puasa itu adalah ujian sabar tertinggi, karena puasa itu ibadah yang ciri-cirinya tidak bisa dilihat oleh orang lain.

“Beda dengan salat, kan ada takbirnya. Beda dengan zakat, orang zakat ada uangnya. Beda dengan haji, ada pakaian ihramnya. Kalau puasa, murni mengandalkan kesabaran setiap orang yang muncul dari dalam dirinya untuk mengendalikan dia jangan sampai membatalkan puasa. Dan puasanya tidak batal tapi pahalanya yang kering,” jelas Kadarusman.

Baca Juga :  Hangatkan Ramadan, Pengendara Senang dengan Takjil Gratis

“Maka itu butuh kesabaran. Nah, kesabaran yang sifatnya intrinsik, lahir dari kesadaran yang muncul dari dirinya bahwa puasa itu bentuk ibadah khusus dia (umat) dengan Allah. Maka dalam Hadist Qudsi, puasa itu ibadah khusus untuk-Ku, kata Allah. Dan Allah sendiri yang akan memberikan balasan,” sambungnya.

Sehingga puasa itu adalah ujian sabar tertinggi. Maka dikatakan, puasa itu adalah perisai yang bisa memproteksi diri dari amarah, gibah, bohong, adu domba, mengangkat janji palsu.

“Dikhawatirkan nabi itu bukan orang batal puasa dengan makan dan minum. Tapi yang paling dikhawatirkan nabi ada lima perbuatan, di mana orang tidak bisa sabar mengendalikan dirinya,” sambungnya. (nis/nik/jpg)

PUASA bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga. Selama menjalankannya, umat muslim harus mampu menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang bikin pahala kering kerontang.

Lantas, apa saja hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa?

Pertama adalah ghibah. Ghibah juga sering disebut dengan bergunjing atau nggosip.

Ghibah merupakan sebuah kegiatan membicarakan keburukan, aib, urusan dunia seseorang. Perbuatan yang buruk ini dapat mengeringkan pahala puasa kita.

“Kedua adalah adu domba, atau menyebarkan berita bohong (hoax). Ketiga adalah berdusta atau berbohong,” sebut Ketua Dewan Kyai Assalaam Kadarusman seperti dikutip dari Jawa Pos Radar Solo.

Selanjutnya adalah menonton pornografi atau pornoaksi baik secara langsung atau media online. Hal tercela ini diketahui bisa mengurangi pahala puasa selama bulan suci Ramadan.

Baca Juga :  Kemenag Jadwalkan Sidang Isbat Awal Ramadan pada 1 April

“Kelima janji palsu, kalau dia tidak memenuhi janjinya itu dia janji palsu. Lima perbuatan ini bisa menyebabkan rahmat, maghfirah, dan pahala puasa jadi kering. Jadi tidak ada manfaatnya,” tegas Kadarusman.

Untuk mengindari perbuatan tercela di atas, sabar adalah salah satu kuncinya. Kadarusman menjelaskan, di dalam hadis dikatakan, sabar itu sumber cahaya. Maka puasa itu adalah ujian sabar tertinggi, karena puasa itu ibadah yang ciri-cirinya tidak bisa dilihat oleh orang lain.

“Beda dengan salat, kan ada takbirnya. Beda dengan zakat, orang zakat ada uangnya. Beda dengan haji, ada pakaian ihramnya. Kalau puasa, murni mengandalkan kesabaran setiap orang yang muncul dari dalam dirinya untuk mengendalikan dia jangan sampai membatalkan puasa. Dan puasanya tidak batal tapi pahalanya yang kering,” jelas Kadarusman.

Baca Juga :  Hangatkan Ramadan, Pengendara Senang dengan Takjil Gratis

“Maka itu butuh kesabaran. Nah, kesabaran yang sifatnya intrinsik, lahir dari kesadaran yang muncul dari dirinya bahwa puasa itu bentuk ibadah khusus dia (umat) dengan Allah. Maka dalam Hadist Qudsi, puasa itu ibadah khusus untuk-Ku, kata Allah. Dan Allah sendiri yang akan memberikan balasan,” sambungnya.

Sehingga puasa itu adalah ujian sabar tertinggi. Maka dikatakan, puasa itu adalah perisai yang bisa memproteksi diri dari amarah, gibah, bohong, adu domba, mengangkat janji palsu.

“Dikhawatirkan nabi itu bukan orang batal puasa dengan makan dan minum. Tapi yang paling dikhawatirkan nabi ada lima perbuatan, di mana orang tidak bisa sabar mengendalikan dirinya,” sambungnya. (nis/nik/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/