PULANG PISAU – Menjelang perinatan hari jadi kabupaten Pulang Pisau
ke-17, Desa Bukit Liti, Kecamatan Kahayan Tengah memberikan kado istimewa. Desa
tersebut berhasil menyabet juara I lomba desa tingkat provinsi Kalteng kategori
daerah.
“Alhamdulilah Desa Bukit Liti
bisa keluar sebagai juara satu. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan
semuua pihak. Sehingga kita dapat kado ulang hari jadi kabuaten Pulang Pisau,â€
kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Pulang Pisau, HM
Syaripul Pasaribu kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Syaripul mengungapkan, pemerintah
pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah senantiasa menunjukan
perhatian terhadap pembangunan desa. Mengingat desa merupakan entitas
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang bersentuhan langsung
dengan masyarakat.
“Sejalan dengan hal tersebut agar
pembangunan dapat berlangsung sesuai dengan makna pemberdayaan masyarakat maka
pelaksanaan, perencanaan serta pemanfaatan hasil program pembangunan diserahkan
sepenuhnya kepada masyarakat desa, sedangkan pemerintah hanya sebagai
fasilitator,†kata dia.
Menurut dia, lomba desa tersebut
bukan hanya sekadar lomba antar-desa, namun kompetisi ini sudah seharusnya
menjadi penyemangat untuk proses pembangunan yang berkesinambungan karena akan
memicu semangat untuk bersama sama menjadikan desa terbaik.
Syaripul mengungkapkan, pihaknya
sebelumnya selama dua tahun terakhir secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan
berkelanjutan, dalam hal ini penilaian lomba desa dititik beratkan pada
indikator evaluasi pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan,
Melalui evaluasi perkembangan
desa itu, pihaknya melihat tingkat perkembangan desa dalam status tertentu dari
capaian hasil kegiatan pembangunan yang mencerminkan tingkat kemajuan dan
keberhasilan masyarakat.
“Ada beberapa indikator penting
dari desa Bukit Liti, sehingga layak mendapat predikat terbaik dalam lomba desa
kategori daerah tingkat kabupaten Pulang Pisau tahun 2019 waktu itu. terutama
yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan,†beber Syaripul
Di antaranya,kata dia, inovasi
dalam pelayanan pemerintahan desa dengan menerapkan sistem aplikasi Pahari.
“Dengan aplikasi itu dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat
sehingga membantu pemerintah desa memberikan pelayanan lebih cepat, efektif dan
efisien,†kata dia.
Selanjutnya, partisipasi
masyarakat yang cukup besar dengan budaya bergotong royong dan bekerja sama
dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di desa maupun pembangunan sarana dan
prasarana desa.
“Selain itu, pelestarian adat
istiadat dan budaya tradisional suku Dayak yang berkembang dan tetap eksis di
desa Bukit Liti. Peran serta kaum perempuan dalam pembangunan hal ini dapat
terlihat dari tingginya partisipasi perempuan dalam pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga,†tandasnya. (art/abe/ctk/nto)