26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Gaya Busana 3 Srikandi Pejuang Kemerdekaan Jadi Inspirasi Fashion

Untuk menghasilkan karya mode yang unik memang
bisa terinspirasi dari berbagai hal. Salah satunya dari perjuangan pada pejuang
perempuan dalam merebut Kemerdekaan. Seperti balutan busana dalam acara
‘Emansifashion’ yang terinspirasi dari Cut Nyak Dhien, Raden Ajeng Kartini, dan
Nyi Ageng Serang.

Lewat tangan dingin desainer Yurita Puji,
semangat juang dan gaya berbusana ketiga pahlawan perempuan Indonesia coba
dituangkan kembali dengan sentuhan kekinian. Langkah riset pun dilakukan agar
nilai yang coba dituangkan dalam busananya tak salah.

“Saya mencoba untuk riset dalam merancang
busana yang terinspirasi dari para perempuan hebat. Kalau Kartini kan sudah
banyak yang membahas dari mulai batik dan gaya busana lainnya. Jadi tak terlalu
kesulitan. Paling banyak riset itu Cut Nyak Dhien dan Nyi Ageng Serang. Seperti
Nyi Ageng Serang kan busananya mirip Cheongsam, saya berusaha
menerjemahkannya,” kata Yurita di Museum Tekstil, Minggu (30/6).

Baca Juga :  Rumah Tangga Dewi Perssik Diisukan Retak

Koleksi Yurita sendiri hadir dalam theatrical
fashion show
 dalam ‘Emansifashion’. Sehingga, selain mengajak
masyarakat mengagumi busana yang terinspirasi para pejuang perempuan, ia juga
mencoba menyampaikan nilai kekuatan perempuan dalam aksi fashion show-nya.

Menurutnya, banyak masyarakat lokal dan
mancanegara yang senang dengan kain daerah Indonesia karena punya nilai
historis di baliknya. Sehingga ia selalu berusaha menyisipkan budaya Indonesia
disetiap karyanya. Seperti saat di New York Fashion Week, Yurita pun membawa
tas khas Papua yakni Noken, yang sudah dipercantik.

Baginya, dibutuh taktik untuk terlihat
cantik  sesuai perkembangan zaman. Mulai dari memilih pakaian yang sesuai
hingga menggunakan make-up yang sesuai dengan kebutuhan. Namun
rasa percaya diri adalah kunci terpenting untuk terlihat cantik.

Fashion Perempuan Zaman Now

Baca Juga :  Al Ghazali dan Jessica Mila Sama – sama Tertawa

Berbeda dengan pejuang kemerdekaan dulu di
mana perempuan lebih banyak memakai kain, perempuan masa kini jauh lebih
praktis dan simple. Untuk menyeimbangkan dengan berbagai aktivitas
yang begitu padat, busana semi formal banyak menjadi pilihan.

“Perempuan Indonesia kan pada kerja. Otomatis
harus mandiri tetap cantik dan rapi banyak. Kalau perempuan sekarang
lebih simple lagi,” katanya.

Selain itu, kebiasaan perempuan masa kini
lebih suka mengganti pakaian lebih sering dalam sebulan dengan harga yang tak
terlalu mahal. Itu semua agar mereka selalu terlihat berbeda untuk mengunggah
foto-foto ke media sosial.

“Saya enggak bisa lagi jual baju mahal, justru
konsumen sekarang sudah pintar bawa bahan sendiri dan contoh gambar sendiri.
Itu bisa sering dalam sebulan. Dan orang lebih suka pakai busana Ready To
Wear,” tuturnya.(jpc)

 

Untuk menghasilkan karya mode yang unik memang
bisa terinspirasi dari berbagai hal. Salah satunya dari perjuangan pada pejuang
perempuan dalam merebut Kemerdekaan. Seperti balutan busana dalam acara
‘Emansifashion’ yang terinspirasi dari Cut Nyak Dhien, Raden Ajeng Kartini, dan
Nyi Ageng Serang.

Lewat tangan dingin desainer Yurita Puji,
semangat juang dan gaya berbusana ketiga pahlawan perempuan Indonesia coba
dituangkan kembali dengan sentuhan kekinian. Langkah riset pun dilakukan agar
nilai yang coba dituangkan dalam busananya tak salah.

“Saya mencoba untuk riset dalam merancang
busana yang terinspirasi dari para perempuan hebat. Kalau Kartini kan sudah
banyak yang membahas dari mulai batik dan gaya busana lainnya. Jadi tak terlalu
kesulitan. Paling banyak riset itu Cut Nyak Dhien dan Nyi Ageng Serang. Seperti
Nyi Ageng Serang kan busananya mirip Cheongsam, saya berusaha
menerjemahkannya,” kata Yurita di Museum Tekstil, Minggu (30/6).

Baca Juga :  Rumah Tangga Dewi Perssik Diisukan Retak

Koleksi Yurita sendiri hadir dalam theatrical
fashion show
 dalam ‘Emansifashion’. Sehingga, selain mengajak
masyarakat mengagumi busana yang terinspirasi para pejuang perempuan, ia juga
mencoba menyampaikan nilai kekuatan perempuan dalam aksi fashion show-nya.

Menurutnya, banyak masyarakat lokal dan
mancanegara yang senang dengan kain daerah Indonesia karena punya nilai
historis di baliknya. Sehingga ia selalu berusaha menyisipkan budaya Indonesia
disetiap karyanya. Seperti saat di New York Fashion Week, Yurita pun membawa
tas khas Papua yakni Noken, yang sudah dipercantik.

Baginya, dibutuh taktik untuk terlihat
cantik  sesuai perkembangan zaman. Mulai dari memilih pakaian yang sesuai
hingga menggunakan make-up yang sesuai dengan kebutuhan. Namun
rasa percaya diri adalah kunci terpenting untuk terlihat cantik.

Fashion Perempuan Zaman Now

Baca Juga :  Al Ghazali dan Jessica Mila Sama – sama Tertawa

Berbeda dengan pejuang kemerdekaan dulu di
mana perempuan lebih banyak memakai kain, perempuan masa kini jauh lebih
praktis dan simple. Untuk menyeimbangkan dengan berbagai aktivitas
yang begitu padat, busana semi formal banyak menjadi pilihan.

“Perempuan Indonesia kan pada kerja. Otomatis
harus mandiri tetap cantik dan rapi banyak. Kalau perempuan sekarang
lebih simple lagi,” katanya.

Selain itu, kebiasaan perempuan masa kini
lebih suka mengganti pakaian lebih sering dalam sebulan dengan harga yang tak
terlalu mahal. Itu semua agar mereka selalu terlihat berbeda untuk mengunggah
foto-foto ke media sosial.

“Saya enggak bisa lagi jual baju mahal, justru
konsumen sekarang sudah pintar bawa bahan sendiri dan contoh gambar sendiri.
Itu bisa sering dalam sebulan. Dan orang lebih suka pakai busana Ready To
Wear,” tuturnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru