SALVADOR- Uruguay gagal
melaju ke semifinal Copa America 2019 usai kalah dari Peru dalam drama adu
penalti di Arena Fonte Nova, Salvador, Minggu (30/6) pagi WIB.
Sebelum babak adu
penalti itu, Uruguay dan Peru bermain imbang tanpa gol dalam 2 x 45 menit. Tanpa
melewati aturan babak perpanjangan waktu, kedua tim harus mengadu peruntungan.
La Celeste, julukan
timnas Uruguay mendapat undian menendang lebih dahulu. Luis Suarez, striker
Barcelona itu menjadi algojo pertama. Suarez gagal. Tendangannya yang mengarah
ke kiri, bisa diantisipasi, diblok oleh kiper Peru Pedro Gallese.
Suarez menjadi
satu-satunya eksekutor yang gagal di babak adu penalti ini.
Setelah
Suarez, empat penendang penalti Uruguay lainnya yakni Edinson Cavani, Cristhian
Stuani, Rodrigo Bentancur dan Lucas Torreira menunaikan tugas dengan sempurna.
Namun, itu tak cukup.
Lima pemain
Peru yakni Jose Paolo Guerrero, Raul Ruidiaz, Yoshimar Yotun, Luis Advincula
dan terakhir Edison Flores, sukses menaklukkan kiper Uruguay Fernando Muslera.
Usai laga, Suarez
terlihat amat sangat terpukul bahkan sampai menangis. Penyerang berusia 32
tahun itu bahkan sampai harus diberi dukungan moril secara direct oleh
rekan-rekan setimnya, di atas lapangan hijau.
Meski
tengah bersedih, Suarez sendiri masih sempat buka suara mengomentari kegagalan
Uruguay di Copa America 2019.
“Kami
lebih diunggulkan untuk lolos ke semifinal, itu wajar saja.Kami juga bermain
lebih baik dan menciptakan begitu banyak peluang. Karena itu lah, kekalahan
lewat adu penalti ini terasa sangat tak adil. Saya sangat bersedih, kami semua
terpukul,” Suarez seperti dilansir Bahia Noticias.
Mimpi Uruguay untuk menambah gelar Copa America sirna. Saat ini Uruguay
yang paling sering menjadi juara, 15 kali. Diikuti Argentina 14 dan Brasil
delapan kali. Sementara La Blanquirroja, julukan timnas Peru, baru dua kali
yakni pada 1939 dan 1975.
“Hasilnya menciptakan sebuah kekecewaan
besar pada kami, tapi kami harus terima,” Tabarez mengatakan dalam
konferensi pers yang dilansir dari Omnisport.
Melawan Peru, Uruguay sesungguhnya mendominasi. La
Celeste unggul penguasaan bola dengan perbandingan 51:49 dan
menciptakan 12 percobaan yang tiga di antara on target. Sedangkan Peru cuma
melahirkan tiga percobaan saja, itupun tidak ada yang mengarah ke gawang.
“Tidak ada alasan. Saya tidak datang kemari untuk membenarkan
apapun. Kami tidak bisa menang, kami salah salah menilai. Lawan bermain dengan
sebuah rencana dan memang tidak mungkin menang,”katanya.
Meski begitu, hasil Uruguay tak lepas dari
kegagalan memanfaatkan peluang. Edinson Cavani menyia-nyiakan peluang dari open
play di babak pertama. Sedangkan Diego Godin melewatkan sebuah peluang serupa
setelah turun minum. Plus, adanya tiga gol Uruguay yang dianulir karena
offside.
“Kami datang dengan misi menang, kami mencoba menjalankan permainan
kami dan tidak bisa. Anda harus tahu bagaimana caranya kalah. Kami kalah dalam
satu aspek, offside. Kami melakukan tujuh offside, tiga di antaranya
menciptakan gol,”ungkapnya.
Dengan tiket terakhir semifinal Copa America 2019 sudah di tangan, Peru
pun akan berhadapan dengan si juara bertahan Chile di Arena do Gremio, Porto
Alegre, Kamis (4/7) pukul 07.30 WIB. Sementara satu semifinal lainnya yakni
laga superklasik antara Brasil vs Argentina akan berlangsung Estadio Mineirao,
Belo Horizonte, Rabu (3/7) mulai pukul 07.30 WIB.(jpc)