29.4 C
Jakarta
Friday, May 9, 2025

Strategi Psikologi Orang-Orang Sukses Meredakan Stres dan Kecemasan

Ilustrasi 7 strategi psikologi yang digunakan oleh orang-orang yang sangat sukses untuk meredakan stres dan kecemasan./Pexels.

 

Strategi Psikologi Orang-Orang Sukses Meredakan Stres dan Kecemasan

Stres dan kecemasan dapat menghantui siapa saja. Saat menjalankan banyak peran dan tanggung jawab, seseorang seringkali terus menerus mendapatkan tekanan, mengalami malam-malam tanpa tidur, dan hidup dengan pikiran yang tidak tenang.

Rasanya hidup bagaikan treadmill penuh tekanan yang tiada henti. Dilansir dari Hack Spirit, terdapat 7 strategi psikologi yang digunakan oleh orang-orang yang sangat sukses untuk meredakan stres dan kecemasan.

  1. Manfaatkan kekuatan meditasi

Strategi pertama yang digunakan orang-orang yang sangat sukses untuk mengelola stres dan kecemasan adalah meditasi.Mungkin kedengarannya terlalu sederhana, tetapi percayalah, meditasi memberikan dampak yang tak tertandingi.

Meditasi memberikan waktu istirahat dari kesibukan yang terus-menerus, istirahat dari pusaran pikiran dan kekhawatiran yang tak pernah berakhir.Meditasi seperti membawa otak ke pantai yang tenang dan damai sementara dunia luar terus berputar.

Orang-orang yang sukses memahami bahwa pikiran yang tenang adalah pikiran yang produktif.Mereka mendedikasikan waktu setiap hari untuk bermeditasi, seperti sekadar duduk dan bernapas atau membiarkan pikiran mereka datang dan pergi tanpa menghakimi.

Keindahan meditasi adalah tidak memerlukan peralatan atau lokasi khusus. Satu-satunya yang dibutuhkan hanyalah tempat yang tenang dan beberapa menit. Tutup mata, fokus pada napas, dan biarkan pikiran melayang.

Jika kamu baru dalam meditasi, mulailah dari hal kecil: hanya 5 menit per hari dapat membuat perbedaan. Saat pikiran mulai mengembara, arahkan dengan lembut kembali ke napas.

 

  1. Berlatih bersyukur setiap hari

Strategi yang dapat mengubah hidup orang-orang sukses yang dapat mengurangi stres dan kecemasan adalah mempraktikkan rasa syukur setiap hari.

Pada tingkat stres tertentu, mereka seringkali berfokus pada segala hal yang salah. Kekhawatiran yang terus-menerus ini hanya memperparah kecemasan.Saat itulah waktu yang tepat untuk memutuskan memulai jurnal rasa syukur. Setiap hari, mereka akan menuliskan tiga hal yang disyukuri.

Baca Juga :  Sifat yang Biasanya Ditampilkan Orang-Orang yang Sering Menonaktifkan Akun Medsosnya

Terkadang hal-hal tersebut adalah hal-hal besar tetapi lebih sering hal-hal kecil seperti secangkir kopi pagi yang menenangkan, sikap baik dari orang asing, matahari terbenam yang indah.

Tindakan sederhana untuk mengakui kebaikan dalam hidup ini akan mengalihkan fokus dari apa yang salah ke apa yang benar. Perlahan tapi pasti, mereka akan mulai merasa tidak terlalu cemas dan lebih damai dengan hidupnya.

  1. Olahraga teratur

Orang sukses yang dapat mengatasi stres dan kecemasannya memiliki aktivitas olahraga yang teratur. Dengan kebiasaan ini mereka tidak lagi mudah tersinggung, tidur membaik, dan pikiran tampak lebih jernih. Kelelahan fisik akibat olahraga tampaknya menghilangkan kelelahan mental akibat stres.

Olahraga menjadi rutinitas perawatan diri yang tidak bisa diganggu gugat. Satu hal yang mereka lakukan setiap hari untuk diri sendiri dan bukan untuk orang lain. Ingat, tidak harus latihan intensitas tinggi atau program latihan maraton.

Jalan-jalan santai di taman, berenang sebentar, atau bahkan beberapa peregangan yoga dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental.

Olahraga teratur bukan sekadar menjaga kebugaran fisik, tetapi olahraga menjadi pelepas stres utama dan strategi menghilangkan kecemasan.

  1. Menjaga hubungan sosial

Strategi keempat adalah tentang memelihara hubungan sosial yang kuat dan positif. Sebuah penelitian dari University of North Carolina, menemukan bahwa hubungan sosial dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental kita secara keseluruhan.

Menghabiskan waktu dengan orang-orang terkasih dapat memberi waktu istirahat yang sangat dibutuhkan dari pola pikir yang hanya berfokus pada pekerjaan. Hal itu mengingatkan mereka bahwa hidup ini lebih dari sekadar pekerjaan dan kesuksesan.

Ini tidak berarti mereka harus menjadi pusat perhatian atau menghabiskan setiap jam untuk bersosialisasi. Namun, luangkan waktu untuk menjalin hubungan yang bermakna dalam hidup.

Mempertahankan hubungan sosial dapat menjadi alat yang ampuh dalam perangkat manajemen stres.

  1. Belajar untuk mengatakan “tidak”
Baca Juga :  Deretan Tanggal Lahir Ini Disebut Paling Sukses dan Berjaya, Menurut Numerologi

Belajar mengatakan “tidak” berarti menetapkan batasan dan memprioritaskan waktu dan energi. Ini berarti mengetahui batasan seseorang dan menghargainya. Ingat, tidak apa-apa untuk menolak undangan atau permintaan jika itu akan menambah stres yang tidak perlu dalam hidup.

Mengatakan ‘tidak’ tidak menjadikan mereka menjadi orang jahat, tetapi itu menjadikan mereka orang yang cerdas. Belajar mengatakan “tidak” merupakan langkah yang sulit tetapi perlu dalam mengelola tingkat stres. Hal itu membebaskan waktu, mengurangi stres, dan membuat lebih bahagia dalam jangka panjang.

  1. Mengembangkan pola pikir positif

Strategi keenam adalah tentang menumbuhkan pola pikir positif, bahkan saat menghadapi kesulitan. Ketika menghadapi masalah, alih-alih berpikir “Mengapa ini terjadi pada saya?”, mereka mulai bertanya “Apa yang bisa saya pelajari dari ini?”

Mereka juga memulai setiap hari dengan menetapkan niat atau tujuan positif. Tindakan sederhana ini membantunya untuk dapat menjalani setiap hari dengan tujuan dan sikap positif. Memupuk pola pikir positif bukan berarti menyangkal kenyataan atau mengabaikan masalah.

Ini tentang memilih untuk percaya bahwa mereka dapat menangani apapun yang menghadang dan belajar melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang.

  1. Jadwalkan “waktu khawatir”

Strategi terakhir ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, tetapi dengarkan mereka: jadwalkan ‘waktu khawatir’. Daripada mengkhawatirkan berbagai hal sepanjang hari, sisihkan waktu khusus dalam sehari untuk merasa khawatir.

Bisa saja hanya 15-20 menit di malam hari. Selama waktu ini, mereka membiarkan dirinya mengkhawatirkan apapun yang mengganggunya. Dengan begitu, setiap kali mereka mulai khawatir di siang hari, mereka akan mengingatkan diri sendiri bahwa itu bukanlah ‘waktu khawatir’ yang dijadwalkan dan mereka mampu menyingkirkan kekhawatiran itu.

Meski kedengarannya aneh, menjadwalkan “waktu khawatir” sebenarnya dapat membantu mengatasi kecemasan dan stres. Ini membantu mereka menyadari bahwa sebagian besar kekhawatiran kita tidak sebesar yang terlihat jika kita memberikan perhatian penuh.(jpc)

Ilustrasi 7 strategi psikologi yang digunakan oleh orang-orang yang sangat sukses untuk meredakan stres dan kecemasan./Pexels.

 

Strategi Psikologi Orang-Orang Sukses Meredakan Stres dan Kecemasan

Stres dan kecemasan dapat menghantui siapa saja. Saat menjalankan banyak peran dan tanggung jawab, seseorang seringkali terus menerus mendapatkan tekanan, mengalami malam-malam tanpa tidur, dan hidup dengan pikiran yang tidak tenang.

Rasanya hidup bagaikan treadmill penuh tekanan yang tiada henti. Dilansir dari Hack Spirit, terdapat 7 strategi psikologi yang digunakan oleh orang-orang yang sangat sukses untuk meredakan stres dan kecemasan.

  1. Manfaatkan kekuatan meditasi

Strategi pertama yang digunakan orang-orang yang sangat sukses untuk mengelola stres dan kecemasan adalah meditasi.Mungkin kedengarannya terlalu sederhana, tetapi percayalah, meditasi memberikan dampak yang tak tertandingi.

Meditasi memberikan waktu istirahat dari kesibukan yang terus-menerus, istirahat dari pusaran pikiran dan kekhawatiran yang tak pernah berakhir.Meditasi seperti membawa otak ke pantai yang tenang dan damai sementara dunia luar terus berputar.

Orang-orang yang sukses memahami bahwa pikiran yang tenang adalah pikiran yang produktif.Mereka mendedikasikan waktu setiap hari untuk bermeditasi, seperti sekadar duduk dan bernapas atau membiarkan pikiran mereka datang dan pergi tanpa menghakimi.

Keindahan meditasi adalah tidak memerlukan peralatan atau lokasi khusus. Satu-satunya yang dibutuhkan hanyalah tempat yang tenang dan beberapa menit. Tutup mata, fokus pada napas, dan biarkan pikiran melayang.

Jika kamu baru dalam meditasi, mulailah dari hal kecil: hanya 5 menit per hari dapat membuat perbedaan. Saat pikiran mulai mengembara, arahkan dengan lembut kembali ke napas.

 

  1. Berlatih bersyukur setiap hari

Strategi yang dapat mengubah hidup orang-orang sukses yang dapat mengurangi stres dan kecemasan adalah mempraktikkan rasa syukur setiap hari.

Pada tingkat stres tertentu, mereka seringkali berfokus pada segala hal yang salah. Kekhawatiran yang terus-menerus ini hanya memperparah kecemasan.Saat itulah waktu yang tepat untuk memutuskan memulai jurnal rasa syukur. Setiap hari, mereka akan menuliskan tiga hal yang disyukuri.

Baca Juga :  Sifat yang Biasanya Ditampilkan Orang-Orang yang Sering Menonaktifkan Akun Medsosnya

Terkadang hal-hal tersebut adalah hal-hal besar tetapi lebih sering hal-hal kecil seperti secangkir kopi pagi yang menenangkan, sikap baik dari orang asing, matahari terbenam yang indah.

Tindakan sederhana untuk mengakui kebaikan dalam hidup ini akan mengalihkan fokus dari apa yang salah ke apa yang benar. Perlahan tapi pasti, mereka akan mulai merasa tidak terlalu cemas dan lebih damai dengan hidupnya.

  1. Olahraga teratur

Orang sukses yang dapat mengatasi stres dan kecemasannya memiliki aktivitas olahraga yang teratur. Dengan kebiasaan ini mereka tidak lagi mudah tersinggung, tidur membaik, dan pikiran tampak lebih jernih. Kelelahan fisik akibat olahraga tampaknya menghilangkan kelelahan mental akibat stres.

Olahraga menjadi rutinitas perawatan diri yang tidak bisa diganggu gugat. Satu hal yang mereka lakukan setiap hari untuk diri sendiri dan bukan untuk orang lain. Ingat, tidak harus latihan intensitas tinggi atau program latihan maraton.

Jalan-jalan santai di taman, berenang sebentar, atau bahkan beberapa peregangan yoga dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental.

Olahraga teratur bukan sekadar menjaga kebugaran fisik, tetapi olahraga menjadi pelepas stres utama dan strategi menghilangkan kecemasan.

  1. Menjaga hubungan sosial

Strategi keempat adalah tentang memelihara hubungan sosial yang kuat dan positif. Sebuah penelitian dari University of North Carolina, menemukan bahwa hubungan sosial dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental kita secara keseluruhan.

Menghabiskan waktu dengan orang-orang terkasih dapat memberi waktu istirahat yang sangat dibutuhkan dari pola pikir yang hanya berfokus pada pekerjaan. Hal itu mengingatkan mereka bahwa hidup ini lebih dari sekadar pekerjaan dan kesuksesan.

Ini tidak berarti mereka harus menjadi pusat perhatian atau menghabiskan setiap jam untuk bersosialisasi. Namun, luangkan waktu untuk menjalin hubungan yang bermakna dalam hidup.

Mempertahankan hubungan sosial dapat menjadi alat yang ampuh dalam perangkat manajemen stres.

  1. Belajar untuk mengatakan “tidak”
Baca Juga :  Deretan Tanggal Lahir Ini Disebut Paling Sukses dan Berjaya, Menurut Numerologi

Belajar mengatakan “tidak” berarti menetapkan batasan dan memprioritaskan waktu dan energi. Ini berarti mengetahui batasan seseorang dan menghargainya. Ingat, tidak apa-apa untuk menolak undangan atau permintaan jika itu akan menambah stres yang tidak perlu dalam hidup.

Mengatakan ‘tidak’ tidak menjadikan mereka menjadi orang jahat, tetapi itu menjadikan mereka orang yang cerdas. Belajar mengatakan “tidak” merupakan langkah yang sulit tetapi perlu dalam mengelola tingkat stres. Hal itu membebaskan waktu, mengurangi stres, dan membuat lebih bahagia dalam jangka panjang.

  1. Mengembangkan pola pikir positif

Strategi keenam adalah tentang menumbuhkan pola pikir positif, bahkan saat menghadapi kesulitan. Ketika menghadapi masalah, alih-alih berpikir “Mengapa ini terjadi pada saya?”, mereka mulai bertanya “Apa yang bisa saya pelajari dari ini?”

Mereka juga memulai setiap hari dengan menetapkan niat atau tujuan positif. Tindakan sederhana ini membantunya untuk dapat menjalani setiap hari dengan tujuan dan sikap positif. Memupuk pola pikir positif bukan berarti menyangkal kenyataan atau mengabaikan masalah.

Ini tentang memilih untuk percaya bahwa mereka dapat menangani apapun yang menghadang dan belajar melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang.

  1. Jadwalkan “waktu khawatir”

Strategi terakhir ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, tetapi dengarkan mereka: jadwalkan ‘waktu khawatir’. Daripada mengkhawatirkan berbagai hal sepanjang hari, sisihkan waktu khusus dalam sehari untuk merasa khawatir.

Bisa saja hanya 15-20 menit di malam hari. Selama waktu ini, mereka membiarkan dirinya mengkhawatirkan apapun yang mengganggunya. Dengan begitu, setiap kali mereka mulai khawatir di siang hari, mereka akan mengingatkan diri sendiri bahwa itu bukanlah ‘waktu khawatir’ yang dijadwalkan dan mereka mampu menyingkirkan kekhawatiran itu.

Meski kedengarannya aneh, menjadwalkan “waktu khawatir” sebenarnya dapat membantu mengatasi kecemasan dan stres. Ini membantu mereka menyadari bahwa sebagian besar kekhawatiran kita tidak sebesar yang terlihat jika kita memberikan perhatian penuh.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru