26.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Penumpang Melebihi Batas Toleransi, Fasilitas Tempat Tidur Tidak Menc

PULANG
PISAU
-Pemudik
lebaran yang melalui rute Bahaur-Paciran, Lamongan mengalami lonjakan yang
sangat signifikan. Bahkan KMP Drajat Paciran yang melayani rute tersebut
terpaksa membawa penumpang melebihi batas toleransi.

Kapal angkutan
penumpang dan barang itu hanya menyediakan kapasitas tempat tidur untuk 350
penumpang dan mendapat dispensasi sebanyak 402 penumpang. Namun dispensasi itu
tampaknya belum mampu mengakomodasi besarnya minat pemudik yang ingin
menggunakan jasa kapal tersebut.

Kendati mengangkut
penumpang melebihi toleransi, Kapten KMP Drajat Paciran, Kapten Cecep Ahmayadi
memastikan KMP Drajat Paciran aman untuk menyeberangi laut Jawa.

“Yang menjadi kendala
hanya fasilitas tempat tidur yang tidak mencukupi bagi penumpang,” kata Cecep
kepada Bupati Pulang Pisau, Edy Pratowo saat melakukan monitoring persiapan
arus mudik, Sabtu pagi (1/6).

Menurut dia, jika tidak
ada tuntutan dari penumpang untuk fasilitas tempat tidur hal itu tidak jadi
masalah. “Kalau yang penting terangkut, aman saja. Semua terangkut. Yang kami
khawatirkan kalau penumpan menuntur fasilitas tempat tidur. Untuk itu, kondisi
ini yang harus disampaikan kepada penumpang,” kata dia.

Baca Juga :  Kabut Asap Kian Parah, Ratusan ASN dan Ormas Islam Gelar Salat Minta H

Cecep mengungkapkan,
ruang di kapal tersebut tersedia cukup luas. “Di mana-mana, baik itu Pelni
dengan sitiusi seperti saat ini tidak akan mencukupi. Akhirnya penumpang yang
penting terangkut,” ujar Cecep.

Dia mengaku, terkait
standar keselamatan penumpang tidak ada masalah. “Kalau untuk keselamatan
penumpang aman saja. Kami juga menyediakan life jaket sebanyak 586. Untuk
fasilitas kamar mandi juga aman,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Edy
Pratowo mengaku dari penjelasan kapten kapal dan Kesyahbandaran, terkait beban
angkutan tidak ada masalah. “Karena kapasitas untuk kendaraan roda empat
berkurang dan masih banyak kosong. Sehingga tidak ada masalah,” kata Edy.

Edy juga mengaku,
permasalahan yang dihadapi hanya soal kekurangan tempat tidur bagi penumpang
yang terlambat membeli tiket. “Kami harap, penumpang tidak saling iri-irian
terkait fasilitas tempat tidur. Yang penting terangkut dan bisa mudik,” ucap
Edy.

Untuk mengatasi
permasalahan tempat tidur, pihak ABK KMP Drajat Paciran juga menyediakan terpal
untuk tempat tidur. “Sebagian penumpang ada yang membawa alas tidur dan yang
terpenting kita pastikan pelayaran ini aman, meskipun ada ketidaknyamanan
karena keterbatasan tempat tidur,” tegas bupati.

Baca Juga :  Yantenglie Ngaku Korban Politik

Edy mengungkapkan, arus
mudik yang melalui pelabuhan Bahaur bukan hanya dari masyarakat Pulang Pisau.
Akan tetapi juga dari kabupaten Gunung Mas dan Katingan. “Masyarakat sangat antusias
mudik melalui pelabuhan Bahaur ini. Bahkan pemudik dari Kalimantan Selatan juga
ada yang lewat sini (Bahaur),” ungkap dia.

Bupati berharap, semua
penumpang tertampung dan arus mudik dan arus balik lancar. “Dari ASDP, dari
kapal dan ABK sudah siap. Begitu huga kelaikan. Kita harapkan penumpang dapat
terlayani dengan baik,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala
Dinas Perhubungan (Dishub) Pulang Pisau, Jhon Oktoberiman mengungkapkan, KMP
Drajat Paciran mengangkut 591, termasuk penumpang bayii. Selain itu, untuk
kendaraan rooda dua ada 41, roda empat 24 kendaraan dan kendaraan roda enam
satu kendaraan. (art)

PULANG
PISAU
-Pemudik
lebaran yang melalui rute Bahaur-Paciran, Lamongan mengalami lonjakan yang
sangat signifikan. Bahkan KMP Drajat Paciran yang melayani rute tersebut
terpaksa membawa penumpang melebihi batas toleransi.

Kapal angkutan
penumpang dan barang itu hanya menyediakan kapasitas tempat tidur untuk 350
penumpang dan mendapat dispensasi sebanyak 402 penumpang. Namun dispensasi itu
tampaknya belum mampu mengakomodasi besarnya minat pemudik yang ingin
menggunakan jasa kapal tersebut.

Kendati mengangkut
penumpang melebihi toleransi, Kapten KMP Drajat Paciran, Kapten Cecep Ahmayadi
memastikan KMP Drajat Paciran aman untuk menyeberangi laut Jawa.

“Yang menjadi kendala
hanya fasilitas tempat tidur yang tidak mencukupi bagi penumpang,” kata Cecep
kepada Bupati Pulang Pisau, Edy Pratowo saat melakukan monitoring persiapan
arus mudik, Sabtu pagi (1/6).

Menurut dia, jika tidak
ada tuntutan dari penumpang untuk fasilitas tempat tidur hal itu tidak jadi
masalah. “Kalau yang penting terangkut, aman saja. Semua terangkut. Yang kami
khawatirkan kalau penumpan menuntur fasilitas tempat tidur. Untuk itu, kondisi
ini yang harus disampaikan kepada penumpang,” kata dia.

Baca Juga :  Kabut Asap Kian Parah, Ratusan ASN dan Ormas Islam Gelar Salat Minta H

Cecep mengungkapkan,
ruang di kapal tersebut tersedia cukup luas. “Di mana-mana, baik itu Pelni
dengan sitiusi seperti saat ini tidak akan mencukupi. Akhirnya penumpang yang
penting terangkut,” ujar Cecep.

Dia mengaku, terkait
standar keselamatan penumpang tidak ada masalah. “Kalau untuk keselamatan
penumpang aman saja. Kami juga menyediakan life jaket sebanyak 586. Untuk
fasilitas kamar mandi juga aman,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Edy
Pratowo mengaku dari penjelasan kapten kapal dan Kesyahbandaran, terkait beban
angkutan tidak ada masalah. “Karena kapasitas untuk kendaraan roda empat
berkurang dan masih banyak kosong. Sehingga tidak ada masalah,” kata Edy.

Edy juga mengaku,
permasalahan yang dihadapi hanya soal kekurangan tempat tidur bagi penumpang
yang terlambat membeli tiket. “Kami harap, penumpang tidak saling iri-irian
terkait fasilitas tempat tidur. Yang penting terangkut dan bisa mudik,” ucap
Edy.

Untuk mengatasi
permasalahan tempat tidur, pihak ABK KMP Drajat Paciran juga menyediakan terpal
untuk tempat tidur. “Sebagian penumpang ada yang membawa alas tidur dan yang
terpenting kita pastikan pelayaran ini aman, meskipun ada ketidaknyamanan
karena keterbatasan tempat tidur,” tegas bupati.

Baca Juga :  Yantenglie Ngaku Korban Politik

Edy mengungkapkan, arus
mudik yang melalui pelabuhan Bahaur bukan hanya dari masyarakat Pulang Pisau.
Akan tetapi juga dari kabupaten Gunung Mas dan Katingan. “Masyarakat sangat antusias
mudik melalui pelabuhan Bahaur ini. Bahkan pemudik dari Kalimantan Selatan juga
ada yang lewat sini (Bahaur),” ungkap dia.

Bupati berharap, semua
penumpang tertampung dan arus mudik dan arus balik lancar. “Dari ASDP, dari
kapal dan ABK sudah siap. Begitu huga kelaikan. Kita harapkan penumpang dapat
terlayani dengan baik,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala
Dinas Perhubungan (Dishub) Pulang Pisau, Jhon Oktoberiman mengungkapkan, KMP
Drajat Paciran mengangkut 591, termasuk penumpang bayii. Selain itu, untuk
kendaraan rooda dua ada 41, roda empat 24 kendaraan dan kendaraan roda enam
satu kendaraan. (art)

Terpopuler

Artikel Terbaru