31.1 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Jumlah UMKM Primer Masih Sedikit

KUALA KURUN – Kurang lebih 90 persen
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) masuk
dalam kategori penyalur produk berupa toko grosir maupun eceran. Hal tersebut
diungkapkan langsung Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah (BP3D) Kabupaten Gumas Salampak.

“Berdasarkan hasil dari studi tim, yang
dilakukan dalam penyusunan master plan UMKM, kami temukan banyak UMKM di sini
masuk kategori penyalur produk,” katanya, belum lama ini.

Salampak menerangkan, sedangkan untuk UMKM kategori
primer atau produsen jumlahnya kurang dari lima persen dan sekunder, atau
penyedia jasa masih sangat kecil. “Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
kemampuan Kabupaten Gumas menciptakan para pengusaha UMKM masih sangat kecil,”
terangnya.

Baca Juga :  Kades Dituntut Visioner dan Kreatif

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah menyusun dan
menerapkan strategi yang berfokus pada upaya mendorong masyarakat menjadi
masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha. Menurutnya, dari aspek penyediaan
modal Pemkab selalu siap. Dalam hal ini peran perangkat daerah ditekankan
mendorong masyarakat yang menjadi kelompok masyarakat.

Lebih jauh, dia menekankan, pentingnya sinergi antarperangkat
daerah, sehingga keterbatasan anggaran masing-masing perangkat tidak menjadi
kendala namun bisa diatasi.

“Kami sangat mendorong pengembangan pemasaran
produk UMKM ke depan,” pungkasnya. (ndo/uni/ctk/nto)

KUALA KURUN – Kurang lebih 90 persen
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) masuk
dalam kategori penyalur produk berupa toko grosir maupun eceran. Hal tersebut
diungkapkan langsung Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah (BP3D) Kabupaten Gumas Salampak.

“Berdasarkan hasil dari studi tim, yang
dilakukan dalam penyusunan master plan UMKM, kami temukan banyak UMKM di sini
masuk kategori penyalur produk,” katanya, belum lama ini.

Salampak menerangkan, sedangkan untuk UMKM kategori
primer atau produsen jumlahnya kurang dari lima persen dan sekunder, atau
penyedia jasa masih sangat kecil. “Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
kemampuan Kabupaten Gumas menciptakan para pengusaha UMKM masih sangat kecil,”
terangnya.

Baca Juga :  Kades Dituntut Visioner dan Kreatif

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah menyusun dan
menerapkan strategi yang berfokus pada upaya mendorong masyarakat menjadi
masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha. Menurutnya, dari aspek penyediaan
modal Pemkab selalu siap. Dalam hal ini peran perangkat daerah ditekankan
mendorong masyarakat yang menjadi kelompok masyarakat.

Lebih jauh, dia menekankan, pentingnya sinergi antarperangkat
daerah, sehingga keterbatasan anggaran masing-masing perangkat tidak menjadi
kendala namun bisa diatasi.

“Kami sangat mendorong pengembangan pemasaran
produk UMKM ke depan,” pungkasnya. (ndo/uni/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru