27.1 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

6 Tanda Anak Mengalami Bullying, Orang Tua Wajib Tahu!

PROKALTENG.CO – Bullying adalah tindakan penindasan atau intimidasi yang dilakukan seseorang atau sekelompok kepada orang lain secara sengaja.

Tindakan bullying biasanya terjadi karena pelaku merasa lebih berkuasa dan menganggap korban sebagai orang yang lemah dan tidak berdaya.

Ada banyak bentuk bullying yang terjadi di lingkungan pertemanan, mulai dari kata-kata yang menyakitkan, kekerasan fisik, menyebar gosip atau fitnah di belakang korban, hingga perundungan melalui media sosial.

Orang tua perlu mengawasi anak-anak agar tidak menjadi pelaku atau korban bullying. Jika sudah menjadi korban perundungan, biasanya anak menunjukkan 6 tanda berikut ini, dikutip dari Times of India.

Menurunnya prestasi akademik

Penurunan prestasi akademik yang tiba-tiba atau tidak terduga adalah tanda lain bahwa anak mungkin mengalami bullying.

Korban perundungan kebanyakan mengalami kesulitan untuk fokus pada pelajaran karena mereka mengalami stres dan kecemasan yang ekstrem akibat situasi tersebut.

Hal ini menyebabkan nilai akademik yang lebih rendah, lupa mengerjakan pekerjaan rumah, tidak mengerjakan tugas, dan kurangnya motivasi terhadap tugas-tugas sekolah.

Baca Juga :  Ada Sembilan Tanda Menunjukkan Keberanian Seorang Anak

Perubahan dalam hubungan sosial

Ada kemungkinan ketika anak yang biasanya suka bermain tetapi tiba tiba menghindari teman atau terlihat dijauhi, biasanya menjadi tanda perilaku perundungan.

Pelaku bullying biasa mengucilkan korban agar mereka bisa memerintah, sehingga korban merasa sendirian dan tersisih.

Jadi, perhatikan jika anak menceritakan konflik dengan teman atau mengungkapkan perasaan kesepian. Mereka mungkin mengalami perundungan.

Gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan

Salah satu tanda umum bahwa seorang anak mengalami perundungan adalah gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan. Seperti sering sakit kepala dan sakit perut atau keluhan lain yang seperti tanpa alasan.

Menurut penelitian, anak-anak yang sering di-bully mengalami keluhan fisik lebih banyak daripada teman sebayanya yang tidak menjadi korban bullying.

Keluhan fisik tersebut mungkin merupakan hasil dari penderitaan emosional akibat perundungan. Emosi ketakutan dan kecemasan akibat perundungan ini dapat diekspresikan melalui tubuh.

Perubahan perilaku

Anak yang mengalami bullying mungkin mulai menjadi lebih tertutup dalam kehidupan sosial atau kehilangan minat pada hal-hal yang dulu mereka sukai.

Baca Juga :  Nggak Pede karena Botak? Coba Lakukan 4 Langkah Ini

Biasanya, anak-anak yang dirundung merasa terisolasi dan mungkin juga mulai takut pergi ke sekolah atau menghadiri acara-acara sekolah karena mereka takut bertemu dengan para pelaku.

Selain itu, anak juga bisa menjadi mudah tersinggung dan cemas, menunjukkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba atau keluhan kesedihan.

Tekanan emosional

Munculnya tekanan emosional menjadi pertanda yang paling jelas dari tindakan bullying terhadap korban. Bentuk tekanan ini dapat berupa kecemasan, depresi, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.

Anak-anak yang di-bully cenderung merasa tidak berdaya sehingga kesehatan mental mereka terganggu.

Mengenali tanda-tanda perundungan ini sangat penting bagi orang tua untuk melindungi anak-anak. Dengan menyadari tanda-tanda ini, orang tua dapat mengambil tindakan bijak.

Tetap perhatikan pergaulan anak-anak baik dalam lingkungan sekolah maupun di rumah agar anak-anak tidak merasa sendiri jika terjadi tindakan bullying. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Bullying adalah tindakan penindasan atau intimidasi yang dilakukan seseorang atau sekelompok kepada orang lain secara sengaja.

Tindakan bullying biasanya terjadi karena pelaku merasa lebih berkuasa dan menganggap korban sebagai orang yang lemah dan tidak berdaya.

Ada banyak bentuk bullying yang terjadi di lingkungan pertemanan, mulai dari kata-kata yang menyakitkan, kekerasan fisik, menyebar gosip atau fitnah di belakang korban, hingga perundungan melalui media sosial.

Orang tua perlu mengawasi anak-anak agar tidak menjadi pelaku atau korban bullying. Jika sudah menjadi korban perundungan, biasanya anak menunjukkan 6 tanda berikut ini, dikutip dari Times of India.

Menurunnya prestasi akademik

Penurunan prestasi akademik yang tiba-tiba atau tidak terduga adalah tanda lain bahwa anak mungkin mengalami bullying.

Korban perundungan kebanyakan mengalami kesulitan untuk fokus pada pelajaran karena mereka mengalami stres dan kecemasan yang ekstrem akibat situasi tersebut.

Hal ini menyebabkan nilai akademik yang lebih rendah, lupa mengerjakan pekerjaan rumah, tidak mengerjakan tugas, dan kurangnya motivasi terhadap tugas-tugas sekolah.

Baca Juga :  Ada Sembilan Tanda Menunjukkan Keberanian Seorang Anak

Perubahan dalam hubungan sosial

Ada kemungkinan ketika anak yang biasanya suka bermain tetapi tiba tiba menghindari teman atau terlihat dijauhi, biasanya menjadi tanda perilaku perundungan.

Pelaku bullying biasa mengucilkan korban agar mereka bisa memerintah, sehingga korban merasa sendirian dan tersisih.

Jadi, perhatikan jika anak menceritakan konflik dengan teman atau mengungkapkan perasaan kesepian. Mereka mungkin mengalami perundungan.

Gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan

Salah satu tanda umum bahwa seorang anak mengalami perundungan adalah gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan. Seperti sering sakit kepala dan sakit perut atau keluhan lain yang seperti tanpa alasan.

Menurut penelitian, anak-anak yang sering di-bully mengalami keluhan fisik lebih banyak daripada teman sebayanya yang tidak menjadi korban bullying.

Keluhan fisik tersebut mungkin merupakan hasil dari penderitaan emosional akibat perundungan. Emosi ketakutan dan kecemasan akibat perundungan ini dapat diekspresikan melalui tubuh.

Perubahan perilaku

Anak yang mengalami bullying mungkin mulai menjadi lebih tertutup dalam kehidupan sosial atau kehilangan minat pada hal-hal yang dulu mereka sukai.

Baca Juga :  Nggak Pede karena Botak? Coba Lakukan 4 Langkah Ini

Biasanya, anak-anak yang dirundung merasa terisolasi dan mungkin juga mulai takut pergi ke sekolah atau menghadiri acara-acara sekolah karena mereka takut bertemu dengan para pelaku.

Selain itu, anak juga bisa menjadi mudah tersinggung dan cemas, menunjukkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba atau keluhan kesedihan.

Tekanan emosional

Munculnya tekanan emosional menjadi pertanda yang paling jelas dari tindakan bullying terhadap korban. Bentuk tekanan ini dapat berupa kecemasan, depresi, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.

Anak-anak yang di-bully cenderung merasa tidak berdaya sehingga kesehatan mental mereka terganggu.

Mengenali tanda-tanda perundungan ini sangat penting bagi orang tua untuk melindungi anak-anak. Dengan menyadari tanda-tanda ini, orang tua dapat mengambil tindakan bijak.

Tetap perhatikan pergaulan anak-anak baik dalam lingkungan sekolah maupun di rumah agar anak-anak tidak merasa sendiri jika terjadi tindakan bullying. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru