PROKALTENG.COโ Viral di media sosial imbauan agar anak balita tak mengonsumsi teh. Mengonsumsi teh disebut-sebut dapat membuat anak mengalami anemia. Hal itu diunggan akun TikTok dr. Jatikusumah.spa.
Dalam unggahannya, terlihat ia memberikan catatan dalam kertas resep kepada pasien. Isinya meminta agar anak balita tak diberi teh.
โKarena teh dapat menghambat penyerapan zat besi, kemudian anemia,โ tulisnya.
Ia menerangkan bahwa zat besi sendiri mempunyai berbagai fungsi mulai dari membantu perkembangan otak hingga mencegah stunting.
Terkait hal itu, Dokter Spesialis Konsultasi Gizi Klinik, dr. Jovita Amelia, MSc, Sp.Gk, membenarkan imbauan terkait konsumsi teh yang menghambat penyerapan zat besi.
โTeh mengandung tannin yang dapat menghambat penyerapan zat besi,โ ujarnya saat dihubungi JawaPos.com, Jumat (11/10).
Akibatnya, dr. Jovita menerangkan bahwa kekurangan asupan zat besi dapat menimbulkan anemia yang dikenal dengan nama anemia defisiensi zat besi.
โGejala anemia defisiensi zat besi yang paling sering ditemukan adalah pucat,โ tuturnya.
Selain itu juga gejala lain dari anemia defisiensi zat besi adalah lemas, mudah lelah, mudah infeksi, gangguan prestasi belajar, menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi, dan gangguan perilaku.
โZat besi penting untuk perkembangan sistem saraf yaitu diperlukan dalam proses mielinisasi, neurotransmitter, dendritogenesis, dan metabolisme saraf,โ terangnya.
โKekurangan zat besi sangat mempengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku, dan pertumbuhan seorang bayi,โ pungkas dr. Jovita. (jpc)