25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Ini Penyebab Paus Terdampar di Pantai Teritip Balikpapan

PROKALTENG.CO-Seekor Paus Sperma atau Paus Kepala Kotak (Physeter macrocephalus) dengan panjang sekitar 15 meter terdampar di perairan dangkal Pantai Teritip, Balikpapan. Hewan mamalia laut besar ini diperkirakan memiliki bobot berat sekitar 40 ton.

Paus itu, mulanya ditemukan nelayan setempat yang sedang melaut di kawasan Pantai Manggar sejak Senin, 23 September 2024. Mereka mengabadikan momen tersebut melalui video, beberapa hari lalu sempat menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Syarif Iwan Taruna Alkadrie melalui Ahli Muda Pengelola Ekosistem Pesisir dan Laut BPSPL Pontianak, Wilayah Kerja Balikpapan Hetty P Effendi, menyampaikan, sejak menerima informasi pihaknya langsung bergegas menuju lokasi mencari keberadaan paus.

“Kami mencoba melakukan pencarian sejak 23-24 September 2024. Tapi kami belum menemukan keberadaan paus tersebut,” ujarnya kepada Kaltim Post saat dihubungi pada Kamis (26/9).

Setelah melakukan penelusuran akhirnya, pihaknya menerima informasi keberadaan paus yang sudah terdampar di sekitar Pantai Teritip pada Rabu, 25 September 2024. Bersama tim gabungan pihaknya berupaya melakukan proses penyelamatan terhadap hewan mamalia laut untuk ditarik ke perairan laut lebih dalam.

Baca Juga :  Paus Fransiskus Kecam Penyerangan Israel di Gaza, Berharap Perdamaian Segera Terwujud

“Kami bersama tim gabungan sudah melakukan penanganan tapi belum bisa dilakukan,” ucap Hetty. Karena ada beberapa faktor yang membuat penyelamatan paus terhambat yaitu, air laut surut.

Karena sudah malam akhirnya, proses penyelamatan hari pertama ditunda keesokan harinya. Tepat pada Kamis 26 September 2024, penyelamatan mamalia laut kembali dilanjutkan.

Hetty mengatakan, posisi paus masih terdampar dan sangat nampak terlihat. Jadi upaya untuk menjaga paus tetap basah dengan memberikan kain basah dibadannya.

Sembari menunggu air pasang untuk selanjutnya tarik dengan kapal. “Lalu, kami mencoba mengaitkan tali ke bagian badan paus untuk mencoba menarik ke area laut yang lebih dalam,” ungkapnya.

Tapi kondisi paus sudah terlihat lemas karena berbeda dibandingkan hari pertama ditemukan. “Tim gabungan mencoba menarik sekitar 400-500 meter ke arah yang lebih dalam menggunakan selang pemadam yang ditarik menggunakan kapal,” ucapnya.

Baca Juga :  Beredar Video Perundungan di SMP Negeri 13 Balikpapan, Pihak Sekolah Sebut Sudah Damai

Namun paus masih mencoba untuk memutar balikan badannya menuju area perairan dangkal. “Kalau kami perhatikan dari kemarin dengan berbagai upaya yang kami lakukan untuk menarik paus ke area yang lebih dalam, paus selalu memutar balikan badanya mengarah ke daratan,” ungkap Hetty.

Perilaku dari paus yang seperti itu, mengalami gangguan sistem sonar. “Sepertinya diduga disorientasi yang dialami paus mungkin penyebabnya bisa dikarenakan sakit dan bisa karena stres yang dialami paus itu sendiri,” kata Hetty.

Proses penyelamatan dari tim gabungan yang terdiri dari BPSPL Postianak Wilker Balikpapan, BKSDA Kaltim, PSDKP Wilker Balikpapan, DP3 Balikpapan, dokter hewan, Polair Polda Kaltim dan Polair Polres Balikpapan.

Hari ini tim gabungan akan mengecek kembali lokasi paus di kawasan pantai teritip. Untuk memastikan kondisi paus apakah masih terdampar atau tidak.(jpg)

PROKALTENG.CO-Seekor Paus Sperma atau Paus Kepala Kotak (Physeter macrocephalus) dengan panjang sekitar 15 meter terdampar di perairan dangkal Pantai Teritip, Balikpapan. Hewan mamalia laut besar ini diperkirakan memiliki bobot berat sekitar 40 ton.

Paus itu, mulanya ditemukan nelayan setempat yang sedang melaut di kawasan Pantai Manggar sejak Senin, 23 September 2024. Mereka mengabadikan momen tersebut melalui video, beberapa hari lalu sempat menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Syarif Iwan Taruna Alkadrie melalui Ahli Muda Pengelola Ekosistem Pesisir dan Laut BPSPL Pontianak, Wilayah Kerja Balikpapan Hetty P Effendi, menyampaikan, sejak menerima informasi pihaknya langsung bergegas menuju lokasi mencari keberadaan paus.

“Kami mencoba melakukan pencarian sejak 23-24 September 2024. Tapi kami belum menemukan keberadaan paus tersebut,” ujarnya kepada Kaltim Post saat dihubungi pada Kamis (26/9).

Setelah melakukan penelusuran akhirnya, pihaknya menerima informasi keberadaan paus yang sudah terdampar di sekitar Pantai Teritip pada Rabu, 25 September 2024. Bersama tim gabungan pihaknya berupaya melakukan proses penyelamatan terhadap hewan mamalia laut untuk ditarik ke perairan laut lebih dalam.

Baca Juga :  Paus Fransiskus Kecam Penyerangan Israel di Gaza, Berharap Perdamaian Segera Terwujud

“Kami bersama tim gabungan sudah melakukan penanganan tapi belum bisa dilakukan,” ucap Hetty. Karena ada beberapa faktor yang membuat penyelamatan paus terhambat yaitu, air laut surut.

Karena sudah malam akhirnya, proses penyelamatan hari pertama ditunda keesokan harinya. Tepat pada Kamis 26 September 2024, penyelamatan mamalia laut kembali dilanjutkan.

Hetty mengatakan, posisi paus masih terdampar dan sangat nampak terlihat. Jadi upaya untuk menjaga paus tetap basah dengan memberikan kain basah dibadannya.

Sembari menunggu air pasang untuk selanjutnya tarik dengan kapal. “Lalu, kami mencoba mengaitkan tali ke bagian badan paus untuk mencoba menarik ke area laut yang lebih dalam,” ungkapnya.

Tapi kondisi paus sudah terlihat lemas karena berbeda dibandingkan hari pertama ditemukan. “Tim gabungan mencoba menarik sekitar 400-500 meter ke arah yang lebih dalam menggunakan selang pemadam yang ditarik menggunakan kapal,” ucapnya.

Baca Juga :  Beredar Video Perundungan di SMP Negeri 13 Balikpapan, Pihak Sekolah Sebut Sudah Damai

Namun paus masih mencoba untuk memutar balikan badannya menuju area perairan dangkal. “Kalau kami perhatikan dari kemarin dengan berbagai upaya yang kami lakukan untuk menarik paus ke area yang lebih dalam, paus selalu memutar balikan badanya mengarah ke daratan,” ungkap Hetty.

Perilaku dari paus yang seperti itu, mengalami gangguan sistem sonar. “Sepertinya diduga disorientasi yang dialami paus mungkin penyebabnya bisa dikarenakan sakit dan bisa karena stres yang dialami paus itu sendiri,” kata Hetty.

Proses penyelamatan dari tim gabungan yang terdiri dari BPSPL Postianak Wilker Balikpapan, BKSDA Kaltim, PSDKP Wilker Balikpapan, DP3 Balikpapan, dokter hewan, Polair Polda Kaltim dan Polair Polres Balikpapan.

Hari ini tim gabungan akan mengecek kembali lokasi paus di kawasan pantai teritip. Untuk memastikan kondisi paus apakah masih terdampar atau tidak.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru