26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Beredar Video Perundungan di SMP Negeri 13 Balikpapan, Pihak Sekolah Sebut Sudah Damai

PROKALTENG.CO-Pihak SMP Negeri 13 Balikpapan buka suara terkait kasus perundungan yang melibatkan siswa-siswanya. Guru Bimbingan dan Konseling SMP 13 Reina bersama wali kelas para siswa Nasrun menyebut insiden perundungan tersebut terjadi pada Selasa (27/2/2024) pagi.

“Kejadian itu saat jam istirahat sekitar jam 9 pagi,” kata Nasrun ditemui di Unit PPA Polresta Balikpapan, Sabtu (2/3/2024) siang.

Reina mengatakan, insiden perundungan tersebut bermula saat korban R mengirim gambar asusila kepada keluarga terduga pelaku S.

“S ini tidak terima lalu menegur korban di kelas. Sementara siswa lain ikut mengeroyok. Mereka sebenarnya tidak ada masalah dengan R,” kata Reina. Siswa lain yang ikut terlibat adalah S, M, MR, AB, AMR dan F.

Baca Juga :  Di Kaltim, Pembelian Pertalite Diatur, Roda 4 Hanya Boleh Malam Hari

“F ini hanya merekam dan tidak ikut merundung,” imbuh Reina. Sesaat setelah kejadian, Nasrun dan Reina membawa siswa yang terlibat perundungan ke ruang BK. Saat itu siswa yang terlibat langsung didamaikan dan sudah diberi sanksi.

Baik Reina maupun Nasrun mengaku kaget setelah video perundungan itu beredar luas pada Jumat (1/3/2024) malam.

Pihak sekolah lantas menggelar rapat dengan para siswa dan orangtua siswa serta pihak RT pada Sabtu (2/3/2024).

“Sekarang kasusnya ditangani Unit PPA Polresta Balikpapan,” kata dia. Sementara itu saat dikonfirmasi kepada Kepala SMPN 13, belum memberikan respons.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan aksi perundungan yang terjadi di salah satu SMP Negeri di Kota Balikpapan viral di media sosial, Sabtu (2/3/2024) pagi.

Baca Juga :  Masihkah Sekolah Tempat Aman bagi Anak?

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik tersebut, tampak seorang siswa tengah duduk di bangku kelas. Dia lantas dijambak oleh siswa lainnya. Tak lama berselang, siswa lain datang dari belakang dan melayangkan tinju ke bagian kepala korban.

Melihat korban ditinju, siswa lain yang mengerumuni korban ikut melakukan serangan fisik seperti menendang. Aksi serangan fisik para siswa tersebut terus berlanjut sebelum akhirnya siswa lain melerai. (kpg/jpg)

PROKALTENG.CO-Pihak SMP Negeri 13 Balikpapan buka suara terkait kasus perundungan yang melibatkan siswa-siswanya. Guru Bimbingan dan Konseling SMP 13 Reina bersama wali kelas para siswa Nasrun menyebut insiden perundungan tersebut terjadi pada Selasa (27/2/2024) pagi.

“Kejadian itu saat jam istirahat sekitar jam 9 pagi,” kata Nasrun ditemui di Unit PPA Polresta Balikpapan, Sabtu (2/3/2024) siang.

Reina mengatakan, insiden perundungan tersebut bermula saat korban R mengirim gambar asusila kepada keluarga terduga pelaku S.

“S ini tidak terima lalu menegur korban di kelas. Sementara siswa lain ikut mengeroyok. Mereka sebenarnya tidak ada masalah dengan R,” kata Reina. Siswa lain yang ikut terlibat adalah S, M, MR, AB, AMR dan F.

Baca Juga :  Di Kaltim, Pembelian Pertalite Diatur, Roda 4 Hanya Boleh Malam Hari

“F ini hanya merekam dan tidak ikut merundung,” imbuh Reina. Sesaat setelah kejadian, Nasrun dan Reina membawa siswa yang terlibat perundungan ke ruang BK. Saat itu siswa yang terlibat langsung didamaikan dan sudah diberi sanksi.

Baik Reina maupun Nasrun mengaku kaget setelah video perundungan itu beredar luas pada Jumat (1/3/2024) malam.

Pihak sekolah lantas menggelar rapat dengan para siswa dan orangtua siswa serta pihak RT pada Sabtu (2/3/2024).

“Sekarang kasusnya ditangani Unit PPA Polresta Balikpapan,” kata dia. Sementara itu saat dikonfirmasi kepada Kepala SMPN 13, belum memberikan respons.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan aksi perundungan yang terjadi di salah satu SMP Negeri di Kota Balikpapan viral di media sosial, Sabtu (2/3/2024) pagi.

Baca Juga :  Masihkah Sekolah Tempat Aman bagi Anak?

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik tersebut, tampak seorang siswa tengah duduk di bangku kelas. Dia lantas dijambak oleh siswa lainnya. Tak lama berselang, siswa lain datang dari belakang dan melayangkan tinju ke bagian kepala korban.

Melihat korban ditinju, siswa lain yang mengerumuni korban ikut melakukan serangan fisik seperti menendang. Aksi serangan fisik para siswa tersebut terus berlanjut sebelum akhirnya siswa lain melerai. (kpg/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru