27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Saat Ini, dari 168 Desa di Kotim, Baru 148 Desa yang Memiliki Pustu

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor. Memberikan apresiasi kepada Kepala Desa Rasau Tumbuh, Kecamatan Kota Besi, yang telah menghibahkan tanah untuk pembangunan puskesmas pembantu (pustu). Pembangunan ini diharapkan akan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kepala Desa Rasau Tumbuh dan masyarakatnya yang telah sukarela menghibahkan tanah untuk pembangunan pustu. Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan derajat kesehatan di desa ini,” ujar Halikinnor saat melakukan kunjungan kerja di wilayah tersebut, Senin (5/8).

Penyerahan sertifikat kepemilikan tanah (SKT) dan peletakan batu pertama pembangunan pustu menjadi sorotan dalam kunjungan tersebut. Halikinnor berharap pustu dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih dekat dan cepat bagi masyarakat, mengurangi kebutuhan untuk pergi jauh ke fasilitas kesehatan.

Baca Juga :  Berobat Gratis dengan KTP Hanya untuk Masyarakat Tak Mampu

“Dengan adanya pustu, masyarakat yang membutuhkan perawatan ringan dapat segera ditangani tanpa harus dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit yang lebih jauh,” tambahnya.

Halikinnor memastikan bahwa tanah hibah akan dimanfaatkan sebaik-baiknya dan pembangunan pustu dijadwalkan pada 2025, menyesuaikan dengan anggaran daerah.

“Dengan adanya bantuan tanah dari kepala desa, insyaallah jika anggaran kita memungkinkan tahun depan pustu di Desa Rasau Tumbuh ini akan kami bangun,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, Umar Kaderi, menyambut baik hibah tersebut, mengingat masyarakat Rasau Tumbuh telah lama menantikan keberadaan fasilitas kesehatan di desa mereka.Umar menjelaskan bahwa pembangunan pustu membutuhkan anggaran sekitar Rp600 juta, dengan fokus saat ini pada penyediaan fasilitas dan tenaga kesehatan yang memadai.

Baca Juga :  330 Hektare Sawah Milik Petani di Kotim Gagal Panen

“Masyarakat selama ini harus mendatangi pustu di desa tetangga atau puskesmas di ibu kota kecamatan, yang memerlukan biaya transportasi tambahan,” bebernya.

Kementerian Kesehatan kini menerapkan sistem integrasi layanan primer (ILP), menjadikan pustu sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Saat ini, dari 168 desa di Kotim, baru 148 desa yang memiliki pustu.

“Diharapkan dengan kerja sama yang baik antara pemerintah kabupaten dan desa, pemerataan pustu di Kotim dapat segera terealisasi,” pungkasnya.(sli/kpg)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor. Memberikan apresiasi kepada Kepala Desa Rasau Tumbuh, Kecamatan Kota Besi, yang telah menghibahkan tanah untuk pembangunan puskesmas pembantu (pustu). Pembangunan ini diharapkan akan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kepala Desa Rasau Tumbuh dan masyarakatnya yang telah sukarela menghibahkan tanah untuk pembangunan pustu. Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan derajat kesehatan di desa ini,” ujar Halikinnor saat melakukan kunjungan kerja di wilayah tersebut, Senin (5/8).

Penyerahan sertifikat kepemilikan tanah (SKT) dan peletakan batu pertama pembangunan pustu menjadi sorotan dalam kunjungan tersebut. Halikinnor berharap pustu dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih dekat dan cepat bagi masyarakat, mengurangi kebutuhan untuk pergi jauh ke fasilitas kesehatan.

Baca Juga :  Berobat Gratis dengan KTP Hanya untuk Masyarakat Tak Mampu

“Dengan adanya pustu, masyarakat yang membutuhkan perawatan ringan dapat segera ditangani tanpa harus dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit yang lebih jauh,” tambahnya.

Halikinnor memastikan bahwa tanah hibah akan dimanfaatkan sebaik-baiknya dan pembangunan pustu dijadwalkan pada 2025, menyesuaikan dengan anggaran daerah.

“Dengan adanya bantuan tanah dari kepala desa, insyaallah jika anggaran kita memungkinkan tahun depan pustu di Desa Rasau Tumbuh ini akan kami bangun,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, Umar Kaderi, menyambut baik hibah tersebut, mengingat masyarakat Rasau Tumbuh telah lama menantikan keberadaan fasilitas kesehatan di desa mereka.Umar menjelaskan bahwa pembangunan pustu membutuhkan anggaran sekitar Rp600 juta, dengan fokus saat ini pada penyediaan fasilitas dan tenaga kesehatan yang memadai.

Baca Juga :  330 Hektare Sawah Milik Petani di Kotim Gagal Panen

“Masyarakat selama ini harus mendatangi pustu di desa tetangga atau puskesmas di ibu kota kecamatan, yang memerlukan biaya transportasi tambahan,” bebernya.

Kementerian Kesehatan kini menerapkan sistem integrasi layanan primer (ILP), menjadikan pustu sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Saat ini, dari 168 desa di Kotim, baru 148 desa yang memiliki pustu.

“Diharapkan dengan kerja sama yang baik antara pemerintah kabupaten dan desa, pemerataan pustu di Kotim dapat segera terealisasi,” pungkasnya.(sli/kpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru