26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

330 Hektare Sawah Milik Petani di Kotim Gagal Panen

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Ir.Sepnita. Mengatakan ada sekitar 330 hektare sawah milik petani di daerah ini puso atau mengalami gagal panen, akibat kemarau panjang. Sehingga kekeringan yang menimbulkan kerugian besar bagi para petani.

“Ada 330 hektare padi di Kabupaten Kotim mengalami pusodan itu tersebar di dua kecamatan di wilayah selatan, yaitu Kecamatan  Pulau Hanaut dan Teluk Sampit,  Puso itu terjadi pada bulan September lalu, karena kemarau panjang sehingga mengalami kekeringan, dan kerugian besar bagi petani kita,” kata Sepnita, penyerahan alat mesin pertanian (Alsintan) belum lama ini.

Dirinya mengatakan. Akan membuat usulkan dan laporan kepada pemerintah pusat. Bahwa ada terjadi puso di daerah ini, sehingga nanti akan dibantu oleh pemerintah pusat sesuai usulan berupa bantuan bibit. Ia juga mengatakan ada tanaman hortikultura seluas dua hektare yang gagal panen akibat serangan hama. Ini juga diduga tidak terlepas dari kondisi kemarau panjang yang terjadi.

Baca Juga :  Penyusunan RKPD Jaga Kesinambungan Pembangunan

“Kami pemerintah daerah turut prihatin atas kejadian ini, Dinas Pertanian juga sudah mendata luasan sawah yang puso dan jam yang menyerang tanama, sehingga kami segera mengusulkan bantuan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian atau Direktorat Jenderal Tanaman Pangan atau Direktorat Jenderal Hortikultura. Dan biasanya bantuan tersebut dipenuhi oleh mereka,” ujar Sepnita.

Ia juga mengatakan, gagal panen tahun 2023 ini relatif lebih kecil dibanding tahun lalu. Hal itu karena petani lebih bisa mengantisipasi kemungkinan puso akibat kekeringan dibandingkan potensi puso akibat banjir, karena tahun 2022 lalu ada sekita 1800 hektare padi dan 130 hektare tanaman hortikultura yang gagal panen akibat banjir di Kecamatan Teluk Sampit. (bah/kpg/ind)

Baca Juga :  Bangkitkan Kembali Budaya Gotong Royong di Kotim

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Ir.Sepnita. Mengatakan ada sekitar 330 hektare sawah milik petani di daerah ini puso atau mengalami gagal panen, akibat kemarau panjang. Sehingga kekeringan yang menimbulkan kerugian besar bagi para petani.

“Ada 330 hektare padi di Kabupaten Kotim mengalami pusodan itu tersebar di dua kecamatan di wilayah selatan, yaitu Kecamatan  Pulau Hanaut dan Teluk Sampit,  Puso itu terjadi pada bulan September lalu, karena kemarau panjang sehingga mengalami kekeringan, dan kerugian besar bagi petani kita,” kata Sepnita, penyerahan alat mesin pertanian (Alsintan) belum lama ini.

Dirinya mengatakan. Akan membuat usulkan dan laporan kepada pemerintah pusat. Bahwa ada terjadi puso di daerah ini, sehingga nanti akan dibantu oleh pemerintah pusat sesuai usulan berupa bantuan bibit. Ia juga mengatakan ada tanaman hortikultura seluas dua hektare yang gagal panen akibat serangan hama. Ini juga diduga tidak terlepas dari kondisi kemarau panjang yang terjadi.

Baca Juga :  Penyusunan RKPD Jaga Kesinambungan Pembangunan

“Kami pemerintah daerah turut prihatin atas kejadian ini, Dinas Pertanian juga sudah mendata luasan sawah yang puso dan jam yang menyerang tanama, sehingga kami segera mengusulkan bantuan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian atau Direktorat Jenderal Tanaman Pangan atau Direktorat Jenderal Hortikultura. Dan biasanya bantuan tersebut dipenuhi oleh mereka,” ujar Sepnita.

Ia juga mengatakan, gagal panen tahun 2023 ini relatif lebih kecil dibanding tahun lalu. Hal itu karena petani lebih bisa mengantisipasi kemungkinan puso akibat kekeringan dibandingkan potensi puso akibat banjir, karena tahun 2022 lalu ada sekita 1800 hektare padi dan 130 hektare tanaman hortikultura yang gagal panen akibat banjir di Kecamatan Teluk Sampit. (bah/kpg/ind)

Baca Juga :  Bangkitkan Kembali Budaya Gotong Royong di Kotim

Terpopuler

Artikel Terbaru