25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Ganjar Optimistis Keluar dari Middle Income Trap

PROKALTENG.CO – Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo optimistis Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Itu merupakan istilah ekonomi yang mengacu pada keadaan suatu negara yang berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat meningkat lagi menjadi negara maju.

“Soal middle income trap, sebenarnya yang mesti dilakukan adalah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan memberikan layanan kesehatannya. Aksesnya harus gampang,” ujar Ganjar usai menghadiri acara tahunan US-Indonesia Investment Summit ke-11 yang diselenggarakan AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce di Jakarta, Selasa (24/10).

Ganjar menjelaskan untuk menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM), pemerintah perlu menyiapkan akses pendidikan yang mudah. Dengan vegitu, bonus demografi yang terjadi di Indonesia bisa dimanfaatkan dengan baik, bukan malah menjadi ancaman.

”Kita punya kesempatan bonus demografi yang tinggi. Ini masyarakat produktifnya banyak,” tuturnya.

Baca Juga :  Kaesang Gabung PSI, Ganjar: Semua Orang Punya Hak untuk Berdemokrasi

Langkah kedua yang harus dilakukan untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah adalah mengoptimalisasi potensi ekonomi.

”Dengan waktu kurang lebih 10-13 tahun maka mesti gaspol, harus cepat. Kita tidak bisa urut kacang atau perlahan-lahan geraknya. Maka seluruh kekuatan kita siapkan,” tegasnya.

Upaya-upaya tersebut harus didukung dengan sistem anggaran yang tepat.”Kalau bahasanya Pak Jokowi, kalau sudah dilantik langsung gaspol dan dieksekusi saja. Salah satunya pangan harus berdaulat dan tahan. Kedua, kita bicara transisi energi, yang ketiga kesehatan dan pendidikan. Itu bisa dilakukan jadi anggaran kita mesti bisa naik dan optimal. Saya yakin semua pasti mampu,” tukasnya.

Menurut mantan gubernur Jawa Tengah dua periode itu, bonus demografi akan menjadi bencana apabila tidak diikuti dengan peningkatan kualitas manusia Indonesia dan penguasaan sains dan teknologi. Padahal, dengan jumlah penduduk lebih dari 278 juta jiwa atau terbesar keempat di dunia dapat menjadi potensi sekaligus kekuatan besar bagi Indonesia untuk melompat menjadi negara maju.

Baca Juga :  Terapkan Konsep SMKN Jateng di Pesantren

“Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dapat menjadi kutukan sumber daya alam jika tidak dikelola secara optimal. Potensi sumber daya alam seperti energi, mineral, pertanian, perkebunan, perikanan, serta keanekaragaman hayati adalah kunci bagi Indonesia dalam bersaing di dunia internasional dan menghadirkan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Menurut Ganjar, potensi digital Indonesia juga harus dimanfaatkan dengan bersandar pada kekuatan dan sumber daya nasional. Sementara itu, perubahan iklim yang telah bergeser menjadi krisis iklim mengharuskan adanya pergeseran paradigma dalam pembangunan.

”Lingkungan hidup atau planetary boundaries harus menjadi batasan bagi seluruh aktivitas, utamanya aktivitas ekonomi,” jelasnya. (tim)

PROKALTENG.CO – Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo optimistis Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Itu merupakan istilah ekonomi yang mengacu pada keadaan suatu negara yang berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat meningkat lagi menjadi negara maju.

“Soal middle income trap, sebenarnya yang mesti dilakukan adalah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan memberikan layanan kesehatannya. Aksesnya harus gampang,” ujar Ganjar usai menghadiri acara tahunan US-Indonesia Investment Summit ke-11 yang diselenggarakan AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce di Jakarta, Selasa (24/10).

Ganjar menjelaskan untuk menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM), pemerintah perlu menyiapkan akses pendidikan yang mudah. Dengan vegitu, bonus demografi yang terjadi di Indonesia bisa dimanfaatkan dengan baik, bukan malah menjadi ancaman.

”Kita punya kesempatan bonus demografi yang tinggi. Ini masyarakat produktifnya banyak,” tuturnya.

Baca Juga :  Kaesang Gabung PSI, Ganjar: Semua Orang Punya Hak untuk Berdemokrasi

Langkah kedua yang harus dilakukan untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah adalah mengoptimalisasi potensi ekonomi.

”Dengan waktu kurang lebih 10-13 tahun maka mesti gaspol, harus cepat. Kita tidak bisa urut kacang atau perlahan-lahan geraknya. Maka seluruh kekuatan kita siapkan,” tegasnya.

Upaya-upaya tersebut harus didukung dengan sistem anggaran yang tepat.”Kalau bahasanya Pak Jokowi, kalau sudah dilantik langsung gaspol dan dieksekusi saja. Salah satunya pangan harus berdaulat dan tahan. Kedua, kita bicara transisi energi, yang ketiga kesehatan dan pendidikan. Itu bisa dilakukan jadi anggaran kita mesti bisa naik dan optimal. Saya yakin semua pasti mampu,” tukasnya.

Menurut mantan gubernur Jawa Tengah dua periode itu, bonus demografi akan menjadi bencana apabila tidak diikuti dengan peningkatan kualitas manusia Indonesia dan penguasaan sains dan teknologi. Padahal, dengan jumlah penduduk lebih dari 278 juta jiwa atau terbesar keempat di dunia dapat menjadi potensi sekaligus kekuatan besar bagi Indonesia untuk melompat menjadi negara maju.

Baca Juga :  Terapkan Konsep SMKN Jateng di Pesantren

“Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dapat menjadi kutukan sumber daya alam jika tidak dikelola secara optimal. Potensi sumber daya alam seperti energi, mineral, pertanian, perkebunan, perikanan, serta keanekaragaman hayati adalah kunci bagi Indonesia dalam bersaing di dunia internasional dan menghadirkan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Menurut Ganjar, potensi digital Indonesia juga harus dimanfaatkan dengan bersandar pada kekuatan dan sumber daya nasional. Sementara itu, perubahan iklim yang telah bergeser menjadi krisis iklim mengharuskan adanya pergeseran paradigma dalam pembangunan.

”Lingkungan hidup atau planetary boundaries harus menjadi batasan bagi seluruh aktivitas, utamanya aktivitas ekonomi,” jelasnya. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru