27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Pasar Penyeimbang Jadi Pengaruh Besar Mengendalikan Inflasi

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam menurunkan inflasi, nampaknya membuahkan hasil. Dimana harga berbagai komoditas menunjukkan adanya penurunan indeks harga atau deflasi.

“Saya merasa bersyukur karena angka inflasi di Kota Sampit sudah mulai terkendali. Terjadi deflasi di Bulan Oktober sebesar 0,01 persen atau penurunan indeks harga konsumen,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Rabu (16/11).

Sejauh ini, kata bupati pihaknya terus melakukan sejumlah upaya seperti melaksanakan pasar penyeimbang yang rencananya ini akan dilaksanakan hingga akhir tahun 2022 agar dapat menekan angka infl asi yang terjadi di daerah ini. Halikinnor meyakini, adanya pasar penyeimbang ini menjadi pengaruh besar untuk mengendalikan angka infl asi.

Baca Juga :  Bupati Minta Semua Fokus Pada Prioritas yang Telah Ditetapkan

“Sebelumnya kita diragukan mampu menekan infl asi di bawah 8 persen, tapi nyatanya di bulan Oktober justru mampu hingga 6,64 persen,” tandasnya.

Halikinnor menyebutkan, untuk beberapa komoditas yang mengalami penurunan indeks harga pada bulan Oktober, yaitu telur ayam, cabe rawit, ikan jenis laut, minyak goreng, cabai merah, bawang merah, buah mangga. Sedangkan, tambahnya komoditas yang mengalami peningkatan indeks harga, daging ayam ras, oli mesin, rokok putih dan beras, kacang panjang, rokok kretek, kangkung, pisang, semangka, ketimun.

Sebelumnya, Pemkab Kotim mendapat bonus Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 10,53 miliar dari Kementerian Keuangan. Bonus itu diberikan karena pemerintah daerah dinilai berhasil menekan laju inflasi. Laju inflasi di Kotim dapat dikendalikan karena Pemerintah Kabupaten dibantu Pemerintah Provinsi Kalteng mengadakan pasar murah secara masif, sehingga beberapa komoditas mengalami penurunan harga. (sli/ans/kpg)

Baca Juga :  Bupati Kotim Ucapkan Terima Kasih Golkar Berkontribusi

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam menurunkan inflasi, nampaknya membuahkan hasil. Dimana harga berbagai komoditas menunjukkan adanya penurunan indeks harga atau deflasi.

“Saya merasa bersyukur karena angka inflasi di Kota Sampit sudah mulai terkendali. Terjadi deflasi di Bulan Oktober sebesar 0,01 persen atau penurunan indeks harga konsumen,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Rabu (16/11).

Sejauh ini, kata bupati pihaknya terus melakukan sejumlah upaya seperti melaksanakan pasar penyeimbang yang rencananya ini akan dilaksanakan hingga akhir tahun 2022 agar dapat menekan angka infl asi yang terjadi di daerah ini. Halikinnor meyakini, adanya pasar penyeimbang ini menjadi pengaruh besar untuk mengendalikan angka infl asi.

Baca Juga :  Bupati Minta Semua Fokus Pada Prioritas yang Telah Ditetapkan

“Sebelumnya kita diragukan mampu menekan infl asi di bawah 8 persen, tapi nyatanya di bulan Oktober justru mampu hingga 6,64 persen,” tandasnya.

Halikinnor menyebutkan, untuk beberapa komoditas yang mengalami penurunan indeks harga pada bulan Oktober, yaitu telur ayam, cabe rawit, ikan jenis laut, minyak goreng, cabai merah, bawang merah, buah mangga. Sedangkan, tambahnya komoditas yang mengalami peningkatan indeks harga, daging ayam ras, oli mesin, rokok putih dan beras, kacang panjang, rokok kretek, kangkung, pisang, semangka, ketimun.

Sebelumnya, Pemkab Kotim mendapat bonus Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 10,53 miliar dari Kementerian Keuangan. Bonus itu diberikan karena pemerintah daerah dinilai berhasil menekan laju inflasi. Laju inflasi di Kotim dapat dikendalikan karena Pemerintah Kabupaten dibantu Pemerintah Provinsi Kalteng mengadakan pasar murah secara masif, sehingga beberapa komoditas mengalami penurunan harga. (sli/ans/kpg)

Baca Juga :  Bupati Kotim Ucapkan Terima Kasih Golkar Berkontribusi

Terpopuler

Artikel Terbaru