PALANGKA RAYA-Salat Jumat
berjemaah sudah tak bisa dicegah. Rindu itu sudah tak bisa dibendung lagi. Umat
muslim di Kota Palangka Raya berbondong-bondong ke masjid untuk menjalankan
salat dua rakaat sepekan sekali itu. Informasi Kalteng Pos di lapangan, banyak
masjid yang sudah menggelar salat Jumat. Di antaranya yakni dua masjid terbesar
di Kota Cantik, Masjid Raya Darussalam dan Masjid Nurul Islam.
Pantauan wartawan
Kalteng Pos di Masjid Raya Darussalam, jemaah menjalankan protokol kesehatan
dengan menjaga jarak antar barisan. Khotib memberikan khotbah menggunakan
pengeras suara selama kurang lebih lima menit, belum termasuk doa. Dalam
doanya, khotib mengajak masyarakat bersama-sama mendoakan agar wabah Covid-19
secepatnya berakhir. Di rakaat terakhir, khotib yang juga imam salat memimpin
doa qunut nazilah atau qunut tolak bala.
Ketua Badan Pengelola
Masjid Raya Darussalam Khairil Anwar memberi komentarnya. Ia menyebut bahwa sebelumnya
MUI Kota Palangka Raya memutuskan untuk membolehkan salat Jumat berjemaah di
masjid, meskipun belum ada surat resminya.
“Akhirnya kami dari pengurus
Masjid Raya Darussalam melaksanakan rapat dan memutuskan untuk memulai kembali
salat Jumat di masjid,†katanya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp,
kemarin (29/5).
Tetapi, malam harinya,
Khairil menyebut muncul pemberitaan bahwa wali kota dan pihak polresta belum
mengizinkan dilaksanakannya salat Jumat, dengan alasan bahwa Palangka Raya
belum memulai new normal life.
“Akhirnya melalui pesan
grup WhatsApp kami membatalkan salat Jumat berjemaah di Masjid Raya Darussalam.
Jadi, kami mohon maaf apabila tidak jadi dilaksanakan salat Jumat berjemaah,â€
ucapnya.
Berkenaan dengan adanya
salat Jumat yang tetap terlaksana, dimungkinkan ada jemaah yang mengadakan
salat Jumat tanpa sepengetahuan pengurus masjid. “Nah berkenaan ada yang salat
Jumat di masjid, mungkin ada jemaah yang mengadakan jumatan tanpa sepengetahuan
pengurus,†tegas rektor IAIN Palangka Raya ini.
Pada pagi harinya
(29/5), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palangka Raya bersama pengurus
Nahdlatul Ulama, pengurus Muhammadiyah, dan Dewan Masjid Indonesia (DMI)
Palangka Raya menggelar rapat membahas terkait kegaduhan kesepakatan sehari
sebelumnya.
“Kami ajukan pelaksanaan
salat berjemaah dimulai 2 Juni 2020 mendatang. Itu (kesepakatan, red) kami
ajukan kepada wali kota. Selanjutnya keputusan ada pada wali kota,” kata
Ketua MUI Kota Palangka Raya KH Zainal Arifin kepada awak media di Aula Kantor
Kemenag Kota Palangka Raya.
Dengan demikian, apabila
disepakati oleh pemerintah daerah, maka pelaksanaan salat berjemaah lima waktu
dan salat Jumat dapat berjalan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Keputusan
ada di tangan wali kota, soal kapan salat berjemaah, baik salat Jumat maupun
salat lima waktu, mulai dibolehkan untuk dilaksanakan.
Pengawasan selama
pelaksanaan ibadah salat akan dilakukan oleh pengurus masjid dan masyarakat
setempat, bekerja sama dengan pengurus RT/RW setempat.
“Kepada imam juga
diminta untuk membacakan qunut nazilah atau qunut tolak bala selama musim
pendemi Covid-19 berlangsung,” tuturnya.
Terpisah, Wali Kota
Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan
Polda Kalteng dan Kapolresta Palangka Raya terkait salat Jumat yang masih
ditiadakan.
Soal boleh atau
tidaknya pelaksaan salat Jumat di masjid, pihaknya juga menunggu surat dan
keputusan dari MUI pusat. Bila pusat sudah menetapkan, maka pihaknya akan
mengikuti.
“Surat dari MUI
pusat belum kami terima, di daerah pusat (Jakarta) juga belum menerapkan
tentang dibukanya masjid untuk salat Jumat, jadi kita ikuti anjuran pusat
saja,” ucapnya.
Selain dua masjid
terbesar di Palangka Raya, wartawan Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co) juga melihat langsung
pelaksanaan salat Jumat di Masjid Kubah Hijau Al Abrar. Seorang warga Kereng Bangkirai,
H Adul, yang merupakan jemaah salat Jumat di masjid tersebut membenarkan bahwa
kegiatan salat Jumat yang diikutinya itu merupakan kegiatan perdana selama
pandemi Covid-19.
“Salat Jumat di sini tadi memakai protokol
kesehatan, shaf juga berjarak. Sebelum masuk masjid, dicek suhu tubuh,†ucap
Adul sembari mengaku bahwa rindu akan salat berjemaah di masjid sudah terobati.