PALANGKA
RAYA-Seorang petugas pemadam kebakaran duduk di
atas batako berbentuk segi lima. Tampak megap-megap. Peluh keringatnya
membasahi seragam kebanggaannya berwarna oranye.
Pria paruh baya itu begitu lelah karena memadamkan
api yang membakar lahan di Jalan Tjilik Riwut km 10, tepat di pinggiran jalan
lintas Mahir Mahar, kemarin sore (28/7).
Slang panjang dari mobil water canon Ditsabhara
telah siap menyemprotkan air. Petugas dari BPBD itu kembali bangkit dan bergabung
bersama rekan-rekan pemadam melanjutkan tugas.
Akhir pekan ini memang hari yang sibuk bagi
BPBD, TNI, Polri, dan BPBD. Berjibaku memadamkan api yang membakar lahan
gambut.
Dalam sehari, tujuh titik api muncul hampir
bersamaan. Kepulan asap mengotori langit yang sebelumnya berwarna biru cerah.
Lokasi yang terbakar terletak di lahan
sekitaran Jalan Tjilik Riwut km 10, Jalan Danau Sari, Jalan Petuk Katimpun,
Jalan Adonis Samad, dan Jalan Ir Soekarno. Disusul kebakaran lahan di Jalan
Seth Adji dan Jalan Karanggan.
Angin yang bertiup kencang membuat api cepat
merembet. Di Jalan Tjilik Riwut km 10, asap tebal hasil kebakaran berembus ke
jalan raya. Alhasil, arus lalu lintas sempat terganggu. Api pun hampir menjalar
ke perkebunan sayur milik warga.
Kondisi lapangan yang sulit dijangkau, ditambah
bau asap yang begitu menyengat, membuat para pemadam kewalahan memadamkan api.
Pemadaman secara manual tampaknya sia-sia. Sebagian petugas memilih beristirahat.
Sebagian lagi memadamkan api secara bergantian.
Kabar kedatangan helikopter water bombing
membuat mereka sedikit lega, karena bisa mengepung api dari darat maupun udara.
Kehadiran helikopter water bombing sekitar pukul 16.30 WIB, membuat para
pemadam sedikit menghela napas panjang.
Di sela-sela kesibukannya memimpin anggota memadamkan
api, Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan, pihaknya
menerima laporan bahwa terdapat tujuh titik lokasi kebakaran yang terjadi
kemarin.
“Upaya pemadaman terus dilakukan melalui jalur darat,
bersinergi dengan semua stakeholder. Apalagi didukung adanya helikopter water
bombing,†ungkapnya.
“Selesai pemadamam, lahan yang terbakar nantinya
akan kami pasang garis polisi untuk kebutuhan penyelidikan,†tambah kapolres.
Menanggapi informasi bahwa terdapat petugas
pemadam yang mengalami kelelahan dan gangguan pernapasan selama memadamkan api,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyudi Syamsul mengungkapkan, selama
ini pihaknya belum menurunkan tim untuk mendampingi tim pemadam kebakaran di
lokasi.
“Apabila dibutuhkan, kami selalu siap
setiap saat. Namun, alangkah lebih baik jika mereka langsung mendatangi rumah
sakit. Sebab, tim kesehatan tidak mungkin memberikan oksigen (di lapangan),
karena dikhawatirkan bisa menyebabkan keracunan,” ungkapnya kepada Kalteng
Pos per telepon, Minggu (28/7).