PROKALTENG.CO– Netizen Brasil masih merasa kecewa dengan pemerintah Indonesia yang dinilai lambat memberikan pertolongan pada pendaki wanita asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (27) jatuh terperosok ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (21/6).
Keberadaan korban terdeteksi tiga hari kemudian dalam kondisi meninggal dunia dan jasad Juliana baru bisa dievakuasi empat hari setelah jatuh yakni Rabu (25/6).
Terhadap kejadian ini rasa kecewa warga Brasil terhadap respon pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan Juliana Marins terus saja bergulir. Terlihat dari ramainya warga Brasil yang mengomentari akun media sosial pejabat Indonesia, termasuk akun Instagram Presiden Prabowo Subianto.
Rupanya warga Brasil ikut memantau proses evakuasi Jualiana Marens melalui siaran video yang di publish akun instagram keluarga.
Pada saat proses evakuasi Juliana Marins, pihak keluarganya di Brasil membuat akun Instagram khusus untuk mengikuti perkembangan proses pencarian dan evakuasi Juliana. Baru dua hari dibuat, akun keluarga Juliana itu langsung diikuti oleh 1,6 juta follower.
Pihak keluarga memiliki saluran siaran langsung tersendiri dengan salah satu tim sar Mataram Agam Rinjani, yang melakukan evakuasi manual (terjun langsung ke jurang) terhadap Juliana Marins.
Agam Rinjani secara instens melakukan video call dengan pihak keluarga Juliana Marins tentang perkembangan evakuasi. Bahkan saat Agam Rinjani sudah berhasil menjangkau Juliana Marins dan menemukan dia telah tewas, Agam Rinjani langsung menyampaikan permohonan maaf kepada ibu Juliana Marins karena tidak bisa membawa pulang Juliana dalam keadaan hidup.
Perjuangan Agam Rinjani menjangkau posisi Juliana Marins hingga mengangkut jasadnya ke atas membuat warga Brasil begitu terharu.
Aksinya membuatnya banjir hormat dari netizen Brasil. Dia juga mengunggah video saat sedang merambati tebing sambil membawa jasad Juliana dengan bantuan tali.
Agam Rinjani sampai mendapat julukan pahlawan dari netizen Brasil yang tadinya kecewa terhadap pemerintah Indonesia yang dianggap lambat tangani Juliana Marins.
Berbagai pujian datang untuk Agam Rinjani melalui akun Facebook, Instagram maupun Twitter.
“Agam Rinjani, sosok yang berada di sisi Juliana Marins sepanjang malam untuk menjaga tubuhnya agar tidak terjatuh ke bawah tebing, menggendongnya ke puncak ketika fajar menyingsing,” tulis IndoPopBase di Twitter.
“Apa pun hasilnya, kita harus memberikan penghormatan kepada pemandu Agam Rinjani yang dengan sukarela mengumpulkan tim dan pergi mencari Juliana bahkan di wilayah yang tidak bersahabat, bahkan tanpa dukungan dari pemerintah Indonesia. Terima kasih yang tak terhingga, Agam Rinjani,” tulis pengguna Twitter, Janyne Perronita.
Agam Rinjani memang luar biasa. Dia secara langsung mengevakuasi jenazah Juliana Marins yang jatuh pada Sabtu, 21 Juni 2025. Proses evakuasi jenazah tersebut berhasil diselesaikan pada Rabu (25/6/2025).
Bersama tim SAR gabungan, Agam Rinjani melakukan evakuasi dengan metode penyelamatan vertikal atau vertical evacuation.
Melalui akun Instagram pribadinya, Agam Rinjani membagikan momen saat dirinya menggantung di tebing sambil membawa jenazah Juliana.
Agam Rinjani merupakan satu dari empat orang rescuer yang turun mengevakuasi jenazah Juliana Marins di kedalaman 600 meter. Agam Rinjani bekerja sebagai pemandu wisata khusus gunung dan pantai.
Dia juga mengelola usaha wisata bernama Etnoshop Adventure. Selain itu, Agam Rinjani juga memiliki keahlian dalam penelusuran gua dan teknik penyelamatan vertikal (vertical rescue).
Kini, Agam Rinjani dipandang sebagai sosok pahlawan oleh masyarakat Brasil.
Tugas berat yang dilakukan Agam bukanlah hal yang asing baginya. Sebagai porter, ia terbiasa membantu pendaki dengan membawa perlengkapan mereka di medan yang sulit. Namun, membawa jenazah pendaki adalah pengalaman emosional yang menunjukkan dedikasinya terhadap tugas dan rasa kemanusiaan.
Agam dikenal sebagai sosok pekerja keras, rendah hati, dan memiliki keahlian luar biasa dalam menavigasi medan terjal Rinjani. Dalam insiden ini, ia tidak hanya menjalankan tugasnya tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya solidaritas dan tanggung jawab di tengah tantangan alam.
Melalui akun instgramnya @Agam Rinjani, ia berkata “Setelah memastikan kondisi korban telah meninggal kami gabungan team relawan menjaga korban dan bermalam di tebing vertikal yang curam dan kondisi bebatuan yang labil berjarak 3 meter dari korban sambil menunggu team yang lain untuk mengangkat korban dari atas,” tulis keterangan di unggahan itu pada Kamis (26/6/2025).
Hal ini membuktikan bahwa proses evakuasi ini memang tidak mudah, karena proses mengangkat jenazah pun sampai bermalam.
Saat ini Instagram Agam Rinjani di penuhi komentar oleh orang-orang dari Brazil mengucapkan terima kasihnya dan mengatakan Agam adalah sosok pahlawan sejati. (jpg)