29.2 C
Jakarta
Friday, May 10, 2024

Gubernur Resmikan Dua Jembatan di DAS Barito

BUNTOK-Satu per satu
pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Kalteng diselesaikan. Teranyar adalah
dua jembatan penghubung dari Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menuju Barito
Timur (Bartim) dan Barito Utara (Batara). Rampung dibangunnya dua jembatan yang
diberi nama Jembatan Sei Ayuh dan Jembatan Bahalang Bangkuang ini, otomatis akan
mengurangi beban perekonomian masyarakat dalam melaksanakan berbagai aktivitasnya.

Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran kembali menekankan pentingnya arti pembangunan infrastruktur di
wilayah Kalteng ini. Menurut Gubernur, ketersediaan infrastruktur yang mantap
akan sangat membantu mengurangi biaya ekonomi masyarakat.

Selain itu, lanjut
gubernur, pengangkutan sembilan bahan pokok (sembako) akan akan lebih lancar dan
dengan ongkos yang lebih murah. Apabila kondisi jalan dan jembatan bagus, maka
akan mempersingkat jarak tempuh dari satu daerah ke daerah lainnya.

“Pada intinya,
kedatangan kami ke sini untuk menempati janji kami kepada Pemerintah Kabupaten
Barsel dan seluruh masyarakat Kalteng,” ungkap Sugianto Sabran dalam
pidatonya ketika meresmikan Jembatan Sei Ayuh dan Jembatan Bahalang Bangkuang
di Desa Tabak Kanilan, Jumat (24/1).

Pemerintah Kalteng,
kata gubernur, sangat menyadari betapa pentingnya pembangunan infrastruktur. Oleh
sebab itu, pihaknya tak akan berhenti menyelesaikan pembangunan infrastruktur,
bukan hanya untuk wilayah tertentu, tetapi menjangkau seluruh wilayah Bumi
Tambun Bungai.

“Sebab kami
merupakan pemimpin seluruh masyarakat Kalteng, bukan pemimpin suatu daerah
saja. Kami beri perhatian untuk semua wilayah,” tegas gubernur yang
berulang tahun setiap 5 Juli tersebut.

Baca Juga :  Astaga! Pasien Positif Covid-19 di Kalteng Hari Ini Bertambah 8 Orang

Kendati jarang bertatap
muka dengan masyarakat di wilayah Barsel, namun gubernur tetap memiliki perhatian
untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Gubernur yakin bahwa
pembangunan infrastruktur jalan maupun jembatan di wilayah tersebut tak sia-sia,
karena desa yang berada di sekitarnya dapat merasakan manfaat keberadaan
infrastruktur itu. Masyarakat semakin dipermudah dalam upaya pengembangan
komoditas seperti karet, buah-buahan, dan lainnya.

“Dengan
dipermudahnya akses karena adanya infrastruktur jalan dan jembatan, maka
masyarakat semakin dimudahkan dalam mengirim hasil komoditas ke Barsel atau
bahkan ke Palangka Raya,” imbuh suami dari Ivo itu.

Infrastruktur jalan itu
akan terus ditingkatkan oleh pemerintah. Ke depannya jalan itu akan diperlebar
luasnya, minimal  enam meter. Dengan
menyediakan infrastruktur yang layak, pemerintah menginginkan agar perekonomian
masyarakat di wilayah itu semakin membaik.

Gubernur juga mengimbau
masyarakat untuk tak sungkan menyampaikan keluhan atau permohonan bila membutuhkan
perhatian dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi.

“Tetapi bagi yang
mampu, jangan coba-coba mengaku tidak mampu. Saya doakan benaran jadi orang
miskin,” ucap gubernur, disambut masyarakat dengan tertawa.

Sementara itu, Kepala
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng H Shalahuddin
mengatakan, meskipun jembatan tersebut baru diresmikan saat ini, tapi pengerjaan
fisiknya sudah dilaksanakan sejak 2018 lalu.

“Sudah sering
digunakan atau dilintasi masyarakat selama ini,” kata H Shalahuddin di
sela-sela acara peresmian di Desa Tabak Kanilan.

Baca Juga :  Penanganan Narkoba di Kalteng Diapresiasi, Komisi III DPR RI Bilang Begini

Dijelaskannya, Jembatan
Sei Ayuh terletak di Desa Tabak Kanilan, Kecamatan Gunung Bintang Awai. Jembatan
tersebut memiliki panjang 60 meter dan lebar 7 meter, menggunakan kerangka baja
kelas B. Pengerjaan jembatan itu menghabiskan anggaran sebesar Rp19,64 miliar.
Keberadaan jembatan itu menghubungkan sekaligus memperpendek jarak tempuh anatara
Kabupaten Barito Selatan dan Barito Utara.

Sementara itu, Jembatan
Bahalang Bangkuang di Desa Telang Siong, Kecamatan Karau Kuala, memiliki
panjang 60 meter dan lebar 9 meter. Dibangun menggunakan kerangka beton kelas A.
Anggaran yang digunakan sekitar Rp9,5 miliar. Jembatan itu menghubungkan sekaligus
mempersingkat jarak tempuh Kabupaten Barito Selatan dengan Barito Timur.

“Pembangunan dua jembatan penghubung antarkabupaten
di DAS Barito itu merupakan perintah langsung Bapak Gubernur Sugianto Sabran, karena
beliau menginginkan agar masyarakat dipermudah dalam beraktivitas sehari-hari sehingga
perekonomian pun bisa meningkat,” tutupnya. (nue/ce/ala) 


INFRASTRUKTUR YANG DIRESMIKAN

 

Nama             : Jembatan Sei
Ayuh

Lokasi            : Desa Tabak
Kanilan, Kecamatan Gunung Bintang Awai

Bangunan     : Kerangka Baja
Kelas B

Panjang         : 60 Meter

Lebar              : 7 meter

Anggaran      : Rp19,64 miliar

Jangkauan    : Penghubung Barsel-Batara

 

 

Nama             : Jembatan Bahalang
Bangkuang

Lokasi            : Desa Telang
Siong, Kecamatan Karau Kuala

Bangunan     : Kerangka beton Kelas
A

Panjang         : 60 Meter

Lebar              : 9 meter

Anggaran      : Rp9,5 miliar

Jangkauan    : Penghubung
Barsel-Bartim

 

BUNTOK-Satu per satu
pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Kalteng diselesaikan. Teranyar adalah
dua jembatan penghubung dari Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menuju Barito
Timur (Bartim) dan Barito Utara (Batara). Rampung dibangunnya dua jembatan yang
diberi nama Jembatan Sei Ayuh dan Jembatan Bahalang Bangkuang ini, otomatis akan
mengurangi beban perekonomian masyarakat dalam melaksanakan berbagai aktivitasnya.

Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran kembali menekankan pentingnya arti pembangunan infrastruktur di
wilayah Kalteng ini. Menurut Gubernur, ketersediaan infrastruktur yang mantap
akan sangat membantu mengurangi biaya ekonomi masyarakat.

Selain itu, lanjut
gubernur, pengangkutan sembilan bahan pokok (sembako) akan akan lebih lancar dan
dengan ongkos yang lebih murah. Apabila kondisi jalan dan jembatan bagus, maka
akan mempersingkat jarak tempuh dari satu daerah ke daerah lainnya.

“Pada intinya,
kedatangan kami ke sini untuk menempati janji kami kepada Pemerintah Kabupaten
Barsel dan seluruh masyarakat Kalteng,” ungkap Sugianto Sabran dalam
pidatonya ketika meresmikan Jembatan Sei Ayuh dan Jembatan Bahalang Bangkuang
di Desa Tabak Kanilan, Jumat (24/1).

Pemerintah Kalteng,
kata gubernur, sangat menyadari betapa pentingnya pembangunan infrastruktur. Oleh
sebab itu, pihaknya tak akan berhenti menyelesaikan pembangunan infrastruktur,
bukan hanya untuk wilayah tertentu, tetapi menjangkau seluruh wilayah Bumi
Tambun Bungai.

“Sebab kami
merupakan pemimpin seluruh masyarakat Kalteng, bukan pemimpin suatu daerah
saja. Kami beri perhatian untuk semua wilayah,” tegas gubernur yang
berulang tahun setiap 5 Juli tersebut.

Baca Juga :  Astaga! Pasien Positif Covid-19 di Kalteng Hari Ini Bertambah 8 Orang

Kendati jarang bertatap
muka dengan masyarakat di wilayah Barsel, namun gubernur tetap memiliki perhatian
untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Gubernur yakin bahwa
pembangunan infrastruktur jalan maupun jembatan di wilayah tersebut tak sia-sia,
karena desa yang berada di sekitarnya dapat merasakan manfaat keberadaan
infrastruktur itu. Masyarakat semakin dipermudah dalam upaya pengembangan
komoditas seperti karet, buah-buahan, dan lainnya.

“Dengan
dipermudahnya akses karena adanya infrastruktur jalan dan jembatan, maka
masyarakat semakin dimudahkan dalam mengirim hasil komoditas ke Barsel atau
bahkan ke Palangka Raya,” imbuh suami dari Ivo itu.

Infrastruktur jalan itu
akan terus ditingkatkan oleh pemerintah. Ke depannya jalan itu akan diperlebar
luasnya, minimal  enam meter. Dengan
menyediakan infrastruktur yang layak, pemerintah menginginkan agar perekonomian
masyarakat di wilayah itu semakin membaik.

Gubernur juga mengimbau
masyarakat untuk tak sungkan menyampaikan keluhan atau permohonan bila membutuhkan
perhatian dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi.

“Tetapi bagi yang
mampu, jangan coba-coba mengaku tidak mampu. Saya doakan benaran jadi orang
miskin,” ucap gubernur, disambut masyarakat dengan tertawa.

Sementara itu, Kepala
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng H Shalahuddin
mengatakan, meskipun jembatan tersebut baru diresmikan saat ini, tapi pengerjaan
fisiknya sudah dilaksanakan sejak 2018 lalu.

“Sudah sering
digunakan atau dilintasi masyarakat selama ini,” kata H Shalahuddin di
sela-sela acara peresmian di Desa Tabak Kanilan.

Baca Juga :  Penanganan Narkoba di Kalteng Diapresiasi, Komisi III DPR RI Bilang Begini

Dijelaskannya, Jembatan
Sei Ayuh terletak di Desa Tabak Kanilan, Kecamatan Gunung Bintang Awai. Jembatan
tersebut memiliki panjang 60 meter dan lebar 7 meter, menggunakan kerangka baja
kelas B. Pengerjaan jembatan itu menghabiskan anggaran sebesar Rp19,64 miliar.
Keberadaan jembatan itu menghubungkan sekaligus memperpendek jarak tempuh anatara
Kabupaten Barito Selatan dan Barito Utara.

Sementara itu, Jembatan
Bahalang Bangkuang di Desa Telang Siong, Kecamatan Karau Kuala, memiliki
panjang 60 meter dan lebar 9 meter. Dibangun menggunakan kerangka beton kelas A.
Anggaran yang digunakan sekitar Rp9,5 miliar. Jembatan itu menghubungkan sekaligus
mempersingkat jarak tempuh Kabupaten Barito Selatan dengan Barito Timur.

“Pembangunan dua jembatan penghubung antarkabupaten
di DAS Barito itu merupakan perintah langsung Bapak Gubernur Sugianto Sabran, karena
beliau menginginkan agar masyarakat dipermudah dalam beraktivitas sehari-hari sehingga
perekonomian pun bisa meningkat,” tutupnya. (nue/ce/ala) 


INFRASTRUKTUR YANG DIRESMIKAN

 

Nama             : Jembatan Sei
Ayuh

Lokasi            : Desa Tabak
Kanilan, Kecamatan Gunung Bintang Awai

Bangunan     : Kerangka Baja
Kelas B

Panjang         : 60 Meter

Lebar              : 7 meter

Anggaran      : Rp19,64 miliar

Jangkauan    : Penghubung Barsel-Batara

 

 

Nama             : Jembatan Bahalang
Bangkuang

Lokasi            : Desa Telang
Siong, Kecamatan Karau Kuala

Bangunan     : Kerangka beton Kelas
A

Panjang         : 60 Meter

Lebar              : 9 meter

Anggaran      : Rp9,5 miliar

Jangkauan    : Penghubung
Barsel-Bartim

 

Terpopuler

Artikel Terbaru