32.5 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Mengurangi Ketimpangan Pemban

PALANGKA RAYA-Rencana
pemindahan ibu kota negara tak hanya menjadi sorotan pemerintahan, melainkan juga
seluruh lapisan elemen, termasuk organisasi masyarakat (ormas) Kalteng. Ormas Forum
Intelektual Dayak Nasional (FIDN) menyelenggarakan seminar nasional dan rakernas
ke-1 dengan tema Peran Intelektual Dayak Dalam Pembangunan Nasional. Kegiatan
yang menghadirikan KH Ma’ruf Amin sebagai pembicara itu, digelar di Gedung Balai
Komando, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (23/8).

Dr Andrie Elia selaku
ketua panitia kegiatan mengatakan, tema tersebut diambil berdasarkan
keprihatinan dan masukan-masukan tokoh masyarakat Dayak, tentang minimnya
kiprah kader intelektual Dayak yang terlibat dalam posisi pengambil kebijakan
tingkat nasional.

“Momentum pemindahan
ibu kota ini sebagai harapan baru bagi kader-kader masyarakat Dayak untuk dapat
berkiprah dalam kabinet kerja Jokowi melalui posisi-posisi yang dapat
menjadikan masyarakat Dayak merasa menjadi bagian dari penyelenggaraan negara,”
katanya kepada Kalteng Pos, Jumat (23/8).

Baca Juga :  Menteri PUPR Cek Kesiapan Infrastruktur Food Estate

Diungkapkannya, sejauh
ini hampir tak ada kader dari masyarakat Dayak yang dilirik oleh penyelenggara
negara, untuk berkiprah dan mengabdi bagi negara di tingkat pusat. Padahal,
lanjutnya, banyak usulan dan masukan agar kader-kader intelektual Dayak yang
tersebar di seluruh Indonesia bisa diakomodasi atau direkrut.

“Misalnya dalam penyusunan
kabinet dan lain sebagainya, maka melalui momentum seminar nasional dan rakernas
ini para intelektual Dayak dapat bertemu dan berdiskusi tentang bagaimana
strategi agar kualitas SDM masyarakat Dayak dapat ditingkatkan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, SDM
Dayak diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa, sehingga
ketika diberikan amanah untuk mengabdi bagi negara, bisa melaksanakan tugas
dengan  baik.

Baca Juga :  Cintai Pangan Lokal Bumi Tambun Bungai Menuju Kalteng BERKAH

Sementara itu, Ketua
Umum FIDN Yovinus berharap agar seminar dan rakernas ini dapat  menghasilkan pemikiran konstruktif dan
bermanfaat bagi perkembangan masyarakat Dayak di segala bidang kehidupan. Apalagi,
tambahnya, momentum pemindahan ibu kota ke Kalimantan adalah inisiatif yang
baik dari pemerintah pusat.

“Pemindahan ibu kota negara
ke Kalimantan ini akan mengurangi ketimpangan pembangunan, sekaligus membuka kesempatan
bagi seluruh komponen bangsa agar dapat berkontribusi untuk kemajuan NKRI,
termasuk masyarakat Dayak,” bebernya.

Ditambahkannya, agenda
pemindahan ibu kota ke Kalimantan ini seharusnya didukung penuh oleh masyarakat
Dayak. Sebab, ketika ibu kota negara dipindahkan ke tanah Kalimantan, otomatis kualitas
pembangunan di segala bidang ikut meningkat.

“Ini menjadi kesempatan bagi kader-kader
masyarakat Dayak dapat berkiprah dan berkontribusi untuk NKRI,” pungkasnya. (abw/ce/ala) 

PALANGKA RAYA-Rencana
pemindahan ibu kota negara tak hanya menjadi sorotan pemerintahan, melainkan juga
seluruh lapisan elemen, termasuk organisasi masyarakat (ormas) Kalteng. Ormas Forum
Intelektual Dayak Nasional (FIDN) menyelenggarakan seminar nasional dan rakernas
ke-1 dengan tema Peran Intelektual Dayak Dalam Pembangunan Nasional. Kegiatan
yang menghadirikan KH Ma’ruf Amin sebagai pembicara itu, digelar di Gedung Balai
Komando, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (23/8).

Dr Andrie Elia selaku
ketua panitia kegiatan mengatakan, tema tersebut diambil berdasarkan
keprihatinan dan masukan-masukan tokoh masyarakat Dayak, tentang minimnya
kiprah kader intelektual Dayak yang terlibat dalam posisi pengambil kebijakan
tingkat nasional.

“Momentum pemindahan
ibu kota ini sebagai harapan baru bagi kader-kader masyarakat Dayak untuk dapat
berkiprah dalam kabinet kerja Jokowi melalui posisi-posisi yang dapat
menjadikan masyarakat Dayak merasa menjadi bagian dari penyelenggaraan negara,”
katanya kepada Kalteng Pos, Jumat (23/8).

Baca Juga :  Menteri PUPR Cek Kesiapan Infrastruktur Food Estate

Diungkapkannya, sejauh
ini hampir tak ada kader dari masyarakat Dayak yang dilirik oleh penyelenggara
negara, untuk berkiprah dan mengabdi bagi negara di tingkat pusat. Padahal,
lanjutnya, banyak usulan dan masukan agar kader-kader intelektual Dayak yang
tersebar di seluruh Indonesia bisa diakomodasi atau direkrut.

“Misalnya dalam penyusunan
kabinet dan lain sebagainya, maka melalui momentum seminar nasional dan rakernas
ini para intelektual Dayak dapat bertemu dan berdiskusi tentang bagaimana
strategi agar kualitas SDM masyarakat Dayak dapat ditingkatkan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, SDM
Dayak diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa, sehingga
ketika diberikan amanah untuk mengabdi bagi negara, bisa melaksanakan tugas
dengan  baik.

Baca Juga :  Cintai Pangan Lokal Bumi Tambun Bungai Menuju Kalteng BERKAH

Sementara itu, Ketua
Umum FIDN Yovinus berharap agar seminar dan rakernas ini dapat  menghasilkan pemikiran konstruktif dan
bermanfaat bagi perkembangan masyarakat Dayak di segala bidang kehidupan. Apalagi,
tambahnya, momentum pemindahan ibu kota ke Kalimantan adalah inisiatif yang
baik dari pemerintah pusat.

“Pemindahan ibu kota negara
ke Kalimantan ini akan mengurangi ketimpangan pembangunan, sekaligus membuka kesempatan
bagi seluruh komponen bangsa agar dapat berkontribusi untuk kemajuan NKRI,
termasuk masyarakat Dayak,” bebernya.

Ditambahkannya, agenda
pemindahan ibu kota ke Kalimantan ini seharusnya didukung penuh oleh masyarakat
Dayak. Sebab, ketika ibu kota negara dipindahkan ke tanah Kalimantan, otomatis kualitas
pembangunan di segala bidang ikut meningkat.

“Ini menjadi kesempatan bagi kader-kader
masyarakat Dayak dapat berkiprah dan berkontribusi untuk NKRI,” pungkasnya. (abw/ce/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru