30.7 C
Jakarta
Tuesday, April 23, 2024

Kalteng Makin Sejahtera, Ini Indikatornya

PALANGKA
RAYA
-Besok,
genap tiga tahun Gubernur Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Habib Ismail Bin Yahya
memimpin Kalteng. Selama tiga tahun kepemimpinan keduanya, banyak hal sudah
diwujudkan. Kesejahteraan terasa semakin meningkat.

Indikator kesejahteraan
masyarakat (kesra) pada bidang kesehatan, terlihat dengan meningkatnya
pelayanan kesehatan kepada masyarakat selama masa kepemimpinan Sugianto-Habib. Berbagai
terobosan dan program dilaksanakan. Mulai dari penurunan angka gizi buruk
hingga meningkatnya penerimaan Jaminan Kesehatan (JKN) Kartu Indonesia Sehat
(KIS).

“Persentase gizi buruk
tahun 2016 berada pada angka 25, tapi pada 2018 angka gizi buruk di Kalteng turun
menjadi 5 persen. JKN-KIS di Kalteng terlihat mengalami peningkatan yang signikan,
sejak 2016 hingga 201 9. Pada 2016 lalu, kepesertaan JKN-KIS hanya berkisar 10.00-an,
tapi pada 2019 meningkat dan mencapai 90.000-an,” kata Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul, saat melaksanakan forum grup diskusi (FGD) di
ruang rapat Bappedalitbang Kalteng, belum lama ini.

Tidak hanya itu, guna
memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat, Pemprov Kalteng
telah menambah jumlah dokter spesialis. Pada 2017 terdapat sekitar 215 orang,
2018 sebanyak 277 orang, sedangkan 2019 mencapai 285 orang.

“Jumlah puskesmas yang
memiliki dokter semakin bertambah. Tahun 2017 lalu hanya 169 puskesmas yang
memiliki dokter. Tapi saat ini sudah mencapai 178 puskesmas,” katanya.

Selain itu, guna
meningkatkan pelayanan dan sarana prasaran kesehatan, pemprov merencanakan
pembangunan rumah sakit tipe A. Pembangunan tersebut menggunakan anggaran kerja
sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Proyek pembangunan rumah sakit itu
sudah melewati studi kelayakan dan master plan di Bappenas.

Sementara itu, Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus terus meningkatkan pelayanan dan
sarana prasarana. Salah satu pemenuhan sarana prasarana yakni penambahan kapasitas
tempat tidur. Tahun 2016 lalu, kapasitas tempat tidur sebanyak 306. Tahun 2017-2018,
kapasitas tempat tidur sebanyak 357. Sedangkan 2019, bertambah menjadi
jumlahnya menjadi 370.

“Kami juga memiliki layanan
pusat jantung dan instalasi kesehatan reproduksi. Dari tahun ke tahun terus
bertambah. Mulai dari bedah onkologi, bedah saraf, hingga bedah digstif,” kata
Wakil Direktur RSUD Doris Sylvanus, dr Theodorus Sapta Atmadja.

Ada pula, penanganan
jantung berupa kateterisasi dan pemasangan stent (ring), layanan lain yakni forensik,
endoskopi, bronkhoskopi, mikrobiologi klinik, dan patologi anatomi. Pasalnya, bidang
spesialisasi yang dibuka di RSUD dr Doris, tahun 2016 sebanyak 24 bidang, tahun
2017 bertambah menjadi 25 bidang spesialisasi. Pada 2018 lalu bertambah lagi
menjadi 26 bidang spesialisasi.

INDIKATOR
DARI BIDANG PENDIDIKAN

Di bidang pendidikan,
Sugianto-Habib juga terus memacu kualitas mutu anak-anak di Bumi Tambun Bungai
ini. Selama tiga tahun terakhir, pemerintah mampu membangun sejumlah sarana
prasarana pendidikan tingkat SMA/sederajat. Pada tahun ajaran (TA) 2018/2019,
anak-anak lulusan SMA/SMK memberikan peningkatan kualitas secara signifikan.

“Pemeritah berhasil
membangun 175 ruang kelas baru, 86 laboratorium, 18 perpustakaan, merehab 108  gedung sekolah, dan 42 pembangunan sanitasi,” kata
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Slamet Winaryo.

Diungkapkannya, pelaksanaan
ujian nasional berbasis komputer (UNBK) mengalami peningkatan beberapa tahun terakhir.
Buktinya, Kalteng mampu melaksanakan UNKB 100 persen di tingkat SMA.

“Pemerintah telah
memenuhi kebutuhan komputer selama tiga tahun terakhir, yakni 4.162 unit. Semuanya
bersumber dari APBD, APBN, dan bantuan pihak ketiga malalui CSR,” tegasnya.

Dengan pemenuhan ini, diyakininya
memberikan dampak peningkatan prestasi bagi anak-anak didik di Kalteng ini. Pada
UNBK TA 2017-2018, hanya empat siswa yang mampu memperoleh nilai sempurna. Peningkatan
prestasi signifikan terjadi pada TA 2018-2019, karena naik drastis hingga 50
persen. Terdapat 20 orang lulusan SMA/SMK yang memperoleh nilai sempurna.

Selama pemerintahan
Sugianto-Habib, kucuran dana Beasiswa Bidik Misi Kalteng BERKah meningkat. Pada
2017 anggaran untuk beasiswa hanya sebesar Rp12,172 miliar, dengan kuota
penerima adalah 2.430 mahasiswa. Tapi pada 2019, anggaran untuk beasiswa
mencapai Rp20 miliar dengan kuota 10.000 orang penerima.

Baca Juga :  Omzet Pedagang Turun Drastis

BIDANG DINAS KEBUDAYAAN
DAN PARIWISATA

Kalteng merupakan wilayah
yang memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, pun adat dan
budayanya. Masa kepemimpinan Sugianto-Habib, pemerintah telah mampu
meningkatkan pengelolaan di bidang kebudayaan dan pariwisata. Hal itu terbukti
dari kunjungan wisatawan yang mengalami peningkatan.

Kepala Disbudpar
Kalteng Guntur Talajan mengatakan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kalteng terus
meningkat, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Peningkatan cukup tinggi.
Pada 2014 lalu, wisatawan domestik yang datang tercatat sebanyak 824.130 orang,
sedangkan wisatawan mancanegara berjumlah 20.496 orang.

“Padahal, tahun sebelumnya
jumlah wisatawan domestik hanya 358.593, dan yang mancanegara berjumlah 15.017,”
kata Guntur.

Pada tahun 2017, kata
dia, tercatat jumlah wisatawan domestik sebanyak 839.915 orang, sedangkan mancanegara
ada 26.519 orang. Tahun 2018 mengalami peningkatan jumlah, yakni 952.389 orang
untuk domestik dan 38.610 wisatawan mancanegara.

“Kami juga telah
memperoleh beberapa prestasi di bidang kebudayaan dan pariwisata. Salah satunya,
juara umum tingkat regional Kalimantan pada Festival Budaya Pesona Borneo Tahun
2017. Masih banyak lagi prestasi yang telah diraih,” ucapnya.

BIDANG PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA

Pada bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa (PMD), Kalteng mampu menumbuhkan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes). Pasalnya, BUMDes ini memiliki peranan penting dalam
menciptakan lapangan kerja di Kalteng.

Sejak tiga tahun
terakhir, keberadaan BUMDes semakin bertambah. Total saat ini sebanyak 910
BUMDes. Jumlah ini melibatkan sebanyak 3.250 orang, dia antaranya 2.927 orang pengurus
dan 323 orang tenaga kerja. Kondisi BUMDes ini diyakini sehat, dilihat dari kontribusinya
terhadap pendapatan asli desa (PADes) yang terus mengalami peningkatan.

“Sejak 2015, kontribusi
BUMDes terhadap PADes adalah Rp10 juta. Tahun 2016 meningkat menjadi Rp74 juta
lebih. Tahun 2017 mencapai Rp310 juta lebih. Data terakhir pada Tahun 2018, mencapai
Rp630 juta,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kalteng
Hamka, belum lama ini.

BUMDes di Kalteng
terbagi dalam empat kriteria, di antaranya sebanyak 530 dasar, 346 tumbuh, 33
berkembang, dan 1 mandiri. Dikatakannya, kabupaten dengan jumlah BUMDes
terbanyak adalah Kabupaten Kapuas, yakni 185 unit. Sedangkan yang paling
sedikit memiliki BUMDes adalah Kabupaten Sukamara, yakni hanya 8 unit.

“Setiap tahun kami terus
mendorong agar semua desa memiliki BUMDes. Melalui DPMD, pemerintah kabupaten/kota
diminta untuk rutin dan berkala membina pemerintah desa maupun pengurus BUMDes,”
paparnya.

PEMBERDAYAAN ANAK DAN
PEREMPUAN

Pada bidang
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (P3APPKB), terjadi banyak perubahan peningkatan kualitas anak
dan perempuan.

Kepala Dinas P3APPKB
Kalteng Rian Tangkudung mengatakan, sampai 2018 tidak ada satu pun kabupaten/kota
yang memenuhi nominasi kabupaten/kota layak anak. Tapi pada 2019, sudah ada enam
kabupaten/kota yang berhasil masuk nominasi dan akan diumumkan hasilnya oleh presiden
RI pada tanggal 23 Juli 2019, dalam acara Forum Anak Nasional di Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan.

“Gubernur Kalteng Sugianto
Sabran menargetkan, pada 2020 diharapkan ada 10 kabupaten/kota yang masuk
nominasi kabupaten/kota layak anak. Target selanjutnya pada 2021, diharapkan 14
kabupaten/kota se-Kalteng sudah masuk nominasi ini. Apabila sudah memenuhi,
maka Kalteng akan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila),” ungkap Rian.

Atas petunjuk gubernur,
lanjut dia, untuk pertama kalinya forum anak daerah Provinsi Kalteng  diikutkan dalam rangkaian proses Musrenbang Provinsi
Kalteng Tahun 2019, guna mendorong partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan kebijakan publik.

“Dalam bidang perempuan,
pada 2016 lalu Kalteng telah meluluskan 16 dokter perempuan. Saat ini jumlah anggota
legislatif perempuan pun meningkat. Sebelumnya 26 persen, sekarang sudah mencapai
35 persen. Menjadi kebanggaan bersama, karena untuk pertama kalinya Kalteng memiliki
bupati perempuan, yakni di Kabupaten Kotawaringin Barat,” bebernya.

Baca Juga :  DPP Golkar Bantah Dukung Petahana di Pilgub Kalteng

 

BIDANG KETENAGAKERJAAN

Di bidang
ketenagakerjaan, pemerintah terus melakukan upaya peningkatan kesejahteraan pekerja,
yakni kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang selama tiga tahun terakhir.

Kepala Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalteng, Syahril Tarigan
mengatakan,  UMP pada 2016 hanya sebesar
Rp2.057.558. Kemudian pada 2017, naik menjadi Rp2.227.307. Pada 2018 menjadi Rp2.421.305.
Untuk tahun 2019 ini, UMP meningkat menjadi Rp2.663.435.

“Pemerintah juga
memerhatikan keselamatan dan kesehatan kerja di Kalteng. Tahun 2016-2018,
keselamatan kerja di Kalteng mengalami kenaikan persentase. Ini menandakan bahwa
kecelakaan kerja di Kalteng semakin tahun semakin minim,” kata Syahril.

Kalteng juga mendapat
penghargaan Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terbaik tahun 2019. Penyerapan
tenaga kerja juga semakin besar. Peningkatan ini berdampak terhadap
kesejahteraan masyarakat Kalteng.

“Bidang ketenagakerjaan
ini bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat,” ucapnya.

BIDANG PEMUDA DAN
OLAHRAGA

Di bidang kepemudaan
dan olahraga, Pemprov Kalteng telah mencetak pemuda-pemuda yang mampu memberikan
kebanggan bagi Kalteng. Mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga capaian
beberapa penghargaan.

Kepala Dinas Pemuda dan
Olahraga (Dispora) Kalteng Falery Tuan mengatakan, pada 2016 Kalteng terpilih
menjadi tuan rumah Jambore Pemuda Indonesia. Pesertanya adalah perwakilan
pemuda dari 34 provinsi se-Indonesia. Kegiatan Jambore ini dihadiri oleh kurang
lebih 2.000 pemuda dari seluruh Indonesia, yang terdiri dari perwakilan
organisasi kemasyarakatan pemuda, sekolah, dan utusan provinsi.

“Pada tahun 2017 dan
2018, Kalteng menjadi titik singgah Kirab Pemuda yang pesertanya adalah
perwakilan pemuda dari 34 provinsi di Indonesia,” ucap Falery.

Beberapa capaian
lainnya di antaranya, Pemuda Kalteng pernah mewakili paskibraka utusan
Kalteng,  pemuda pelopor tingkat nasional
dari berbagai bidang, seperti bank sampah, sosial budaya, dan ransel buku.
Pemuda Kalteng juga terpilih untuk turut ambil bagian dalam pertukaran pemuda
antarnegara, seperti Korea Selatan (Korsel), Jepang, Tiongkok, dan beberapa
negara lainnya.

“Pemuda Kalteng juga
terpilih sebagai peserta Kapal Pemuda Nusantara dan banyak memperoleh medali,”
ucapnya.

Medali tersebut mulai
dari Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil), Pekan Olahraga Pelajar Nasional
(Popnas), Kejurnas antar PPLP/PPLPD atlet dan pelatih PPLP/PPLPD.

Sementara itu, di
bidang pembangunan sarana dan prasarana olahraga, Pemprov Kalteng akan
melanjutkan pembangunan Gor indoor, pembangunan sirkuit balap motor Sabaru,
peningkatan sarana penunjang olahraga, dan peningkatan pembangunan sarana dan
prasarana olahraga.

BIDANG DINAS SOSIAL

Guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan mengentaskan masyarakat dari kemiskinan, Pemprov Kalteng
melakukan beberapa program melalui pembinaan yang diberikan Dinas Sosial  Kalteng.

Beberapa program yang
dicanangkan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), yakni pemberian bantuan
sosial bersyarat kepada keluarga dan atau orang miskin dan rentan, yang
terdaftar dalam data terpadu program penangangan fakir miskin.

Kepala Dinsos Kalteng
Suhaemi mengatakan, pada akhir 2016 lalu, jumlah penerima PKH di Kalteng
sebanyak 31.000 kepala keluarga (KK). Sedangkan pada 2019 ini, jumlahnya sebanyak
48.1810 KK. Sementara itu, Dinsos juga membuat program Kelompok Usaha Bersama
(Kube) yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin.

“Program ini dengan
pemberian modal usaha melalui Program Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS)
untuk mengelola usaha ekonomi produktif (UEP),” ucapnya.

Dinsos juga melakukan pemberdayaan Komunitas
Adat Terpencil (KAT). Dari tahun 2016 hingga 2019, jumlah KAT yang ditangani
sebanyak 444 KK. Saat ini hanya 200-an KK  yang tersisa. Pihaknya juga menyelesaikan
pembangunan Panti Sosial Bina Laras (PSBL). Pada 2017 lalu, membangun satu unit
ruang rawat. Tahun 2018, membangun satu unit ruang rawat, satu unit ruang
kantor, dan pagar. Tahun 2019, membangun satu unit ruang rawat, rumah jaga, dan
fasilitas pendukung. (abw/abe)

PALANGKA
RAYA
-Besok,
genap tiga tahun Gubernur Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Habib Ismail Bin Yahya
memimpin Kalteng. Selama tiga tahun kepemimpinan keduanya, banyak hal sudah
diwujudkan. Kesejahteraan terasa semakin meningkat.

Indikator kesejahteraan
masyarakat (kesra) pada bidang kesehatan, terlihat dengan meningkatnya
pelayanan kesehatan kepada masyarakat selama masa kepemimpinan Sugianto-Habib. Berbagai
terobosan dan program dilaksanakan. Mulai dari penurunan angka gizi buruk
hingga meningkatnya penerimaan Jaminan Kesehatan (JKN) Kartu Indonesia Sehat
(KIS).

“Persentase gizi buruk
tahun 2016 berada pada angka 25, tapi pada 2018 angka gizi buruk di Kalteng turun
menjadi 5 persen. JKN-KIS di Kalteng terlihat mengalami peningkatan yang signikan,
sejak 2016 hingga 201 9. Pada 2016 lalu, kepesertaan JKN-KIS hanya berkisar 10.00-an,
tapi pada 2019 meningkat dan mencapai 90.000-an,” kata Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul, saat melaksanakan forum grup diskusi (FGD) di
ruang rapat Bappedalitbang Kalteng, belum lama ini.

Tidak hanya itu, guna
memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat, Pemprov Kalteng
telah menambah jumlah dokter spesialis. Pada 2017 terdapat sekitar 215 orang,
2018 sebanyak 277 orang, sedangkan 2019 mencapai 285 orang.

“Jumlah puskesmas yang
memiliki dokter semakin bertambah. Tahun 2017 lalu hanya 169 puskesmas yang
memiliki dokter. Tapi saat ini sudah mencapai 178 puskesmas,” katanya.

Selain itu, guna
meningkatkan pelayanan dan sarana prasaran kesehatan, pemprov merencanakan
pembangunan rumah sakit tipe A. Pembangunan tersebut menggunakan anggaran kerja
sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Proyek pembangunan rumah sakit itu
sudah melewati studi kelayakan dan master plan di Bappenas.

Sementara itu, Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus terus meningkatkan pelayanan dan
sarana prasarana. Salah satu pemenuhan sarana prasarana yakni penambahan kapasitas
tempat tidur. Tahun 2016 lalu, kapasitas tempat tidur sebanyak 306. Tahun 2017-2018,
kapasitas tempat tidur sebanyak 357. Sedangkan 2019, bertambah menjadi
jumlahnya menjadi 370.

“Kami juga memiliki layanan
pusat jantung dan instalasi kesehatan reproduksi. Dari tahun ke tahun terus
bertambah. Mulai dari bedah onkologi, bedah saraf, hingga bedah digstif,” kata
Wakil Direktur RSUD Doris Sylvanus, dr Theodorus Sapta Atmadja.

Ada pula, penanganan
jantung berupa kateterisasi dan pemasangan stent (ring), layanan lain yakni forensik,
endoskopi, bronkhoskopi, mikrobiologi klinik, dan patologi anatomi. Pasalnya, bidang
spesialisasi yang dibuka di RSUD dr Doris, tahun 2016 sebanyak 24 bidang, tahun
2017 bertambah menjadi 25 bidang spesialisasi. Pada 2018 lalu bertambah lagi
menjadi 26 bidang spesialisasi.

INDIKATOR
DARI BIDANG PENDIDIKAN

Di bidang pendidikan,
Sugianto-Habib juga terus memacu kualitas mutu anak-anak di Bumi Tambun Bungai
ini. Selama tiga tahun terakhir, pemerintah mampu membangun sejumlah sarana
prasarana pendidikan tingkat SMA/sederajat. Pada tahun ajaran (TA) 2018/2019,
anak-anak lulusan SMA/SMK memberikan peningkatan kualitas secara signifikan.

“Pemeritah berhasil
membangun 175 ruang kelas baru, 86 laboratorium, 18 perpustakaan, merehab 108  gedung sekolah, dan 42 pembangunan sanitasi,” kata
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Slamet Winaryo.

Diungkapkannya, pelaksanaan
ujian nasional berbasis komputer (UNBK) mengalami peningkatan beberapa tahun terakhir.
Buktinya, Kalteng mampu melaksanakan UNKB 100 persen di tingkat SMA.

“Pemerintah telah
memenuhi kebutuhan komputer selama tiga tahun terakhir, yakni 4.162 unit. Semuanya
bersumber dari APBD, APBN, dan bantuan pihak ketiga malalui CSR,” tegasnya.

Dengan pemenuhan ini, diyakininya
memberikan dampak peningkatan prestasi bagi anak-anak didik di Kalteng ini. Pada
UNBK TA 2017-2018, hanya empat siswa yang mampu memperoleh nilai sempurna. Peningkatan
prestasi signifikan terjadi pada TA 2018-2019, karena naik drastis hingga 50
persen. Terdapat 20 orang lulusan SMA/SMK yang memperoleh nilai sempurna.

Selama pemerintahan
Sugianto-Habib, kucuran dana Beasiswa Bidik Misi Kalteng BERKah meningkat. Pada
2017 anggaran untuk beasiswa hanya sebesar Rp12,172 miliar, dengan kuota
penerima adalah 2.430 mahasiswa. Tapi pada 2019, anggaran untuk beasiswa
mencapai Rp20 miliar dengan kuota 10.000 orang penerima.

Baca Juga :  Omzet Pedagang Turun Drastis

BIDANG DINAS KEBUDAYAAN
DAN PARIWISATA

Kalteng merupakan wilayah
yang memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, pun adat dan
budayanya. Masa kepemimpinan Sugianto-Habib, pemerintah telah mampu
meningkatkan pengelolaan di bidang kebudayaan dan pariwisata. Hal itu terbukti
dari kunjungan wisatawan yang mengalami peningkatan.

Kepala Disbudpar
Kalteng Guntur Talajan mengatakan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kalteng terus
meningkat, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Peningkatan cukup tinggi.
Pada 2014 lalu, wisatawan domestik yang datang tercatat sebanyak 824.130 orang,
sedangkan wisatawan mancanegara berjumlah 20.496 orang.

“Padahal, tahun sebelumnya
jumlah wisatawan domestik hanya 358.593, dan yang mancanegara berjumlah 15.017,”
kata Guntur.

Pada tahun 2017, kata
dia, tercatat jumlah wisatawan domestik sebanyak 839.915 orang, sedangkan mancanegara
ada 26.519 orang. Tahun 2018 mengalami peningkatan jumlah, yakni 952.389 orang
untuk domestik dan 38.610 wisatawan mancanegara.

“Kami juga telah
memperoleh beberapa prestasi di bidang kebudayaan dan pariwisata. Salah satunya,
juara umum tingkat regional Kalimantan pada Festival Budaya Pesona Borneo Tahun
2017. Masih banyak lagi prestasi yang telah diraih,” ucapnya.

BIDANG PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA

Pada bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa (PMD), Kalteng mampu menumbuhkan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes). Pasalnya, BUMDes ini memiliki peranan penting dalam
menciptakan lapangan kerja di Kalteng.

Sejak tiga tahun
terakhir, keberadaan BUMDes semakin bertambah. Total saat ini sebanyak 910
BUMDes. Jumlah ini melibatkan sebanyak 3.250 orang, dia antaranya 2.927 orang pengurus
dan 323 orang tenaga kerja. Kondisi BUMDes ini diyakini sehat, dilihat dari kontribusinya
terhadap pendapatan asli desa (PADes) yang terus mengalami peningkatan.

“Sejak 2015, kontribusi
BUMDes terhadap PADes adalah Rp10 juta. Tahun 2016 meningkat menjadi Rp74 juta
lebih. Tahun 2017 mencapai Rp310 juta lebih. Data terakhir pada Tahun 2018, mencapai
Rp630 juta,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kalteng
Hamka, belum lama ini.

BUMDes di Kalteng
terbagi dalam empat kriteria, di antaranya sebanyak 530 dasar, 346 tumbuh, 33
berkembang, dan 1 mandiri. Dikatakannya, kabupaten dengan jumlah BUMDes
terbanyak adalah Kabupaten Kapuas, yakni 185 unit. Sedangkan yang paling
sedikit memiliki BUMDes adalah Kabupaten Sukamara, yakni hanya 8 unit.

“Setiap tahun kami terus
mendorong agar semua desa memiliki BUMDes. Melalui DPMD, pemerintah kabupaten/kota
diminta untuk rutin dan berkala membina pemerintah desa maupun pengurus BUMDes,”
paparnya.

PEMBERDAYAAN ANAK DAN
PEREMPUAN

Pada bidang
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (P3APPKB), terjadi banyak perubahan peningkatan kualitas anak
dan perempuan.

Kepala Dinas P3APPKB
Kalteng Rian Tangkudung mengatakan, sampai 2018 tidak ada satu pun kabupaten/kota
yang memenuhi nominasi kabupaten/kota layak anak. Tapi pada 2019, sudah ada enam
kabupaten/kota yang berhasil masuk nominasi dan akan diumumkan hasilnya oleh presiden
RI pada tanggal 23 Juli 2019, dalam acara Forum Anak Nasional di Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan.

“Gubernur Kalteng Sugianto
Sabran menargetkan, pada 2020 diharapkan ada 10 kabupaten/kota yang masuk
nominasi kabupaten/kota layak anak. Target selanjutnya pada 2021, diharapkan 14
kabupaten/kota se-Kalteng sudah masuk nominasi ini. Apabila sudah memenuhi,
maka Kalteng akan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila),” ungkap Rian.

Atas petunjuk gubernur,
lanjut dia, untuk pertama kalinya forum anak daerah Provinsi Kalteng  diikutkan dalam rangkaian proses Musrenbang Provinsi
Kalteng Tahun 2019, guna mendorong partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan kebijakan publik.

“Dalam bidang perempuan,
pada 2016 lalu Kalteng telah meluluskan 16 dokter perempuan. Saat ini jumlah anggota
legislatif perempuan pun meningkat. Sebelumnya 26 persen, sekarang sudah mencapai
35 persen. Menjadi kebanggaan bersama, karena untuk pertama kalinya Kalteng memiliki
bupati perempuan, yakni di Kabupaten Kotawaringin Barat,” bebernya.

Baca Juga :  DPP Golkar Bantah Dukung Petahana di Pilgub Kalteng

 

BIDANG KETENAGAKERJAAN

Di bidang
ketenagakerjaan, pemerintah terus melakukan upaya peningkatan kesejahteraan pekerja,
yakni kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang selama tiga tahun terakhir.

Kepala Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalteng, Syahril Tarigan
mengatakan,  UMP pada 2016 hanya sebesar
Rp2.057.558. Kemudian pada 2017, naik menjadi Rp2.227.307. Pada 2018 menjadi Rp2.421.305.
Untuk tahun 2019 ini, UMP meningkat menjadi Rp2.663.435.

“Pemerintah juga
memerhatikan keselamatan dan kesehatan kerja di Kalteng. Tahun 2016-2018,
keselamatan kerja di Kalteng mengalami kenaikan persentase. Ini menandakan bahwa
kecelakaan kerja di Kalteng semakin tahun semakin minim,” kata Syahril.

Kalteng juga mendapat
penghargaan Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terbaik tahun 2019. Penyerapan
tenaga kerja juga semakin besar. Peningkatan ini berdampak terhadap
kesejahteraan masyarakat Kalteng.

“Bidang ketenagakerjaan
ini bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat,” ucapnya.

BIDANG PEMUDA DAN
OLAHRAGA

Di bidang kepemudaan
dan olahraga, Pemprov Kalteng telah mencetak pemuda-pemuda yang mampu memberikan
kebanggan bagi Kalteng. Mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga capaian
beberapa penghargaan.

Kepala Dinas Pemuda dan
Olahraga (Dispora) Kalteng Falery Tuan mengatakan, pada 2016 Kalteng terpilih
menjadi tuan rumah Jambore Pemuda Indonesia. Pesertanya adalah perwakilan
pemuda dari 34 provinsi se-Indonesia. Kegiatan Jambore ini dihadiri oleh kurang
lebih 2.000 pemuda dari seluruh Indonesia, yang terdiri dari perwakilan
organisasi kemasyarakatan pemuda, sekolah, dan utusan provinsi.

“Pada tahun 2017 dan
2018, Kalteng menjadi titik singgah Kirab Pemuda yang pesertanya adalah
perwakilan pemuda dari 34 provinsi di Indonesia,” ucap Falery.

Beberapa capaian
lainnya di antaranya, Pemuda Kalteng pernah mewakili paskibraka utusan
Kalteng,  pemuda pelopor tingkat nasional
dari berbagai bidang, seperti bank sampah, sosial budaya, dan ransel buku.
Pemuda Kalteng juga terpilih untuk turut ambil bagian dalam pertukaran pemuda
antarnegara, seperti Korea Selatan (Korsel), Jepang, Tiongkok, dan beberapa
negara lainnya.

“Pemuda Kalteng juga
terpilih sebagai peserta Kapal Pemuda Nusantara dan banyak memperoleh medali,”
ucapnya.

Medali tersebut mulai
dari Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil), Pekan Olahraga Pelajar Nasional
(Popnas), Kejurnas antar PPLP/PPLPD atlet dan pelatih PPLP/PPLPD.

Sementara itu, di
bidang pembangunan sarana dan prasarana olahraga, Pemprov Kalteng akan
melanjutkan pembangunan Gor indoor, pembangunan sirkuit balap motor Sabaru,
peningkatan sarana penunjang olahraga, dan peningkatan pembangunan sarana dan
prasarana olahraga.

BIDANG DINAS SOSIAL

Guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan mengentaskan masyarakat dari kemiskinan, Pemprov Kalteng
melakukan beberapa program melalui pembinaan yang diberikan Dinas Sosial  Kalteng.

Beberapa program yang
dicanangkan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), yakni pemberian bantuan
sosial bersyarat kepada keluarga dan atau orang miskin dan rentan, yang
terdaftar dalam data terpadu program penangangan fakir miskin.

Kepala Dinsos Kalteng
Suhaemi mengatakan, pada akhir 2016 lalu, jumlah penerima PKH di Kalteng
sebanyak 31.000 kepala keluarga (KK). Sedangkan pada 2019 ini, jumlahnya sebanyak
48.1810 KK. Sementara itu, Dinsos juga membuat program Kelompok Usaha Bersama
(Kube) yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin.

“Program ini dengan
pemberian modal usaha melalui Program Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS)
untuk mengelola usaha ekonomi produktif (UEP),” ucapnya.

Dinsos juga melakukan pemberdayaan Komunitas
Adat Terpencil (KAT). Dari tahun 2016 hingga 2019, jumlah KAT yang ditangani
sebanyak 444 KK. Saat ini hanya 200-an KK  yang tersisa. Pihaknya juga menyelesaikan
pembangunan Panti Sosial Bina Laras (PSBL). Pada 2017 lalu, membangun satu unit
ruang rawat. Tahun 2018, membangun satu unit ruang rawat, satu unit ruang
kantor, dan pagar. Tahun 2019, membangun satu unit ruang rawat, rumah jaga, dan
fasilitas pendukung. (abw/abe)

Terpopuler

Artikel Terbaru