26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Waspada, Banyak Calo saat Rekrutmen CPNS

JAKARTA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengingatkan agar masyarakat
berhati-hati terhadap praktik percaloan yang kerap terjadi pada masa
rekrutmencalon abdi negara.

Seperti diketahui, pemerintah akan membuka
pendaftaran bagi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) pada April 2021. Plt.
Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Teguh Widjinarko mengatakan, jika
ada oknum yang menjanjikan seseorang dapat lulus dari proses seleksi, terlebih
tanpa tes, itu adalah hal bohong.

Menurut dia, penggunaan sistem Computer
Assisted Test (CAT) dalam proses seleksi baik di tahap Seleksi Kompetensi Dasar
(SKD) maupun Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) sudah transparan dan akuntabel.

“Mulai pendaftaran secara online hingga
proses seleksi berlangsung, semua dilakukan dengan sistem secara akuntabel dan
transparan. Hasil seleksi bisa diketahui secara langsung. Peserta bahkan
pengantar bisa tahu hasilnya usai tes berlangsung,” kata dia dalam keterangan
resmi yang diterima, di Jakarta, Rabu (24/3). Tegus membeberkan, pemerintah
mencoba merumuskan prosedur, memperkuat dukungan kebijakan, identifikasi
berbagai risiko, dan berbagai persiapan lain yang diperlukan.

Baca Juga :  Buruan Daftar ! Jalan Sehat Kalteng Pos Banjir Doorprize Lho

Termasuk, lanjut dia, mencoba keteraturan
sistem seleksi secara online bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). “Sementara untuk soal
tes disusun oleh Tim Penyusunan Naskah Seleksi yang dikoordinasikan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” beber dia.

Dia menyebutkan, upaya pencegahan percaloan
rekrutmen CASNdilakukan Kementerian PANRB dengan melaporkan oknum calo kepada
pihak kepolisian. Selain itu, kata Teguh, Kementerian PANRB juga membuat
klarifikasi terhadap surat palsu yang mengatasnamakan Menteri PANRB Tjahjo
Kumolo maupun kepala lembaga negara lainnya pada kanal media sosial atau media
massa. “Hukuman pemecatan secara tidak hormat juga akan diberikan terhadap
pegawai ASN yang terbukti terlibat praktik percaloan,” tegas dia. Menurut
Teguh juga, praktik calo dapat dihindari masyarakat dengan mengecek kebenaran
berita yang beredar dari sumber terpercaya seperti website maupun media sosial
Kementerian PANRB atau BKN secara berkala.

Baca Juga :  6 Pengikut Rizieq Shihab Ditembak Mati, FPI: Kami Dihadang Preman

“Jika ada surat atau info yang beredar
mengatasnamakan lembaga atau pejabat kami, sebaiknya masyarakat menanyakan
kebenarannya kepada kami terlebih dahulu,” ujar Teguh.

Teguh meyakinkan masyarakat bahwa hanya
kemampuan diri sendiri yang dapat menentukan seseorang menjadi seorang ASN,
bukan orang lain. “Jangan mudah percaya terhadap janji-janji orang lain yang
dapat meluluskan seseorang terutama jika harus membayar sejumlah uang
tertentu,” kata Teguh.

Sebagai informasi
penerimaan CASN 2021 akan diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil (PNS), pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), serta sekolah kedinasan. Tahun ini,
pemerintah membuka sekitar 1,3 juta formasi untuk PNS dan PPPK. Jumlah
kebutuhan untuk guru PPPK sebanyak 1 juta formasi, untuk pemerintah pusat
sebesar 83 ribu formasi, dan pemerintah daerah sebesar 189 ribu. 

JAKARTA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengingatkan agar masyarakat
berhati-hati terhadap praktik percaloan yang kerap terjadi pada masa
rekrutmencalon abdi negara.

Seperti diketahui, pemerintah akan membuka
pendaftaran bagi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) pada April 2021. Plt.
Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Teguh Widjinarko mengatakan, jika
ada oknum yang menjanjikan seseorang dapat lulus dari proses seleksi, terlebih
tanpa tes, itu adalah hal bohong.

Menurut dia, penggunaan sistem Computer
Assisted Test (CAT) dalam proses seleksi baik di tahap Seleksi Kompetensi Dasar
(SKD) maupun Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) sudah transparan dan akuntabel.

“Mulai pendaftaran secara online hingga
proses seleksi berlangsung, semua dilakukan dengan sistem secara akuntabel dan
transparan. Hasil seleksi bisa diketahui secara langsung. Peserta bahkan
pengantar bisa tahu hasilnya usai tes berlangsung,” kata dia dalam keterangan
resmi yang diterima, di Jakarta, Rabu (24/3). Tegus membeberkan, pemerintah
mencoba merumuskan prosedur, memperkuat dukungan kebijakan, identifikasi
berbagai risiko, dan berbagai persiapan lain yang diperlukan.

Baca Juga :  Buruan Daftar ! Jalan Sehat Kalteng Pos Banjir Doorprize Lho

Termasuk, lanjut dia, mencoba keteraturan
sistem seleksi secara online bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). “Sementara untuk soal
tes disusun oleh Tim Penyusunan Naskah Seleksi yang dikoordinasikan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” beber dia.

Dia menyebutkan, upaya pencegahan percaloan
rekrutmen CASNdilakukan Kementerian PANRB dengan melaporkan oknum calo kepada
pihak kepolisian. Selain itu, kata Teguh, Kementerian PANRB juga membuat
klarifikasi terhadap surat palsu yang mengatasnamakan Menteri PANRB Tjahjo
Kumolo maupun kepala lembaga negara lainnya pada kanal media sosial atau media
massa. “Hukuman pemecatan secara tidak hormat juga akan diberikan terhadap
pegawai ASN yang terbukti terlibat praktik percaloan,” tegas dia. Menurut
Teguh juga, praktik calo dapat dihindari masyarakat dengan mengecek kebenaran
berita yang beredar dari sumber terpercaya seperti website maupun media sosial
Kementerian PANRB atau BKN secara berkala.

Baca Juga :  6 Pengikut Rizieq Shihab Ditembak Mati, FPI: Kami Dihadang Preman

“Jika ada surat atau info yang beredar
mengatasnamakan lembaga atau pejabat kami, sebaiknya masyarakat menanyakan
kebenarannya kepada kami terlebih dahulu,” ujar Teguh.

Teguh meyakinkan masyarakat bahwa hanya
kemampuan diri sendiri yang dapat menentukan seseorang menjadi seorang ASN,
bukan orang lain. “Jangan mudah percaya terhadap janji-janji orang lain yang
dapat meluluskan seseorang terutama jika harus membayar sejumlah uang
tertentu,” kata Teguh.

Sebagai informasi
penerimaan CASN 2021 akan diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil (PNS), pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), serta sekolah kedinasan. Tahun ini,
pemerintah membuka sekitar 1,3 juta formasi untuk PNS dan PPPK. Jumlah
kebutuhan untuk guru PPPK sebanyak 1 juta formasi, untuk pemerintah pusat
sebesar 83 ribu formasi, dan pemerintah daerah sebesar 189 ribu. 

Terpopuler

Artikel Terbaru