Site icon Prokalteng

Waspada! Cuaca Ekstrem: Banjir Rob Potensi Terjang Pesisir

Ilustrasi-Daerah pesisir pantai di Kumai, Kotawaringin Barat, Kalteng. (Foto dok Hendry Prie/Prokalteng.co)

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofi sika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kalteng dalam sepekan ke depan, per tanggal 22 Desember.

Berdasarkan data terbaru, wilayah Kalteng secara umum akan mengalami cuaca berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah. Kepala BMKG Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya Agung Sudiono Abadi menyampaikan, suhu udara di wilayah provinsi ini diperkirakan berkisar antara 23 hingga 33 derajat Celcius, dengan kelembapan udara mencapai 60 hingga 100 persen.

“Angin umumnya bertiup dari arah barat daya hingga barat laut, dengan kecepatan antara 5 hingga 20 kilometer per jam,” bebernya, Minggu (22/12).

Agung menjelaskan, hujan ringan hingga sedang cenderung terjadi di wilayah pesisir Kalteng bagian barat dan wilayah utara seperti Kabupaten Murung Raya dan sekitarnya.

“Di wilayah lainnya, ada potensi hujan lokal berdurasi singkat yang terjadi secara sporadis, atau hujan yang turun secara acak atau tidak merata di berbagai lokasi, biasanya dengan intensitas yang bervariasi dan dalam durasi yang singkat,” tambahnya.

Sepekan ke depan, curah hujan di Kalteng diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya. Dengan demikian, risiko terjadinya banjir secara umum berkurang.

Meski begitu, BMKG tetap mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk mewaspadai banjir Rob akibat kenaikan gelombang laut yang dapat terjadi bersamaan dengan hujan sedang hingga lebat, terutama di wilayah pesisir Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, dan Kotawaringin Timur.

BMKG mencatat bahwa pada tanggal 23-24 Desember, hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di 13 kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Lamandau. Sementara itu, pada tanggal 25-28 Desember, potensi serupa diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Seruyan bagian selatan, Kotawaringin Barat bagian selatan, dan Sukamara.

Ia menegaskan, hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang sering kali datang dan pergi dengan cepat.

“Perubahan cuaca yang tibatiba ini perlu diwaspadai, terutama menjelang libur Natal dan tahun baru,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat, kilat, dan angin kencang.

Ia juga meminta masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana, terutama di daerah pesisir dan dataran rendah, mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan banjir.

“Masyarakat diharapkan tidak mengabaikan peringatan dini dari BMKG dan selalu mengikuti perkembangan cuaca, terutama bagi mereka yang merencanakan kegiatan luar ruangan atau perjalanan selama libur akhir tahun,” lanjut Agung.

BMKG terus memantau kondisi atmosfer di wilayah Kalteng dan akan memberikan informasi terbaru jika terjadi perubahan cuaca yang signifi kan. Masyarakat dapat mengakses informasi itu melalui aplikasi resmi BMKG atau media sosial BMKG Kalteng.

Sementara, di wilayah pesisir Kalteng telah terjadi bencana banjir Rob di wilayah Kabupaten Sukamara, tepatnya di RT 01 dan RT 02, Desa Sungai Bundung, Kecamatan Jelai, yang mengakibatkan akses jalan dan sebagian rumah warga terendam air hingga membuat aktivitas warga terganggu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukamara Supandi menjelaskan, berdasarkan keterangan Pemdes Sungai Bundung, perumahan warga yang terdampak banjir Rob di RT 01 berjumlah 10 Rumah, di RT 02 sebanyak 4 rumah, dengan jumlah KK terdampak 20 dan jumlah jiwa 78. Adapun banjir tersebut terjadi pada hari Sabtu (21/12), dimulai pukul 07.45 hingga pukul 09.00 WIB.

“Berdasarkan analisis cuaca BMKG Pangkalan Bun, menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap bencana banjir Rob adalah akibat hujan lebat, angin kencang, dan luapan air laut di sekitar permukiman warga, sehingga menghasilkan banjir Rob di wilayah Desa Sungai Bundung,” jelasnya.

Adapun upaya yang dilakukan BPBD Kabupaten Sukamara yakni melakukan asesmen dan kajian cepat terhadap kejadian bencana banjir Rob di Desa Sungai Bundung, Kecamatan Jelai, serta berkoordinasi dengan kepala desa setempat.

“Juga dilakukan kaji cepat lapangan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukamara dengan mendata warga yang terdampak, serta melaporkan hasil kaji cepat kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya. (ovi/ nhz/ce/ala/kpg)

Exit mobile version