27.3 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

Masyarakat Dayak Harus Menjadi Tuan Rumah di Daerahnya Sendiri

KUALA
KURUN
Gubernur
Kalteng H Sugianto Sabran menghadiri Tapak Tilas Tumbang Anoi sekaligus membuka
seminar internasional di Desa Tumbang Anoi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten
Gunung Mas. Sugianto berharap bahwa melalui tapak tilas ini bisa semakin
mempererat persaudaraan masyarakat Dayak agar tak mudah terpecah-belah.

Diungkapkannya, Kalteng
terkenal sebagai salah satu daerah yang dihuni multietnis, multiagama,
multiras, dan multigolongan. Sebagai pemimpin daerah ini, ia berharap agar
perbedaan itu tak membuat Kalteng terpecah, sebaliknya menjadi kekuatan yang
membingkai kehidupan bersama.

“Masyarakat Dayak
harus menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri, tanah Kalteng,” ungkapnya
saat menghadiri tapak tilas, Senin (22/7).

Lebih lanjut dijelaskannya,
masyarakat Dayak harus memah
ami dan menerapkan
filosofi huma betang. Dengan demikian dapat membuat semua orang berpikir
terbuka, serta mampu menjaga harkat dan martabat masyarakat Dayak, agar dapat
diperhitungkan dalam era global.

Baca Juga :  Jangan Takut Melaporkan Pelaku Pembakar Lahan

Ditegaskannya,
kehadirannya pada Tapak Tilas Tumbang Anoi ini lantaran terpanggil sebagai anak
orang Dayak. Ia pun berharap agar apa yang dirasakannya ini juga dirasakan
semua anak suku Dayak, baik yang berada di tanah Kalimantan maupun di luar
Kalimantan, bahkan hingga Sarawak Malaysia dan Brunei Darussalam.

“Hari ini (Senin, red)
juga turut hadir mereka dari Australia, Korea, dan Amerika yang termasuk dalam
keturunan Dayak,” tegasnya.

Darah Dayak yang
mengalir dalam nadi anak penerus, lanjutnya, tidak dapat dipisahkan hanya karena
beda negara tempat tinggal. Akan tetapi, kekuatan emosional yang kuat
menjadikan mereka dapat berkumpul di tanah Dayak pada kegiatan Tapal Tilas
Tumbang Anoi ini.

Baca Juga :  Masa Sanggah Tuntas ! 51 Formasi Diperebutkan 961 Pelamar

Kegiatan ini pun
dihadiri Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus
Kumis yang mewakili Presiden MADN Cornelis. Dalam kesempatan itu, sekjen menekankan
pentingnya suku Dayak bersatu agar menjadi kuat dan mampu menghadapi tantangan
ke depan yang semakin kompleks.

Selain Sekretaris
Jenderal (Sekjen) Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus Kumis, Anggota DPR
RI Dapil Kalteng Rahmat Nasution Hamka pun turut berpartisipasi dalam kegiatan
kali ini. Ia berpesan agar ada ketegasan dari elemen Dayak untuk melindungi generasi
penerus. Salah satunya, pernyataan perang terhadap narkoba.

“Perlu juga rumusan sanksi adat yang ekstrem,
guna menyelamatkan generasi Dayak ke depannya. Karena bukan rahasia lagi bahwa peredaran
narkoba sudah menjangkau hingga pelosok desa,” jelasnya. (abw/ala)

KUALA
KURUN
Gubernur
Kalteng H Sugianto Sabran menghadiri Tapak Tilas Tumbang Anoi sekaligus membuka
seminar internasional di Desa Tumbang Anoi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten
Gunung Mas. Sugianto berharap bahwa melalui tapak tilas ini bisa semakin
mempererat persaudaraan masyarakat Dayak agar tak mudah terpecah-belah.

Diungkapkannya, Kalteng
terkenal sebagai salah satu daerah yang dihuni multietnis, multiagama,
multiras, dan multigolongan. Sebagai pemimpin daerah ini, ia berharap agar
perbedaan itu tak membuat Kalteng terpecah, sebaliknya menjadi kekuatan yang
membingkai kehidupan bersama.

“Masyarakat Dayak
harus menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri, tanah Kalteng,” ungkapnya
saat menghadiri tapak tilas, Senin (22/7).

Lebih lanjut dijelaskannya,
masyarakat Dayak harus memah
ami dan menerapkan
filosofi huma betang. Dengan demikian dapat membuat semua orang berpikir
terbuka, serta mampu menjaga harkat dan martabat masyarakat Dayak, agar dapat
diperhitungkan dalam era global.

Baca Juga :  Jangan Takut Melaporkan Pelaku Pembakar Lahan

Ditegaskannya,
kehadirannya pada Tapak Tilas Tumbang Anoi ini lantaran terpanggil sebagai anak
orang Dayak. Ia pun berharap agar apa yang dirasakannya ini juga dirasakan
semua anak suku Dayak, baik yang berada di tanah Kalimantan maupun di luar
Kalimantan, bahkan hingga Sarawak Malaysia dan Brunei Darussalam.

“Hari ini (Senin, red)
juga turut hadir mereka dari Australia, Korea, dan Amerika yang termasuk dalam
keturunan Dayak,” tegasnya.

Darah Dayak yang
mengalir dalam nadi anak penerus, lanjutnya, tidak dapat dipisahkan hanya karena
beda negara tempat tinggal. Akan tetapi, kekuatan emosional yang kuat
menjadikan mereka dapat berkumpul di tanah Dayak pada kegiatan Tapal Tilas
Tumbang Anoi ini.

Baca Juga :  Masa Sanggah Tuntas ! 51 Formasi Diperebutkan 961 Pelamar

Kegiatan ini pun
dihadiri Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus
Kumis yang mewakili Presiden MADN Cornelis. Dalam kesempatan itu, sekjen menekankan
pentingnya suku Dayak bersatu agar menjadi kuat dan mampu menghadapi tantangan
ke depan yang semakin kompleks.

Selain Sekretaris
Jenderal (Sekjen) Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus Kumis, Anggota DPR
RI Dapil Kalteng Rahmat Nasution Hamka pun turut berpartisipasi dalam kegiatan
kali ini. Ia berpesan agar ada ketegasan dari elemen Dayak untuk melindungi generasi
penerus. Salah satunya, pernyataan perang terhadap narkoba.

“Perlu juga rumusan sanksi adat yang ekstrem,
guna menyelamatkan generasi Dayak ke depannya. Karena bukan rahasia lagi bahwa peredaran
narkoba sudah menjangkau hingga pelosok desa,” jelasnya. (abw/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru