31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Kalteng Terapkan Status Tanggap Darurat Banjir untuk 10 Hari ke Depan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Status tersebut, berlaku mulai Selasa (23/1) sampai Jumat (1/2) atau sepuluh hari ke depan.

Penetapan status tanggap darurat bencana banjir tersebut, didasari oleh ketetapan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam rapat koordinasi penanganan banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem, di Aula Jayang Tingang, Kota Palangkaraya, Selasa (23/1).


Kepala BPBPK Kalteng, Ahmad Toyib.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib mengatakan, terdapat tiga kabupaten yang telah menetapkan status tanggap darurat, yakni Murung Raya, Barito Utara, dan Kapuas.

“Dengan dasar itu, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah segera menetapkan status tanggap darurat banjir. Ini terhitung mulai 23 Januari 2024, sampai 1 Februari 2024,” katanya kepada awak media.

Baca Juga :  Karena Alasan Ini, Kalteng Optimistis Dipilih untuk Ibu Kota Baru Indo

Toyib menjelaskan, dengan ditetapkannya status tanggap darurat banjir, maka Pemprov Kalteng akan segera turun membantu penanganan banjir di kabupaten atau kota terdampak bersama pemerintah daerah. Upaya yang dilakukan seperti membuka dapur umum dan posko kesehatan, serta penyaluran logistik.

Berdasarkan data BPBPK Provinsi Kalteng, pada 22 Januari 2024, banjir di Kabupaten Barito Utara terjadi di tujuh kecamatan, yakni Lahei, Lahei Barat, Teweh Baru, Teweh Tengah, Montallat, Teweh Selatan, dan Gunung Timan. Sebanyak 28,693 jiwa terdampak.

Di Kabupaten Kapuas banjir terjadi di Kecamatan Pasak Talawang dengan ketinggian 130 centimeter. Sebanyak 4,028 warga dari delapan desa dan 920 rumah warga terendam. Di Kota Palangkaraya banjir terjadi di tiga kelurahan di Kecamatan Jekan Raya. Sebanyak 90 KK terdampak.

Baca Juga :  Raperda Diharapkan Mampu Berikan Kepastian Hukum

Selanjutnya, Kabupaten Murung Raya banjir terjadi di enam kecamatan, yakni Laung Tuhup, Seribu Riam, Permata Intan, Sumber Barito, Murung, dan Barito Tuhup Raya. Sebanyak 38,659 jiwa terdampak dan ratusan rumah warga terendam air.

Terbaru, di Kabupaten Barito Selatan banjir terjadi di lima kecamatan, yakni Dusun Hilir, Dusun Selatan, Jenamas, Karau Kuala, dan Dusun Utara. Menyebabkan 61,234 jiwa terdampak.

Sementara di Kabupaten Kotawaringin Barat banjir terjadi di dua kecamatan, yakni Arut Selatan dan Kotawaringin Lama. Sebanyak 2,826 jiwa terdampak.(hfz/hnd)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Status tersebut, berlaku mulai Selasa (23/1) sampai Jumat (1/2) atau sepuluh hari ke depan.

Penetapan status tanggap darurat bencana banjir tersebut, didasari oleh ketetapan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam rapat koordinasi penanganan banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem, di Aula Jayang Tingang, Kota Palangkaraya, Selasa (23/1).


Kepala BPBPK Kalteng, Ahmad Toyib.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib mengatakan, terdapat tiga kabupaten yang telah menetapkan status tanggap darurat, yakni Murung Raya, Barito Utara, dan Kapuas.

“Dengan dasar itu, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah segera menetapkan status tanggap darurat banjir. Ini terhitung mulai 23 Januari 2024, sampai 1 Februari 2024,” katanya kepada awak media.

Baca Juga :  Karena Alasan Ini, Kalteng Optimistis Dipilih untuk Ibu Kota Baru Indo

Toyib menjelaskan, dengan ditetapkannya status tanggap darurat banjir, maka Pemprov Kalteng akan segera turun membantu penanganan banjir di kabupaten atau kota terdampak bersama pemerintah daerah. Upaya yang dilakukan seperti membuka dapur umum dan posko kesehatan, serta penyaluran logistik.

Berdasarkan data BPBPK Provinsi Kalteng, pada 22 Januari 2024, banjir di Kabupaten Barito Utara terjadi di tujuh kecamatan, yakni Lahei, Lahei Barat, Teweh Baru, Teweh Tengah, Montallat, Teweh Selatan, dan Gunung Timan. Sebanyak 28,693 jiwa terdampak.

Di Kabupaten Kapuas banjir terjadi di Kecamatan Pasak Talawang dengan ketinggian 130 centimeter. Sebanyak 4,028 warga dari delapan desa dan 920 rumah warga terendam. Di Kota Palangkaraya banjir terjadi di tiga kelurahan di Kecamatan Jekan Raya. Sebanyak 90 KK terdampak.

Baca Juga :  Raperda Diharapkan Mampu Berikan Kepastian Hukum

Selanjutnya, Kabupaten Murung Raya banjir terjadi di enam kecamatan, yakni Laung Tuhup, Seribu Riam, Permata Intan, Sumber Barito, Murung, dan Barito Tuhup Raya. Sebanyak 38,659 jiwa terdampak dan ratusan rumah warga terendam air.

Terbaru, di Kabupaten Barito Selatan banjir terjadi di lima kecamatan, yakni Dusun Hilir, Dusun Selatan, Jenamas, Karau Kuala, dan Dusun Utara. Menyebabkan 61,234 jiwa terdampak.

Sementara di Kabupaten Kotawaringin Barat banjir terjadi di dua kecamatan, yakni Arut Selatan dan Kotawaringin Lama. Sebanyak 2,826 jiwa terdampak.(hfz/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru