PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO โ Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (UPR) kembali menyoroti pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan yang dilaksanakan di UPR. Ya,UPR tahun ini ditunjuk menjadi tuan rumah pada kegiatan KKN Kebangsaan.
Presiden BEM UPR, Permutih Imam Basar menilai panitia pelaksana kegiatan KKN Kebangsaan itu, disebut-sebut telah memasukkan unsur politik praktis di dalamnya. Sehingga dia menilai telah mencoreng nilai-nilai dari spirit akademik yang disandang perguruan tinggi.
โKami menegaskan posisi mahasiswa sebagai Iron stock, agent of change, guardian of value, moral force serta social control menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran besar dalam menjamin sterilnya kampus dari agenda-agenda politik praktis yang mencoba masuk dan mengoyak marwah universitas sebagai penyelenggara pendidikan,โujar Imam melalui rilis tertulis yang disampaikan ke redaksi, Rabu (20/7).
Hadirnya Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto sebagai pemateri pembekalan KKN Kebangsaan, menurut Imam tidak sesuai dengan kapasitasnya. Sehingga dinilai mencoreng para guru besar yang lebih kompeten dalam bidangnya.
Selain itu, sambungnya dengan mengundang pengurus partai politik ke kampus, diartikan sebagai penegasan bahwa ketua panitia penyelenggara sedang salah berpikir dalam menjaga kesucian kampus.
โDitambah statement beliau (ketua panitia pelaksana, red) di media menyatakan bahwa mengundang seluruh partai politik sangatlah keliru, karena KKN kebangsaan ini adalah kegiatan akademik. Kenapa harus mengundang parpol masuk dan terlibat ke dalam, dan kita sangat menyayangkan kenapa di dalam forum akademik mengundang tokoh partai politik,โ imbuhnya.
โKami menyatakan kekecewaan dan akan mengambil langkah selanjutnya. Kami akan menempuh gerakan intelektualitas sebagaimana gerakan mahasiswa seharusnya, yaitu kami BEM UPR melayangkan surat terbuka dan harapan kita bersama ini dapat disambut dengan baik,โ tegasnya.