PROKALTENG.CO-Belakangan ini aksi Carok Madura tengah menjadi bahan perbincangan publik karena menelan korban jiwa. Diketahui, aksi ini dikenal sebagai salah satu tradisi yang berkembang dan banyak dikecam oleh masyarakat karena kekejamannya.
Lalu sebenarnya apa itu carok? kenapa trending di X? berikut solobalapan rangkum beserta asal usulnya.
Berdasarkan unggahan di laman Universitas Gajah Mada (UGM), “Carok merupakan institusionalisasi kekerasan dalam masyarakat Madura yang sering dilakukan oleh orang Madura yang merasa dilecehkan harga dirinya.” dikutip dari repository.ugm, Yuke Welas.
Laman tersebut menjelaskan bahwa carok merupakan salah satu bentuk pembelaan yang dilakukan oleh warga Madura atas penghinaan atau pelecehan harga diri yang dilakukan oleh orang lain.
Dengan melakukan carok ini, warga Madura menganggap bahwa harga dirinya akan kembali saat pelaku penghinaan tersebut berhasil menjadi korban carok.
Pada dasarnya Carok sendiri merupakan salah satu tindakan yang identik dengan pertarungan atau kekerasan.
Dimana dalam aksi carok ini pasti akan ada korban jiwanya. Oleh karena itu pada dasarnya carok menyalahi Hak Asasi Manusia (HAM).
Namun, beberapa masyarakat di Madura telah menganggap aksi carok ini sebagai salah satu tradisi mereka bahkan hingga kini masih berlanjut.
Seperti yang dilakukan oleh warga madura di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.
Salah seorang warga tewas usai menjadi korban carok yang dipicu oleh adanya perbedaan suara dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.
Peristiwa inilah yang pada akhirnya membuat tagar ‘Carok’ menduduki trending pertama di X pada Selasa (19/11/24).
“Proses perjalanan waktu yang sangat panjang mengkondisikan orang Madura seakan-akan tidak mampu untuk mencari dan memilih opsi atau alternatif lain dalam upaya mencari solusi ketika mereka sedang mengalami konflik, kecuali melakukan carok yang dianggap lebih memenuhi rasa keadilan mereka.” dikutip dari repository.ugm.
Oleh karena itu warga Madura tak memiliki opsi selain Carok karena menganggap kegiatan ini adalah salah satu bentuk pembelaan yang paling ampuh untuk memulihkan harga diri.
Bahkan bukan hanya pembelaan, mereka juga bisa melakukan carok dengan tujuan untuk menunjukkan kekuatan di lingkungannya.
Bahkan, saat tengah mengincar sebuah jabatan mereka bisa melakukan carok kepada lawannya guna menunjukkan aksi kekuatan.
Oleh karena itu, sampai saat ini tradisi carok masih berkembang di masyarakat Madura hingga telan korban jiwa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun melalui laman kemendikbud, clurit merupakan senjata yang digunakan oleh warga saat melakukan aksi carok.
Pada dasarnya, clurit sendiri merupakan senjata tradisional Madura yang menjadi simbol kekuatan atau kejantanan bagi kaum lelaki. (nda/jpg)