PALANGKA RAYA – Satu dari dua warga Kota
Palangka Raya, Hafidz Arifani, telah menjalani masa observasi di Kabupaten
Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, selama dua pekan, terhitung dari hari Minggu 2
Februari 2020.
Pemuda yang menempuh pendidikan di Hubei
Polytechnic University kurang lebih 100 km dari pusat kota Wuhan ini telah
berkumpul bersama keluarganya, pada Minggu (16/2/2020), kemarin.
Hafidz yakin, China akan kembali normal
kembali. Anak ketiga dari empat bersaudara itu juga optimistis China akan
kembali normal seperti semula tanpa adanya wabah Corona. Sehingga dia dan
rekan-rekannya bisa kembali ke China untuk melanjutkan studi di kampus
masing-masing.
”Saya belum. Bisa memastikan kapan akan
kembali kesana lagi, yang pasti menunggu wabah ini berakhir. Saya juga percaya
bahwa China pasti akan kembali normal lagi,” katanya.
Tak lupa, ia mengucapkan, terima kasih kepada
pemerintah Indonesia dan China, karena telah mengevakuasi dia bersama
rekan-rekannya dari Wuhan ke Indonesia dengan selamat.
”Kami berterima kasih kepada pemerintah
Indonesia, karena telah mengevakuasi kami dari Wuhan ke Indonesia dengan
selamat. Kami dalam kondisi baik-baik saja dan sehat,” tambahnya.
Hafidz merupakan satu dari 238 Warga Negara
Indonesia (WNI), yang dievakuasi dari Kota Wuhan Cina ke lokasi karantina di
Hangar TNI-Angkatan Udara Natuna. Hafidz mendarat di bandara Tjikik Riwut
ditemani oleh Eve Paulina Damani, WNI yang turut dievakuasi dari wabah Virua
Corona di Wuhan.
Ditempat yang sama, Hari Maihadi bahagia
anaknya bisa kembali. Dirinya juga mengungkapkan akan mengizinkan jika
kedepannya kemungkinan anaknya akan kembali ke Wuhan untuk melanjutkan kuliah
setelah wabah berakhir.
“Saya sebagai orang tua mendukung apa
yang dicita-citakan anaknya,” ungkap ASN yang berdinas di Bappeda Kota
Palangka Raya sembari didampingi sang istri Yulaila. (ard/dar)